Ambulance Bawa Jenasah ke Binjai Kapus: Murni Rasa Kemanusiaan

IMG-20240409-WA0076

Sergai, TRIBRATA TV

Serli Hutabarat, Kepala Puskesmas Naga Kesiangan, Sergai mengatakan ia mengijinkan ambulance dipakai untuk mengantar jenasah hingga ke Kota Binjai atas dasar rasa kemanusiaan.

IMG-20240227-124711

“Ini murni dari hati nurani saya, rasa kemanusiaan,” tegasnya, Jumat (16/12/2022) terkait pemberitaan yang menuduhnya mengutip biaya atas pemakaian ambulance itu.

Ia mengaku terkejut mengetahui salah satu media online yang memberitakan dirinya melakukan pungli untuk memakai ambulance Puskesmas.

“Saya merasa tidak melakukan seperti yang dituduhkan dalam berita itu,” tegasnya lagi.

Ia mengatakan kasihan dan terpanggil membantu ibu Leginah yang ingin memakai ambulance mengantarkan jenasah anaknya ke Binjai.

Soal ada biaya operasional untuk perjalanan ambulance saat mengantar jenazah yang dibayar oleh ibu Leginah, ia mengaku tidak tahu sama sekali.

BACA JUGA  PPS Se Kabupaten Toba Dilantik

“Saya tidak ada menerima uang tersebut karena uang yang diberikan itu,sesuai pengakuan supir dipakai untuk biaya pengisian bahan bakar minyak ambulance dan sisanya untuk bayar makan pulang pergi supir,”jelas Serli Hutabarat.

Hal ini juga ditegaskan Leginah (52) yang memakai mobil ambulance untuk mengantar jenasah anaknya Desiana (36) ke Kota Binjai, sesuai permintaan terakhir almarhumaah.

Janda beranak 4 yang 2 diantaranya sudah meninggal dunia ini mengaku sangat terkejut saat dirinya diberi tahu seseorang kalau ambulance Puskesmas Naga Kesiangan yang dipakainya dipersoalkan orang.

BACA JUGA  Salut! Hairos Water Park Perketat Protokol Kesehatan dan Batasi Pengunjung

Ia menyatakan tidak pernah diminta biaya operasional oleh pihak Puskesmas untuk pemakaian ambulance. “Tidak ada kami dimintai uang,” tegasnya.

Ia sendiri justru yang berinisiatif memberikan uang minyak kendaraan dan biaya makan supir karena telah mengantarkan jenasah anaknya hingga ke Binjai.

“Hal yang wajar kalau saya pinjam mobil dan biaya minyak serta makan supir saya yang tanggung,” katanya lagi.

Leginah justru sangat berterimakasih kepada Kepala Puskesmas yang mengijinkan memakai ambulance itu.

“Ibu Kapus itu sudah sangat baik, mau mengijinkan memakai ambulance, kalau tidak kami juga bingung mau pinjam dimana, padahal jenasah anak saya harus dibawa ke Binjai,” kata Leginah.

BACA JUGA  Kombes Riko Sunarko: Wartawan Mata Telinga Polisi

“Ikhlas saya pak mengeluarkan biaya segitu, karena saya anggap itu sudah terlalu murah,kalau misalnya saya sewa ambulance swasta mungkin mahal,” ucapnya.

Karenanya ia heran mengapa uang yang dikeluarkannya untuk beli minyak disebut pungli.

“Saya merasa tidak dipungli,karena uang yang saya kasih itu kan untuk ngisi minyak dan saya sudah merasa alhamdullilah sudah dibantu dan saya gak mau kalau orang yang sudah membantu malah dibeginiin, kan saya merasa bersalah nanti jadinya” tuturnya dengan raut wajah sedih sembari berjanji akan siap memberikan penjelasan kepada siapapun saat dibutuhkan. (hakim sitanggang)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *