Tanjungpinang, TRIBRATA TV
Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, tidak hanya membuat masalah kesehatan tetapi juga memberikan dampak pada sektor ekonomi.
Kegiatan perekonomian juga tidak bisa berjalan seperti biasanya, bahkan tak jarang masyarakat kehilangan mata pencaharian dan dalam bayang-bayang ancaman diberhentikan di dalam pekerjaannya.
Seperti yang dialami oleh Budi (40) warga Tanjungpinang. Ia mengaku terpaksa menjadi manusia silver karena kehilangan pekerjaannya sebagai kuli bangunan.
Budi mengais rezeki di sudut-sudut persimpangan lampu merah di Tanjungpinang dari para pengendara yang melintas serta di supermarket.
Budi bergaya seperti patung dihadapan para pengendara motor maupun mobil. Dan menghampiri pengendara yang berhenti dengan membawa kotak kardus berharap sumbangan seikhlasnya.
Nyaris seluruh tubuhnya berwarna silver, bahkan hingga rambut.
Manusia silver adalah istilah yang sering diberikan kepada orang-orang yang melumuri tubuhnya dengan cat berwarna perak (silver)
“Sebelumnya saya kerja sebagai kuli bangunan diluar Kota Tanjungpinang mas. Karena pandemi Covid-19 ini pekerjaan kuli bangunan sepi dan saya memutuskan menjadi manusia silver,” ucap Budi, Rabu (18/8/2021).
Menurutnya, memilih pekerjaan manusia silver tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. “Intinya, asal kita tidak merampok atau maling aja mas,”terangnya.
“Mau gimana lagi ada keluarga yang harus kita hidupi. Sekarang istri kami lagi hamil dengan cara ini yang bisa kami lakukan mas,”tutup Budi. (M. HOLUL)
