Medan, TRIBRATA TV
Ternyata berita-berita yang menuliskan isu ‘soft power’ dalam pencegahan dan sosialisasi anti narkoba sedikit sekali pembacanya. Namun jika isu ‘hard power’ seperti penggrebekan sangat diminati pembaca.
Hal ini disampaikan Kepala P2M BNN Provinsi Sumatera Utara, Kombes Pol Soritua Sihombing dalam seminar Peran Pers dalam Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika yang digelar Pemerhati Jurnalis Siber (PJS) Sumatera Utara di Hotel Danau Toba Internasional, pada Selasa (7/2/2023) kemarin.
“Kita tidak tahu mengapa isu-isu soft power sedikit sekali yang tertarik, apakah isunya tidak menarik atau kemasan beritanya yang kurang mengigit,” ujarnya.
Karenanya ia berharap peran pers bisa semakin kuat dalam pencegahan dan sosialisasi anti narkoba.
Seminar yang digelar untuk memeriahkan Hari Pers Nasional ini juga menghadirkan Ketua Umum PJS, Mahmud Marhaba dan Ahli Pers, Nurhalim Tanjung dengan moderator Edrin Adriansyah.
Sementara Nurhalim Tanjung mengajak pers lebih banyak berperan untuk memberitakan efek negatif narkoba untuk terus membangun kesadaran masyarakat agar tidak terlibat didalamnya.
Diakuinya, pers memang lebih mengutamakan isu-isu yang menarik untuk pembacanya. Namun begitupun jika jurnalisnya jeli dan berperspektif anti narkoba maka pilihan angle berita dengan penulisan yang baik tetap akan menarik pembaca, isu-isu soft power bisa menarik orang membacanya.
Sedang Mahmud Marhaba menilai isu anti narkotika harus terus digaungkan apalagi di Sumatera Utara yang menurut data prevelensi pengguna narkoba teratas di Indonesia.
“Sangat tepat PJS Sumatera Utara memilih isu ini dalam memeriahkan HPN, karena kita semua prihatin, narkotika sudah merambah dan masuk ke desa-desa,” katanya.
Ia bahkan berharap seminar ini akan melahirkan relawan-relawan anti narkoba yang diprakarsai PJS Sumatera Utara.
“Juga bagaimana agar jurnalis PJS memiliki perspektif anti narkoba dalam menulis berita,” ujarnya. (edrin)