Ketapang, TRIBRATA TV
Warga Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang, Kalbar memprotes pengangkutan Babi potong yang melintas di wilayah mereka. Hal ini karena bau busuk dan air rembesan yang ditimbulkan dari truk pengangkut Babi.
Camat Sandai, Markus mengatakan pihaknya telah menerima keluhan masyarakat akan hal itu.
“Kami telah menerima keluhan masyarakat Kecamatan Sandai terkait adanya angkutan Babi dari Bali menuju Pontianak yang melewati wilayah ini,” ucapnya, Kamis (8/6/2023).
Ia minta agar sejumlah truck angkutan Babi potong yang melintasi jalan trans Kalimantan Kecamatan Sandai untuk mencari jalur alternatif lain.
Bahkan, protes warga itu sempat berujung aksi penghadangan truk di Kecamatan Sandai.
Markus meminta kepada pemerintah khususnya lembaga terkait untuk dapat melihat dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut.
“Jelas menganggu masyarakat dan pengguna jalan. Mereka terganggu dengan aroma yang ditimbulkan dari pengangkutan tersebut kemudian, sepanjang perjalanan angkutan tersebut disiram terus sehingga kotoran airnya membuat ketidaknyamanan bagi masyarakat yang dilewati disepanjang jalur Tayap – Sandai dan seterusnya,” katanya
Ia berharap agar pemerintah khususnya dinas terkait maupun pengusaha dapat mencari jalur alternatif lain mengangkut hewan Babi potong untuk menghindari adanya gesekan dan keresahan di tengah masyarakat.
“Kami minta kepada pengusaha untuk dicarikan alternatif supaya tidak merugikan salah satu pihak, baik pengusaha maupun masyarakat sehingga tidak rasa yang tidak nyaman diantara kita,” tegasnya
Sementara itu Ketua MUI Kecamatan Sandai Uti Kusairi, mengatakan angkutan Babi yang lewat meninggalkan air rembesan dan kotoran di sepanjang jalan yang dilintasi.
“Nah ini yang kita takutkan, terkena rumah ibadah yang berada di pinggir jalan, kita wanti – wanti saja karena takutnya terkena,” ujarnya. (asmun)