2,4 Hektar Lahan yang Digarap Warga Kembali ke Kebun Sialau Dunia

IMG-20240409-WA0076

Tebing Tinggi, TRIBRATA TV

2,4 hektar lahan yang selama ini digarap warga berhasil diambil alih Kebun Silau Dunia PTPN III (Persero). Atas keberhasilan yang didukung oleh warga, menajemen menyerahkan “suguh hati” kepada delapan warga Silandoyung Nagori Desa Silau Paribuan Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.

IMG-20240227-124711

Mewakili PTPN III General Manager Distrik Serdang -1, Hadi Syahputra didampingi Kabid Umum Elfin Ginting, Manager Kebun Silau Dunia Kasiaman Saragih, Sekcam mewakili Camat Kahean, Dearmanson Sipayung dan Plt Pangulu Nagori Silau Paribuan, Sawita Banurea.

Hadi Syahputra dalam kesempatan tersebut menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak baik kepada delapan warga dan Pemerintah Kecamatan dan Nagori yang turut berkontribusi kepada negara yang dengan rela mengembalikan asset perusahaan.

BACA JUGA  Satgas LSM PAKAR Sumut Hadiri Sosialisasi Komando Cadangan

Hadi yang pernah menjadi Asisten Afdeling dan Asisten Kepala (Askep) di Silau Dunia itu menyampaikan terimakasih kepada pemerintah dan pihak kepolisian dimana masalah ini tidak sampai ke jalur hukum tapi melalui pendekatan.

Sebelumnya Kasiaman Saragih menjelaskan upaya yang dilakukan adalah untuk mensukseskan program perusahaan terkait peremajaan maka perlu dilakukan penyelesaian di lahan 10 hektare yang kondisi adalah areal C-Nis (lahan dengan menggunakan bahan kimia) dimana ada sekitar 2,4 hektare yang diusahai (digarap) warga.

Kasiaman Saragih yang mengaku sebagai putra daerah dihadapan warga juga berharap kerjasamanya agar warga lainnya juga mengikuti jejak mereka untuk menyerahkan lahan yang diusahai dengan cara melawan hukum.

BACA JUGA  Sepanjang 2020, 53 Personil Polda Sumut Dipecat

Sementara itu, Habibi Purba mewakili delapan warga yang menerima suguh hati menyampaikan terimakasih kepada manajemen Kebun Silau Dunia yang melakukan langkah persuasif dengan mengedepankan kekeluargaan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan lahan yang mereka usahai sehingga tidak ada percekcokan.

Habibi juga berharap kedepannya,jika ada pengukuran lahan batas HGU kiranya warga dan pihak pemerintah dipanggil agar titik batas antara lahan masyarakat dan perkebunan lebih jelas.

Hal itu dipertegas, Sawita Banurea,Plt Pangulu Nogori Silau Paribuan yang juga menyampaikan terimakasih serta mengapresiasi Kebun Silau Dunia yang telah menyelesaikan masalah lahan ini dengan cara kekeluargaan tidak sampai kepada jalur hukum.

BACA JUGA  Dugaan 300 Ton Pupuk Subsidi Dijual Ke Pengusaha, Bupati Taput: Jika Benar Kita Copot

“Ini jadi pelajaran bahwa segala sesuatu yang kita miliki bukan berarti kita menguasai”, ucap Sawita.

Dipihak lain Ekrik Ependi Lubis, Ketua DPC Jaringan Laskar Nusantara(JLN) Tebing Tinggi yang juga pengamat Perkebunan, Kamis, (8/9/2022) mengatakan sudah sepatutnya kerjasama yang baik terjalin antara Perkebunan dengan warga. Permasalahan lahan ini harus diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Disebutkannya, berdasarkan catatan tahun 2020 perusahaan berhasil mengambil alih lahan yang diusahai warga 16,26 hektare, 3,92 hektare 2021 dan 2,4 hektare tahun 2022 berada di areal Afdeling III. Secara keseluruhan dari 607,02 hektare yang saat ini diusahai masyarakat, 21,22 hektare lahan yang sudah berhasil kembali. (Ibnu Sihombing)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *