Pohuwato, TRIBRATA TV
Untuk menghadapi Asesmen Nasional (AN) yang akan di gelar Oktober mendatang, murid SDN 04 Patilanggio Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo terus dipacu belajar Informasi Teknologi (IT).
Hal ini diytarakan Kepala SDN 04 Patilanggio, Lilis Setianingsih, S.Pd saat disambangi TRIBRATA TV pada Senin (27/9/2021).
Asesmen Nasional bertujuan meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim baik di sekolah reguler maupun non reguler.
Adanya perubahan itu sebagai bentuk evaluasi pemetaan sistem pendidikan berupa input, proses dan hasil.
Siswa yang tengah duduk dibangku kelas V diprioritaskan mengikuti Asesmen Nasional, selain mengembangkan minat dan bakat, hal ini juga menunjang nilai tambah pembelajaran secara Daring (Dalam Jaringan) akibat pandemi Covid-19.
Di SDN 04 Patilanggio, sebanyak 28 unit komputer yang disiapkan pihak sekolah dan saat ini sudah difungsikan siswa dengan baik hingga tahapan simulasi.
Komputer itu diberikan Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sudah dioperasikan sejak tahun 2020. Tujuannya untuk membantu proses pembelajaran utamanya di bidang digital untuk meningkatkan skil lewat pelajaran extra pilihan.
Lebih jauh Lilis menerangkan, pihaknya optimis jika siswanya telah siap dalam menghadapi Asesmen Nasional yang meliputi, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survey Lingkungan belajar.
Disamping siswanya yang giat belajar juga dipandu para instruktur yang handal dan profesional di bidangnya.
SDN 04 Patilanggio satu-satunya sekolah di Kecamatan Patilanggio yang memperoleh bantuan komputer dari Dinas Pendidikan untuk menekan sumber daya manusia yang berbasis digital di lingkungan sekolah.
Diakhir percakapannya, Kepala Sekolah berdarah Jawa ini mengapresiasi pemerintah kabupaten Pohuwato melalui Dinas Pendidikan yang telah memberikan perhatian khusus kepada pihak sekolah.
“Saya berterimakasih dan mengapresiasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato yang telah memfasilitasi media pembelajaran ini. Tentunya dalam kurikulum pembelajaran harus ada sinergitas antara lembaga pendidikan dan pemerintah,” harapnya.(Nikson)