Sitaro, TRIBRATA TV
Seorang pria di Kelurahan Ondong, Kecamatan Siau Barat berinisial RS (29), nekat mencoba bunuh diri dengan meminum cairan pemutih pakaian, Sabtu (13/5/2023) sekitar pukul 09.00 Wita.
Berdasarkan informasi dari personil Polsek Siau Barat yang dipimpin Kapolsek Sibar AKP Hermanses J. Katiandagho membenarkan peristiwa percobaan bunuh diri tersebut.
Kapolsek menuturkan, berdasarkan keterangan saksi, kronologis kejadian peristiwa itu berawal saat korban bersama isterinya FL sedang bertengkar dikamar bagian belakang rumah.
Saat itu korban sedang berbaring karena mengeluh sakit dibagian belakang dan perut. Korban marah karena istrinya tidak memperhatikannya. Sehingga terjadi pertengkaran dengan korban.
Ia mencekik bagian leher istrinya, sehingga istrinya berusaha menyelamatkan diri dengan melompat dari jendela kamar tersebut.
Lanjut Kapolsek, karena dalam suasana yang emosional isterinya kemudian mengambil sebatang kayu dibelakang rumah tersebut dan masuk kedalam rumah untuk mencari korban.
“Saat itu korban sudah masuk kedalam kamar mandi yang berada dekat kamar di bagian belakang. Saksi memukul pintu kamar mandi untuk menyuruh suaminya keluar. Kareba korban tidak keluar saksi mengambil pakaian korban di kamar kemudian membuang keluar rumah pakaian itu,”tutur Kapolsek.
Berselang beberapa waktu kemudian korban keluar melihat pakaianya telah dibuang, korban pun keluar dari kamar mandi sambil membawa sebotol pemutih pakaian karena melihat bajunya yang telah tercecer, RS langsung meminum cairan pemutih pakaian tersebut.
“Tak lama kemudian korban muntah – muntah dan tidak sadarkan diri, dan ditolong oleh mayarakat setempat untuk mendapatkan pertolongan medis, “kata Kapolsek.
Berdasarkan keterangan medis dari dr. Marini Tiwow, dokter jaga di Puskesmas Ondong yang menangani korban, untuk penanganan medis lebih lanjut korban di rujuk ke Rumah Sakit Lapangan Sawang.
Diketahui sementara latar belakang atau penyebab terjadinya peristiwa percobaan bunuh diri ini dikarenakan tidak harmonisnya hubungan keluarga antara korban dan isterinya, serta adanya orang ketiga berdasarkan bukti-bukti chatting dan messenger di handphone milik korban yang ditemukan oleh istrinya. (jemi lahutung)
