Waduh, Hanya Gara-gara Minta Es Krim Abang Beradik Tewas Dibunuh

IMG-20240409-WA0076

Medan, TRIBRATA TV

Waduh, hanya gara-gara anak minta uang mau beli es krim, seorang ayah tega bunuh dua anak tirinya.

IMG-20240227-124711

Peristiwa memilukan dan menggegerkan warga Jalan Brigjen Katamso Medan ini terjadi, Minggu (21/6/2020) pagi.

Kedua korban yakni Ikhsan Fatahilah (10) ditemukan tak bernyawa di areal Gedung Sekolah Global Prima Jalan Brigjen Katamso Medan dalam posisi terlentang sekitar pukul 09.00 WIB.

Kondisinya bagian wajah keadaan memar diduga akibat dibenturkan ke dinding tembok bangunan sekolah tersebut.

Sementara adiknya bernama Rafa Anggaran (5) ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB, di dalam lorong parit samping Gedung Sekolah Global Prima dengan posisi terlentang ditutup dengan triplek dan karton.

Keterangan diperoleh menyebutkan, peristiwa itu bermula Sabtu (20/6/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.

Kedua korban menjumpai pelaku Rahmadsyah (30), ayah tiri mereka yang sedang bekerja sebagai kuli bangunan di sekolah tersebut untuk minta dibelikan es krim.

Pelaku mengatakan tidak ada duit. Namun kedua korban terus memaksa meminta.

Selanjutnya pelaku mengajak kedua korban ke samping gedung bangunan sekolah. Kedua anak malang itu menuruti ajakan pelaku dan mengira akan diberikan uang untuk beli es krim. Saat di lokasi kejadian, pelaku yang sudah emosi diduga menghabisi kedua anak tirinya tersebut.

Esok harinya, Minggu (21/6/2020) pukul 07.00 WIB, Fahtulazanah (30), ibu kedua korban menanyakan keberadaan anaknya kepada pelaku lewat HP, “Mana anakku”.

Pelaku lalu menjawab tengok dan cari ke sekolah. Selanjutnya istri kedua pelaku ini bersama adik dan neneknya serta warga dan aparat Babinsa mencari dan menemukan kedua korban sudah tak bernyawa di lokasi kejadian.

Kejadian itu dilaporkan ke Polsek Medan Kota. Pelaku hingga Minggu malam masih dikejar polisi.

Sementara jenazah abang adik dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna dilakukan Visum et Repertum.

Babinsa Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun Pelda MP Sitepu yang turun ke lokasi menyebutkan dua jenazah anak kecil ditemukan di lorong parit samping sekolah Global Prima dengan warga.

Perbuatan itu diduga dilakukan ayah tirinya. Pihaknya saat itu meminta bantuan untuk mengakses dari lokasi samping pintu sekolah karena kesulitan menjangkau.

“Pelaku dan korban tidaklah kami kenali dan kejadian bukanlah di dalam kompleks/bangunan sekolah. Sekolah hanya membantu memudahkan tugas aparat,” katanya. (Red)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *