Paguyuban Wong Lugu Siap Jaga Situasi Kondusif di OKI

IMG-20240409-WA0076

Palembang, TRIBRATA TV

Paguyuban Wong Lugu menggelar seminar “Peran serta kelompok masyarakat dalam upaya pencegahan konflik SARA, Jumat (22/4/2022). Seminar ini untuk mencegah konflik SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) dalam upaya menjaga Kamtibmas.

IMG-20240227-124711

“Jumlah anggota Paguyuban Wong Lugu ini di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berjumlah lebih kurang 10 ribu orang, sekretarian kami ada di wilayah Dabuk Rejo, Kabupaten OKI, Sumsel,” ujar Penasehat Paguyuban Wong Lugu, M Rifai.

Anggota Paguyuban Wong Lugu kebanyakan berlatar belakang sebagai petani. “Dalam bulan Ramadan kami melakukan kegiatan sosial dengan membagikan 750 paket sembako untuk 6 kecamatan dan satu kecamatan di Kabupaten OKU Timur,” katanya.

BACA JUGA  Sambut HUT TNI, Kodim 0420/Sarko Renovasi Tempat Ibadah

Dalam paguyuban ini ada bermacam-macam suku dan agama yaitu suku Komring, Batak, Padang, Jawa, Bali dan bermacam agama. Wong Lugu juga dianggotakan 20 Kepala Desa yang ada di Kabupaten OKI.

“Mudah-mudahan seminar ini akan kami lakukan setiap tahunnya untuk meningkatkan hubungan silaturahmi sesama anggota dan memberikan pengetahuan memahami SARA,” tambahnya.

Untuk kegiatan sosial, pihaknya selain mengumpulkan dana dari anggota dan sumbangan sukarela, pihaknya juga memohon dukungan dari pemerintah Kabupaten OKI.

“Kami sangat berterimakasih kepada Polda Sumsel mitra kami dalam menjaga situasi Kamtibmas,” ungkapnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kabupaten OKI, Rosihan mengucapkan terima kasih kepada Paguyuban Wong Lugu yang berperan serta memberikan ketertiban masyarakat di Kabupaten OKI.

BACA JUGA  Seluruh Personil Lantamal I Belawan Disemprot Disinfektan dan Cek Suhu Tubuh

“Semoga paguyuban ini selamanya terus berdiri agar memberikan ketertiban di masyarakat, dan kami menilai positif kegiatan sosial dengan memberikan bantuan kepada saudara kita yang kurang beruntung,” katanya.

Pihaknya juga mengapresiasi seminar SARA ini semua agama dan suku hampir ada di Kabupaten OKI ini. Karenanya penting pemahaman sehingga SARA diketahui banyak orang.

“Kita harus menghindari pertikaian antar suku dan agama, dan menerima semua golongan atau pun pendatang dari luar sehingga tercipta hubungan yang harmonis antar sesama,” jelas dia.

BACA JUGA  Danrem 033/WP Pimpin Sertijab Dua Dandim

Menurutnya cara melakukan hubungan yang harmonis pertama mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa, harus harmonis sesama keanggotaan masing-masing, hindari perdebatan dalam bentuk apa pun.

Ditempat yang sama, narasumber, Vegitya Ramadhani Putri merasa terhormat untuk memberikan masjkan kepada masyarakat Paguyuban Wong Lugu.

Dikatakannya, masalah SARA biasanya berawal dari konflik individual, yang melebar ke kelompok dan meluas lagi menjadi konflik antar warga, meluas lagi konflik antar suku, etnis dan agama.

“Dampaknya akan muncul masalah hukum pidana, dan untuk menghindarinya dengan cara pengetahuan masyarakat,” aku dia. (suherman)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *