Sitaro, TRIBRATA TV
Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Steven Kandouw bersama Pangdam XIII/Merdeka, Kapolda Sulut, Danlanud Sri, Danlantamal VIII, Wakapolda Sulut, Sekprov Steve Kepel, Asisten I DR Denny Mangala dan Kepala BPBD Adolf Tamengkel yang didampingi PJ Bupati Sitaro Joy Oroh, meninjau barak pengungsian bencana erupsi Gunung Ruang, Kecamatan Tagulandang, Rabu (24/4/2024).
Wagub menyapa para warga yang ada di lokasi pengungsian. Ia juga mengecek kesiapan logistik yang ada, kemudian mendengar aspirasi pengungsi.
Orang nomor dua di Sulut ini juga menyerahkan berbagai bantuan, diserahkan secara simbolis dan diterima oleh Pj. Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Drs Joi Oroh.
Wagub mengatakan berdasarkan laporan dari Pj. Bupati Joi Oroh, penanganan korban erupsi Gunung Api Ruang sudah dilakukan dengan maksimal.
“Penanganan bisa dikatakan sangat baik, dengan koordinasi antar semua stakeholder baik Pemerintah Kabupaten Sitaro, TNI/Polri, Basarnas dan BPBD berjalan dengan baik,” katanya.
Lebih lanjut, ia menuturkan penanganan yang dilakukan pemerintah bersifat jangka panjang pendek, menengah dan panjang.
“Jangka pendek ini yang besar, statusnya tanggap darurat, kita belum sampai di pemikiran relokasi dan lain-lain. Jangka pendek ini kita belum tahu apakah status erupsinya sudah stop bahkan turun level dua,” tuturnya.
Dia pun berharap agar seluruh pihak turut membantu bekerja bersama-sama, memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan di tengah kesulitan.
Penetapan status tanggap darurat bencana ini setelah terjadi penurunan tingkat aktivitas gunung berapi dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga).
Masyarakat pun diimbau selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan.
Rekomendasi lainnya, masyarakat di sekitar Gunung Ruang diharapkan tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas gunung tersebut melalui aplikasi MAGMA Indonesia.
