IMG-20240501-WA0019

Konpres Akhir Tahun Pemkab Toba: Laporan Pimpinan OPD, Asal Bapak Senang

IMG-20240409-WA0076

Toba, TRIBRATA TV

Bupati Toba Poltak Sitorus memaparkan sejumlah keberhasilan yang dicapai kabupaten ini dalam konperensi pers pada Kamis (16/12/2021) pekan lalu. Sejumlah Kepala OPD juga tampil menyampaikan program-program yang telah dilakukan.

IMG-20240227-124711

Bupati bahkan mengaku tidak alergi pada jurnalis yang ingin mengetahui informasi langsung darinya.

Sayangnya ada juga program pembangunan Bupati dan Wakil Bupati Toba, Poltak Sitorus-Tonny Simanjuntak yang sampai hari ini kontroversial dan juga dinilai gagal.

Dalam konperensi pers yang diadakan Dinas Kominfo di lantai 4 Kantor Bupati Kabupaten Toba itu, Poltak Sitorus mengaku telah dipanggil Polda Sumut dua kalu terkait lahan eks Karsitek.

“Tidak benar saya dipanggil karena pengadaan bibit jagung,” ujarnya menjawab pertanyaan wartawan apakah pemanggilan itu terkait pengadaan bibit jagung 50 ton senilai Rp6 miliar.

Diketahui program ini gagal, karena fakta dilapangan para petani gagal panen dari pengadaan bibit yang anggarannya diambil dari recofusing APBD 2021.

Selain itu Program Tarhilala (mumpung bisa dalam situasi tertentu, bahasa Batak) sampai saat ini masih kontroversial.

Pasalnya bagi masyarakat Toba, kata Tarhilala bernuasa negatif namun bagi Poltak banyak sisi positifnya.

Masyarakat Toba menilai walau programnya baik, namun karena penggunaan kata Tarhilala yang berkonotasi negatif menyebabkan program ini menjadi tidak produktif dan mendapat banyak penolakan.

Sayangnya lagi program-program ini menimbulkan kecemburuan bagi para pelaku seni, tukang becak dan pedagang kecil.

Parahnya lagi, walau telah menjadi kontroversi, Bupati dan Wakil Bupati tak pernah mengajak tokoh masyarakat, adat, LSM dan wartawan untuk duduk bersama membahasnya.

Diketahui sejak memimpin kabupaten ini 300 hari lalu, Poltak-Tony tidak pernah melibatkan para tokoh untuk memberikan saran, pendapat, kritik dan masukan untuk menyukseskan visi misi Panca Program.

Banyak wartawan yang diundang dalam konferensi pers itu kecewa karena para pemimpin OPD menyampaikan laporan yang ABS (Asal Bapak Senang) dihadapan bupati dan wakil bupati. “Kesannya seperti jaman orde baru, ABS,” aku seorang wartawan.

Apalagi Kadis Kominfo terlihat tidak mengakomodir para wartawan yang telah menunggu lama acara ini.

Selain bupati dan wakil bupati, tampak hadir Setdakab, A.Murphy Sitorus, Asisten S.Manullang dan P. Siregar, Kadis Kominfo, Lalo Simanjuntak, Kadis PMD Henri Silalahi, Sekdis Pendidikan Rikardo Hutajulu, Kadis Kesehatan, Juliwan hHtapea dan Direktur RSUD Porsea, Tommy Siahaan. (Berlin Yebe)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *