GMNI: Slogan Bolo Labuhanbatu, Jauh Panggang dari Api

IMG-20240409-WA0076

Labuhanbatu, TRIBRATA TV

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Labuhanbatu, Hamdani Hasibuan, mengkritisi slogan “Bolo Labuhanbatu” yang masih jauh dari ekspetasi yang diharapkan.

IMG-20240227-124711

kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu periode 2021-2024 yang ber-slogan Bolo Labuhanbatu memiliki visi terwujudnya masyarakat Labuhanbatu yang berkarakter, maju dan sejahtera tahun 2024.

Hal ini dijabarkan dalam 10 agenda kebijakan prioritasnya.

Seharusnya dalam rencana pembangunan Kabupaten Labuhanbatu, bupati dan wakil bupati harus sudah punya terobosan dalam kebijakannya, yang lebih mengarah kepada perbaikan “bolo”

BACA JUGA  Tidak Terima Kades Difitnah, Warga Desa Manduamas Baru Akan Tempuh Jalur Hukum

“Kita ambil saja contoh, dalam bidang pertanian padi, Labuhanbatu hingga saat ini memiliki puluhan hektar lahan pertanian sawah yang belum mampu melakukan balek damen (panen 2 kali dalam setahun). Serta tanah yang berstatus kawasan hutan yang lebih banyak dikuasai pengusaha daripada masyarakat yang membutuhkan. Ini juga harus ditata kembali melalui regulasi dan dimanfaatkan sebesar besarnya untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” katanya, Kamis (3/3/2022) di Rantauprapat.

BACA JUGA  Warga Marihat Mayang Protes Pembongkaran Rumah Dinas Guru

Selain itu persoalan di sektor nelayan, bupati seharusnya sudah memberdayakan instansi terkait, untuk mengkaji persoalan alat tangkap ikan yang dilarang masih bebas beroperasi dan bukan hanya terfokus kepada pemberian bantuan alat tangkap.

“Jika kita membaca dan memahami sepuluh isi penjabaran agenda prioritas tersebut, tidak menutup kemungkinan seluruh persoalan yang mendasar masyarakat akan dapat terselesaikan, namun sayangnya kita lihat sampai hari ini kebijakan Bupati dalam arah pembangunan sangat jauh panggang dari api,” tandasnya.

BACA JUGA  Kecamatan BP Mandoge Launching Aplikasi Pelayanan Berbasis Online

Jangankan kebijakan yang mengarah kepada penyelesaian persoalan masyarakat, perubahan hal-hal yang sifatnya mendasar pun tidak belum keliatan, untuk pelayanan publik, pendidikan dan kesehatan.

Malah bupati dan wakil masih lebih terfokus kepada kegiatan serimonial, seperti pelantikan dan undangan.

Visi misi seharusnya menjadi pijakan bupati dan wakil dalam mengambil suatu kebijakan, apalagi jabatan bupati saat ini relatif singkat tidak seperti biasanya. (marhite)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Respon (1)

  1. isinya sangat bagus mudah dimengerti dan enak untuk dipahami singkat padat dan jelas terimakasih atad sajianya bg🙏🙏

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *