Sitaro, TRIBRATA TV
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto tiba di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sabtu (04/5/2024) dan disambut Pj. Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Drs. Joi E. B. Oroh yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Sitaro Ir. Novia Tamaka.
Suharyanto didampingi Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, bersama Kapusdatin BNPB Dr. Abdul Muhari dalam rangka kunjungan kerja untuk mengawal operasi penanganan darurat erupsi Gunungapi Ruang.
Setibanya di Siau, Kepala BNPB langsung mendatangi pos pengungsian yang berada di Aula Kadademahe, Kelurahan Ondong, Kecamatan Siau Barat, Pulau Siau yang disambut kurang lebih 100 warga pengungsi yang tengah menanti.
Kepala BNPB pun menyampaikan rasa prihatinnya atas peristiwa yang menimpa warga dari erupsi Gunungapi Ruang. Adapun kehadirannya tersebut merupakan perintah langsung Presiden Joko Widodo untuk memastikan penanganan pengungsi berjalan baik dan kebutuhan warga terpenuhi tanpa ada kekurangan satu apapun.
“Kehadiran kami di sini adalah perintah langsung dari Bapak Presiden Joko Widodo, untuk memastikan bapak-ibu semua yang sementara mengungsi di sini dapat ditangani dengan baik dan segala yang menjadi kebutuhan dasar dapat terpenuhi,” tutur Suharyanto.
Saat diwawancara oleh sejumlah wartawan, Kepala BNPB menyampaikan pemerintah akan segera membangun hunian tetap sebagai rumah relokasi bagi warga yang sebelumnya tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I. Kemudian bagi warga yang rumahnya rusak berat, maka pemerintah akan membantu biaya perbaikan atau pembangunan senilai Rp60 juta. Kemudian untuk rumah rusak sedang berhak mendapat bantuan senilai Rp30 juta dan rumah rusak ringan sebesar Rp15 juta.
“Tadi ada beberapa masyarakat yang menyampaikan banyak rumah yang rusak, sudah kita sampaikan bahwa pemerintah akan membantu. Ada mekanisme yang rusak berat kita bantu Rp60 juta, rusak sedang Rp30 juta, dan rusak ringan Rp15 juta, “ucapnya.
Kepala BNPB menegaskan bahwa pemerintah melalui BNPB akan terus mendampingi masyarakat terdampak bencana. Tidak hanya pada masa tanggap darurat saja, namun BNPB bersama pemerintah akan terus menyertai hingga pascabencana melalui program rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Mendengar apa yang kami jelaskan tadi dari dialog dengan masyarakat, masyarakat sudah kembali lebih tenang, kembali bersemangat dan mereka ada kepastian. Kemudian juga yang masyarakat tuntut adalah pemberitaan, karena kemarin ada simpang siur informasi yaitu ada tsunami dan lainnya. Ini kita jelaskan bahwa mulai sekarang, informasi yang harus didengar adalah informasi dari instansi resmi baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, juga dari mulai Kodam sampai tingkat Koramil, dari tingkat Polda sampai tingkat Polres, dan Babinkamtibmas itu yang perlu kita dengarkan, “tukasnya.
Adapun menurut data terkini pada hari Sabtu (4/5/2024) pukul 09.00 WITA, total warga yang sudah berhasil dievakuasi dari Pulau Tagulandang ada sebanyak 5.255 jiwa. Lokasi pengungsian mereka terdapat di beberapa wilayah seperti Kota Manado, Kota Bitung, Minahasa Utara dan Pulau Siau. Tim gabungan masih akan terus berupaya mengevakuasi warga lainnya seiring dengan distribusi logistik dan peralatan yang mereka butuhkan selama masa tanggap darurat.