IMG-20240501-WA0019

Luar Biasa, Kapolda Sumut Respon Keluhan Warga, Hotna Naibaho Langsung Diobati

IMG-20240409-WA0076

Medan, TRIBRATA TV

Hotna Frida Naibaho (57), penderita penyakit penyumbatan cairan dalam tubuhnya, membuat anaknya bernama Chaisar Perkasa Manalu (31) selalu cemas sejak empat bulan lalu.

IMG-20240227-124711

Betapa tidak, sudah empat bulan ini perut ibunya tak kunjung kempis, malah semakin membesar dari waktu ke waktu.

Chaisar sudah tidak tahu lagi mau dibawa kemana ibunya berobat, karena setiap hari selalu merintih kesakitan. Perut ibunya makin membesar, lebih besar dari ibu hamil 9 bulan.

Dalam keterbatasan ekonomi, Chaisar sudah membawa sang ibu yang melahirkannya berobat ke rumah sakit maupun pengobatan tradisional, namun kesembuhan masih jauh dari ibunya.

Tanpa berpikir panjang, akhirnya Chaisar memberanikan diri mengirim pesan WhatsApp ke nomor Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi.

Awalnya Irjen Agung tidak merespons sama sekali. Chaisar pun sempat merasa kecewa.

“Namun saya salah. Pak Kapolda justru merespons dengan memerintahkan langsung anak buahnya untuk memeriksa mamak saya,” kata Chaisar Perkasa Manalu kepada wartawan, Minggu (14/8/2023).

Chaisar tak henti-henti menangis dengan meneteskan air mata saat melihat perut ibu yang melahirkannya. Berkat kepedulian Kapolda Sumut perut ibunya sudah tak lagi membesar.

Dia diminta paramedis untuk masuk ke ruang tindakan usai dokter berhasil menangani penyumbatan cairan dalam tubuh ibunya di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara pada Sabtu (13/8/2023).

Tangis bahagia usai melihat cairan dari perut dan bagian pinggang, ekor serta kaki yang selama ini membengkak sudah kempis. Lantas, Chaisar membagikan itu dengan keluarga besarnya yang sudah menanti berharap cemas di luar ruangan tindakan RS Bhayangkara Tebing Tinggi.

Tidak kurang ada 11 liter cairan yang berhasil dikeluarkan tim dokter dari perut ibunya. “Mukjizat Tuhan dinyatakan kepada Mamak. Perutnya kempis dan cairannya berhasil dikeluarkan,” kata Chaisar bercerita berbagi kebahagian kepada tante dan keluarga besar yang menanti diruang tunggu.

Usai tindakan medis, Hotna Frida Naibaho kemudian dipindahkan ke ruang pemulihan, karena masih belum sadar.

Diceritakannya, saat ibunya mulai siuman, ia dan adiknya bernama Christoper masuk ke ruangan untuk melihat. Sambil berjalan perlahan, keduanya menatap ibunya, saat itu juga menangis bahagia sambil minta maaf.

“Maafkan mamak ya amang, selalu memarahimu mulai kemarin. Itu semua karena sakitnya kurasa. Akan tetapi mamak ucapkan terima kasih ya atas usahamu untuk kesembuhan mamak. Kini perut mamak sudah kempis amang,” kata Hotna Frida Naibaho ditirukan Chaisar sambil menangis.

“Gak apa-apa mak. Terpenting mamak sehat dan Tuhan kabulkan permintaan mamak, supaya perut mamak kempis. Tuhan sudah menjawabnya dengan dinyatakan mukjizat sama mamak,” jawab Chaisar sambil menahan tangis air mata bahagia.

Adik Hotna, Angel, menyusul masuk ke ruangan, langsung duduk di samping kakaknya yang masih terbaring lemah. Ia mengatakan ke ibu Chaisar.

“Tak sia-sia perjuangan anak panggoaranmu (anak pertama) ini kak,” ucap Angel.

Kemudian, Chaisar menceritakan, kebahagian yang dia rasakan tidak ada artinya tanpa dibantu Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.

Ceritanya, awal pekan lalu, Selasa (8/8/2023), dia mengirim pesan meminta tolong melalui WhatsApp ke ponsel orang nomor satu di Polda Sumut.

Awalnya, pesan dikirim tak dibalas. Namun, kata Chaisar, dirinya salah. Pesan dikirim bukan berarti tak dibaca atau direspons Kapolda Irjen Agung Setya.

Ternyata mantan Kapolda Riau itu langsung memerintahkan Kabid Dokkes Polda Sumut dan Kepala RS Bhayangkara Medan untuk turun menangani aduan tersebut segera dituntaskan, Kamis (10/8/2023).

“Perwira dengan pangkat AKBP langsung menelepon saya untuk menanyakan kondisi mamak. Saya ceritakan apa adanya tanpa dikurangi atau dilebihkan. Kamis sore ditanya-tanya, malamnya pukul 19.30 WIB sudah datang paramedis ke rumah menggunakan Ambulance untuk cek kesehatan. Malam itu juga mamak dibawa ke RS Bhayangkara Tebing Tinggi,” cerita Chaisar.

Tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi, Hotna Frida Naibaho langsung diperiksa dokter, mulai dari pengambilan sampel darah, cek jantung, gula, darah tinggi, rontgen perut dan cek kesehatan lainnya.

Chaisar ketika itu dijelaskan oleh dokter, perut orang tuanya di diagnosa sementara membesar bisa jadi akibat tumor dan atau cairan tak keluar.

Berbagai tindakan, vitamin dan obat-obatan dimasukkan ke dalam tubuh Hotna Frida Naibaho.

Esok malamnya, Jumat (11/8/2023), pasien sudah buang air besar dan kecil, serta buang angin. Kesemuanya selama ini tak pernah dialami Hotna Frida Naibaho.

“Sabtu kemarin dokter sudah ambil sampel dari dalam perut mamak. Ternyata cairan, bukan tumor. Puji Tuhan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Kapolda. Pak Kapolda sudah mengetuk hati masyarakat Sumut untuk tolong-menolong dalam kebaikan merupakan sebagai nilai budaya warga Medan dan Sumut,” ungkap Chaisar.

Hingga kini, Hotna Frida Naibaho masih menjalani proses pemulihan dan penyembuhan di ruangan RS Bhayangkara Tebing Tinggi.

Dokter masih menangani pasien hingga sembuh serta diketahui apa penyebab atau pemicu orang tua Chaisar mengalami penyakit tersebut.

Dokter sudah melakukan proses pembuangan cairan dari dalam perut dengan memasang alat berbentuk selang, draine di rongga perut pasien. Sabtu siang cairan sudah dikeluarkan sekitar 10 liter, serta Minggu pagi 1,5 liter.

“Pasien mengalami penimbunan cairan akibat susah atau gangguan buang air kecil. Pasien akui itu, suka menahan-nahan buang air. Kita sudah melakukan USG dan foto scan, serta mengambil sampel untuk dibawa ke laboratorium. Kita belum tahu penyebab pastinya,” beber Kepala RS Bhayangkara Tebing Tinggi, AKBP drg Jauhari Ginting.

Jauhari Ginting mengatakan, sambil menjalani proses penyembuhan, dokter spesialis bedah dan penyakit dalam dipastikan akan menanganinya dengan maksimal.

Perut membesar merupakan gejala yang tampak, namun apa penyebabnya hingga seperti itu, belum diketahui.

“Kami masih menunggu hasil lainnya, kenapa atau apa pemicunya, penyebabnya perut pasien membesar. Saya mengimbau kepada masyarakat jika ingin buang air jangan ditahan-tahan. Keluarkan saja, kalau tidak akan jadi masalah nantinya,” imbau Jauhari Ginting. (Bonni)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *