Serdang Bedagai Segera Bentuk Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

IMG-20240409-WA0076

Jakarta, TRIBRATA TV

Sebagai langkah menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) akan segera membentuk 6 Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) sebagai pilot project.

IMG-20240227-124711

Hal itu diungkapkan Bupati Darma Wijaya saat mengunjungi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati di jalan Medan merdeka Barat No.15 Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Didampingi Wakil Bupati Adlin Tambunan, Sekdakab Faisal Hasrimy dan Kadis P2KBP3A Dr. Helmi, Bupati mengungkapkan pembentukan desa ramah perempuan dan peduli anak ini bertujuan untuk menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

BACA JUGA  Pembangunan Fasilitas Salib Kasih, Wujud Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Taput

“6 desa akan menjadi pilot project yakni Desa Kuta Baru Kecamatan Tebing Tinggi, Desa Cinta Air dan Sei Naga Lawan di Kecamatan Perbaungan, Desa Dolok Sagala Kecamatan Dolok Masihul, Desa Pegajahan Kecamatan Pegajahan dan Desa Pekan Kecamatan Tanjung Beringin, “ungkapnya.

Selain itu, DRPPA ini juga diharapkan mampu menurunkan angka stunting. “Di DRPPA, masyarakat akan diberikan pemahaman dan inovasi mengenai manfaat ikan lele dan ikan gabus dalam penanganan stunting, “tambahnya.

BACA JUGA  Tim Gabungan Deli Serdang Mulai Operasi Premanisme dan Gang Motor

Desa DRPPA ini tambah Wiwik, panggilan akrab Bupati, akan dibentuk Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

“Tentunya dukungan dari berbagai pihak sangat kami harapkan, terkhusus dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar program ini dapat segera terealisasi, “tandanya.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyambut baik program DRPPA ini dan akan mendukung penuh kegiatan tersebut.

“Ini sebagai langkah inovasi Pemda dalam mendukung penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak secara nasional. Begitu juga stunting, melalui kegiatan ini juga secara nasional angkanya dapat turun, “pujinya.

BACA JUGA  Pemko Tebing Tinggi Kerjasama dengan BSSN Pemanfaatan Sertifikasi Elektronik

Sebelumnya Kadis P2KBP3A, dr. Helmi mengatakan angka pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun lalu sekitar 35 laporan.

“Ditahun ini, hingga April laporan kekerasan sebanyak 13 laporan dengan rincian 10 kasus kekerasan terhadap anak dan 3 kekerasan terhadap perempuan,”tambahnya.

Begitu juga angka stunting hingga kini mencapai 826 kasus dan ditargetkan pada tahun 2024 turun menjadi 14 persen. (hakim sitanggang)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *