Bupati Ashari Tambunan Harap Warga Sekitar Dapat Nilai Tambah dari Proyek Bendungan Lau Simeme

IMG-20240409-WA0076

Deli Serdang, TRIBRATA TV

Pembangunan Bendungan Lau Simeme di Kecamatan Biru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumut ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022. Saat ini proses pembangunan bendungan tersebut sudah mencapai 60%.

IMG-20240227-124711

Proyek strategis nasional bernilai Rp1,3 triliun tersebut antara lain berfungsi untuk mereduksi banjir di Sumut sebesar 16,17 meter kubik per detik, penyediaan air baku sebesar 3.000 liter per detik. Serta dapat menyediakan listrik sebesar 2,9 mega watt hingga jadi destinasi wisata.

BACA JUGA  Sejumlah Jalan Rusak di Kecamatan Sipispis Sergai, Akan Ditimbun

Dengan kedalaman mencapai 170 meter dan bentangan seluas 5 km, bendungan tersebut dapat menampung air sebanyak 17 juta kubik.

Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan juga meminta proyek tersebut memiliki nilai tambah bagi masyarakat sekitar yang secara keseluruhan terdampak pembangunan. Ia meminta masyarakat Deliserdang mendapat suplai listrik dan air lebih banyak.

Selain itu, ia juga meminta agar pihak proyek meminimalisir dampak pembangunan yang mengenai masyarakat, kata H Ashari Tambunan saat temu ramah bersama tokoh masyarakat di Jambur Sada Arihta, Desa Tanjung Sena, Kecamatan Biru-biru, Deliserdang pada Selasa (2/11/2021).

BACA JUGA  Melebihi Panggilan Tugas, 41 Personil Polresta DS Dapat Reward dari Kapolda Sumut

“Tolong berikan nilai tambah, dan ketika proyek ini selesai, masyarakat bisa memperoleh manfaat, biarlah masyarakat kita ini yang pertama mendapat fasilitas wisata dan jatah air dan suplai listrik yang lebih banyak, ” kata H Ashari Tambunan.

Menurut Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, proyek bendungan ini sudah direncanakan sejak lama. Saat disampaikan kepadanya, target proyek selesai pada 2023, namun ia minta agar proyek tersebut lebih cepat selesai. Hingga akhirnya ditargetkan menjadi pada tahun 2022.

BACA JUGA  Gubernur Edy Rahmayadi Kembali Perpanjang PPKM Hingga 14 Maret 2021

Gubernur meminta agar di minimalisir dampak pembangunan tersebut. Diupayakan tidak ada masyarakat yang dirugikan lantaran proyek tersebut. Misalnya untuk pembebasan lahan masyarakat yang terkena proyek, diganti sesuai dengan nilai yang telah ditentukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik yang independen.

“Segala resiko atau dampak pembangunan kita minimalisir, kita usahakan, ” kata Edy Rahmayadi. (Yan)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *