Sitaro, TRIBRATA TV
Seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia usai mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya jembatan Malele Kelurahan Tarorane, Kabupaten Kepulauan Sitaro pada Kamis (08/09/2022) sekitar pukul 22.50 WITA.
Ia terjatuh dari motor dan kepalanya membentur aspal jalan.
Kapolsek Siau Timur AKP Tomi Oroh menjelaskan sekira pukul 23.05 WITA, personil piket regu C Polsek Siau Timur merespon laporan masyarakat tentang kejadian laka lantas tunggal di Jalan Raya jembatan Malele Kelurahan Tarorane.
“Kecelakaan ini melibatkan kendaraan bermotor roda 2 , type Honda Karisma dengan nomor Polisi DB 5885 AI warna hitam yang dikendarai Edwar Mamaghe (29) warga Kampung Kanang, Lindongan IV Kecamatan Siau Timur,”katanya.
Menurut keterangan saksi JM (35), pada saat kejadian sekira pukul 22.50 WITA, saat saksi melintas dengan menggunakan sepeda motor hendak membeli nasi kuning, terlihat korban tanpa boncengan dari arah kantor Kelurahan Tarorane tidak menggunakan helm menuju ke arah jembatan Malele dengan kecepatan tinggi.
“Saat memasuki jembatan, kendaraan tersebut sempat melayang setinggi 1 meter, ketika kembali mendarat di jalan, sepeda motor yang dikendarai hilang kendali dan menabrak beton samping kanan jembatan sehingga menyebabkan korban terjatuh bersamaan dengan sepeda motor dengan kepala korban terbentur pada aspal jalan, “tutur saksi.
Saat saksi mendekat, kondisi korban pada bagian kepala dan mulut sudah berlumuran darah, dan terlihat kondisi pada saat itu sedang mengalami sakratul maut.
Korban yang bekerja sebagai perangkat Kampung Kanang ini meninggal di tempat dan langsung dibawa ke Puskesmas Ulu Siau untuk ditangani lebih lanjut.
Menurut keterangan dr. Mieske Liem dokter Puskesmas Ulu Siau mengatakan korban tiba di puskesmas dalam keadaan sudah tidak bernyawa akibat benturan keras dibagian kepala dan wajah.
Kendaraan yang dikendarainya juga rusak parah pada velg dan ban bagian depan.
Kapolsek menambahkan personil Polsek yang tiba dilokasi langsung melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi kejadian, melakukan pulbaket, dan mengevakuasi barang bukti, sehingga arus lalu lintas tetap dalam keadaan lancar dan tekendali.
Dimungkinkan saat kecelakaan korban sudah dalam pengaruh minuman keras, karen tercium bau alkohol dari mulut. (jemi lahutung)
