Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan Berikan Bimbingan Keagamaan Bagi WBP

IMG-20240409-WA0076

Padang Sidempuan, TRIBRATA TV

Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan bersama Penyuluh Agama Islam dari Kemenag Kota Padang Sidempuan serta mahasiswa Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padang Sidempuan rutin membina para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

IMG-20240227-124711

Mereka menggelar program pembinaan kepribadian khususnya pendalaman Ilmu Agama Islam dan Al-qur’an serta program berantas buta huruf Hijaiyah. Program ini sempat vakum selama 2 tahun lebih akibat pandemi covid yang merebak. Kini para WBP Lapas bisa kembali meraih ilmu melalui pengajian dan tausyiah secara langsung bersama pendakwah dari kantor Kementerian Agama Kota Padang Sidempuan dan Mahasiswa UIN Sahada, Selasa (13/09/2022).

Kedatangan Ketua Pokja Penyuluh Agama Islam beserta rombongan ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Padang Sidempuan disambut hangat Kepala Lembaga Pemasyarakatan, Indra Kesuma, A.Md.IP.,SH.,MH bersama Kepala Seksi Pembinaan Anak Didik dan Kegiatan Kerja, Efrida Sri Mulyana dan Kepala Subseksi Registrasi dan Bimkemas, Muslihul Hayat Harahap.

BACA JUGA  Sambut HUT Kabupaten Labura, Forum Muballigh Labura Gelar Safari Dakwah

Kalapas Indra Kesuma, berharap dengan adanya pengajian maupun tausyiah secara langsung ini, para WBP di Lapas akan memperoleh pendidikan khusus Agama Islam agar program pembinaan bisa lebih maksimal yang outputnya bisa dirasakan langsung oleh WBP serta diharapkan program bimbingan mental, rohani dan kepribadian WBP dapat tercapai, sehingga tujuan sistem pemasyarakatan dapat diwujudkan.

Ia juga berharap bukan hanya saja membantu dalam membina mengajar para warga binaan agar bisa baca Al-Quran, tetapi juga menyediakan waktu agar para warga binaan dapat melakukan kajian agama.

BACA JUGA  LSM PAKAR Minta Pemko Medan Tutup Live Music HB Lounge Event

Sementara itu, Guntur Harahap, selaku Ketua Pokja Penyuluh Agama Islam memberikan arahan kepada para warga binaan kalau Lapas bukanlah akhir segalanya. “Walaupun secara hukum napi sudah ditentukan dan diputuskan oleh badan peradilan Negara, sebagai akibat dari kelalaian dan kesengajaan melanggar norma hukum, namun jadikanlah lapas sebagai tempat instropeksi diri atas kesalahan perilaku dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa, tentunya dengan kegiatan keagamaan,” jelas Guntur.

Kasubsi Registrasi dan Bimkemas, Muslihul Hayat Harahap, dalam kesempatan tersebut menjelaskan, pembinaan keagamaan mampu membentuk mental positif bagi narapidana, yang bertujuan meningkatkan kesadaran melaksanakan ajaran-ajaran agama, dan meningkatkan pengetahuan agama mereka. Ada enam pilar karakter yang dapat dibentuk melalui pembinaan keagamaan bagi setiap narapidana, yakni kejujuran, rasa percaya diri, rasa hormat, rasa tanggungjawab, rasa kepedulian dan toleransi.

BACA JUGA  Pemprov Sumut Perpanjang PPKM Mikro Hingga 3 Mei

Sementara itu, YS salah seorang warga binaan Lapas merasa terbantu dengan berbagai program yang diberikan oleh Lapas. “Mungkin ini cara Allah mendekatkan diri setiap hamba kepadaNya, saya merasa bisa menambah ilmu kajian agama disini dengan hadirnya pendakwah dari berbagai Instansi dengan berbagai program yang diberikan,” ucap YS disela-sela kegiatannya.

Dengan adanya bimbingan dan penanaman nilai-nilai positif agama Islam secara intensif, maka diharapkan para warga binaan dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari, sehingga mereka tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama di masa-masa yang akan datang. (edrin/r)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *