Gorontalo, TRIBRATA TV
Seorang aktivis di Provinsi Gorontalo mendapat kekerasan dari masyarakat penambang yang berlokasi di Desa Hulawa Kecamatan Buntulia Kabupaten Pohuwato pada Kamis (8/7/2021).
Sonni Samoe salah satu aktivis sekaligus pendiri organisasi Lembaga Aksi Bela Rakyat (LABRAK) di Kabupaten Pohuwato menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah orang saat mendampingi pengecekan lokasi pertambangan bersama unsur Forkompinda Kabupaten Pohuwato.
Kericuhan itu diketahui berdasarkan hasil unggahan video berdurasi 58 detik yang tersebar di sosmed dari salah satu akun facebook.
Bahkan petugas kepolisian melakukan tembakan peringatan untuk mengendalikan situasi yang saat itu terlihat tegang.
Sonni Samoe yang merupakan korban sempat menceritakan, dirinya merasakan pukulan di bagian kepala namun dirinya tak sempat melihat secara jelas. Bahkan kata Sonni ada pihak yang memprovokasi sehingga menciptakan suasana ricuh.
Dugaan sementara, hal itu dipicu karena Sonni sering mempertanyakan dan mempersoalkan aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang notabene merupakan mata pencaharian utama masyarakat Kabupaten Pohuwato.
Atas perkara ini, Sonni melaporkan ke Mapolres Pohuwato Gorontalo atas apa yang dialaminya. Ia minta agar Aparat Penegak Hukum (APH ) dapat memberikan rasa keadilan terhadap dirinya yang merasa diintimidasi.
Terpisah, Kapolres Pohuwato Provinsi Gorontalo AKBP Joko Sulistiono membenarkan kejadian itu.
Dijelaskan Kapolres yang belum lama dilantik itu, peristiwa tersebut bertepatan dengan agenda Forkompinda saat mengecek pipa air PDAM yang rusak akibat galian alat berat di wilayah pertambangan.
Saat hendak pulang, tiba -tiba melihat Sonni Samoe dikerumuni masyarakat sambil melakukan penyerangan. Maka pihak kepolisian dibantu TNI segera melakukan pengamanan. Beruntung situasi dapat terkendali.
Selanjutnya kata Kapolres, kepada masyarakat penambang yang terlibat akan dilakukan pemeriksaan. (Tim)
