Tebing Tinggi, TRIBRATA TV
Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi, Sumut melalui Dinas P3APM (Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat) dan Bappeda (Badan Perencana Pembangunan Daerah) bersama PTPN IV (Perseroan Terbatas Perkebunan Negara Empat), menggelar pelatihan ecoprint bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), Selasa (11/07/2023) di ruang aula kantor DP3APM Jalan Gunung Dempo No. 17.
Dengan tema “Membangun Semangat Kewirausahaan Dan Subtitusi Usaha Melalui Pelatihan Ecoprint Dengan Bahan ramah Lingkungan Sebagai Langkah Batu Industri Kreatif”.
Penjabat (Pj.) Wali Kota Tebing Tinggi Drs. Syarmadani, M.Si. dalam kesempatan tersebut mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan HUT Kota Tebing Tinggi ke 106 tahun sekaligus juga sebagai bentuk kepedulian PTPN IV dan kesiapan warga Kota Tebing Tinggi dalam menyambut masa depan.
“Disini banyak ruang yang bisa kita kolaborasikan. Menunjukkan sebuah gambaran keseriusan kita dan semoga PTPN dapat terus melakukan hal ini. Dan kedepan tidak hanya sekedar berhenti di pelatihan ini saja,” kata Pj. Wali Kota.
Sejalan dengan pelatihan ini, Pj. Wali Kota mengatakan pelatihan yang dilaksanakan dengan menyenangkan dan kegembiraan bisa menimbulkan kreatifitas dan semangat dalam memasarkan, menjadi perputaran ekonomi dan tidak sebatas di rumah tangga.
“Dengan berbagai kreatifitas memenuhi semua pasar di semua segmen umur, termasuk generasi muda. Pelatihan ini baru langkah pertama tapi seberapa kuat nanti untuk bangkit, ketika jatuh dalam usaha. Supaya kita bekerja dengan semangat dan sukses. Mari kita buka pelatihan ini dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim,” tutup Pj. Wali Kota.
Sebelumnya, Afni Ria Safitri selaku Kasubbag Program UMK PTPN IV menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pj. Wali Kota, seluruh Kepala OPD dan tamu undangan. Diungkapkannya kegiatan ini untuk memeriahkan HUT Kota Tebing Tinggi ke 106 tahun.
“Sebagai bentuk kepedulian PTPN IV untuk mendorong perkembangan UMKM dan perempuan, maka PTPN IV berkolaborasi dengan Dinas P3APM mengadakan kegiatan pelatihan membatik sistem Ecoprint,” jelasnya.
Pelatihan ini selain menambah wawasan, menurutnya juga sebagai upaya untuk melatih atau membangun usaha baru, dalam arti usaha lama tetap dijalankan.
“Untuk menambah pengalaman, maka pelaku UMKM kita beri pelatihan baru, dengan tujuan menambah usaha baru, menambah wawasan dan memberi alternatif serta meningkatkan perekonomian keluarga,” pungkasnya.
Untuk diketahui, ecoprint merupakan industri batik ramah lingkungan, dapat diartikan sebagai teknik mencetak pada kain dengan menggunakan pewarna alami seperti daun-daunan dan membuat motif dari daun secara manual yaitu dengan cara ditempel sampai timbul motif pada kain. (Ibnu Sihombing)
