Persempit Ruang Teroris, BNPT Pakai Skema Pentahelix

IMG-20240409-WA0076

Palembang, TRIBRATA TV

Saat ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menerapkan skema pentahelix untuk mencegah dan menanggulangi aksi terorisme serta radikalisme.

IMG-20240227-124711

“Konsep pentahelix menggunakan seluruh potensi dalam membentuk kekuatan nasional melawan ideologi radikalisme dan terorisme. Melibatkan lima unsur, yakni pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media,” ujar Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafly Amar yang diwakili Kasubbid Kontra Propaganda, Kolonel Pas Drs. Sujatmiko, dalam Forum Grup Diskusi DPD Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS) Sumsel, Minggu (27/02/2022).

BACA JUGA  Dikawal Ketat 11 Terduga Teroris Dipindahkan dari Surabaya ke Jakarta

Menurutnya konsep ini optimistis berjalan dan berhasil. “Gagasannya sudah cukup dan sudah seharusnya,” katanya.

Kolonel Sujatmiko menilai konsep pentahelix memiliki banyak kelebihan, diantaranya berperan menghubungkan kelima komponen penting di masyarakat. Hal tersebut diharapkan mampu mempersempit ruang gerak kelompok radikal terorisme.

“Jadi memang bagusnya lima komponen pentahelix itu nyambung dan bisa bersinergi satu sama lain sehingga ruang gerak dari kelompok radikal terorisme akan semakin sempit,” tuturnya.

BACA JUGA  Jan Arebo Minta Pj. Gubernur Papua Harus Orang Papua Asli

Ia mengamati saat ini pola pergerakan kelompok radikal terorisme secara masif dapat masuk ke dalam berbagai sektor vital, seperti pemerintahan maupun lembaga pendidikan.

“Mereka (teroris) ini militan, ekstrem dan totalitas selama 24 jam dalam seluruh aktivitasnya. Mereka menyusup dan berstrategi masuk ke berbagai lini, termasuk ke lembaga negara, organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, dan sebagainya,” jelasnya.

Fakta bahwa kelompok radikal menyusup hingga ke lingkungan pendidikan, menurut dia, juga bukan hal baru dalam studi bidang terorisme. Dia mengatakan hal tersebut berkaitan dengan energi dari kelompok radikal yang besar untuk mewujudkan misi jangka panjangnya.

BACA JUGA  Kapolri dan Panglima TNI Buka Latsitarda Nusantara XLI 2021

Meskipun berdasarkan data, jumlah kelompok radikal ini masih minoritas, namun tetap penting untuk mewaspadai kelompok tersebut.

“Meskipun mereka cuma kelompok sempalan, tapi kalau dibiarkan tentunya bisa membesar dan menjadi masalah serius dapat membahayakan keberlangsungan bangsa. Harus terus diwaspadai, jangan sampai dibiarkan,” tandasnya.(Suherman)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *