Hijau-dan-Kuning-Emas-Illustratif-Modern-Twibbon-Selamat-Hari-Raya-Idul-Fit-20240403-122004-0000

IMG-20240426-080646

Taman Gurgur, Taman Wisata Religi Tak Berbayar

IMG-20240409-WA0076

Toba, TRIBRATA TV

Desa Gurgur Aek Raja Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba sekarang memiliki sebuah Taman rekreasi bernama “Taman Gurgur”.
Taman ini diharapkan akan menjadi salah satu destinasi wisata baru yang dapat menarik wisatawan datang ke Toba, Sumatera Utara.

IMG-20240227-124711

Taman seluas 1 hektar yang diresmikan Bupati Toba, Poltak Sitorus pada Jumat 20 Mei 2022 lalu ini terbagi dalam empat bagian taman.

“Ada Taman Doa. Taman ini merupakan saluran pelayanan, ada ruang-ruang tersendiri untuk berdoa, tertutup hening,” kata pemilik Taman Gurgur, Laksamana Pertama TNI (Purn) Bonar Simangunsong, Senin (23/5/2022).

Menurutnya, ide taman muncul karena diusianya yang senja, 83 tahun, ia dan istri Elisabeth L Siahaan rindu akan kampung halaman.

“Awalnya kami berdoa,apakah yang bisa kami perbuat Tuhan? Rupanya jawaban itu ada di kampung tercinta, yang masih alami dengan panorama dibawah kaki bukit Dolok Tolong. Kini untuk Taman Doa sudah tak perlu lagi jauh ke Kota Iman Sidikalang, di Toba sudah ada,” ujarnya.

Kedua, Taman Kebudayaan. Kata Bonar, kebudayaan merupakan jati diri kita sebagai manusia. “Nenek moyang kita Adam dan Hawa diperkenalkan berpakaian oleh Tuhan yang Maha Kuasa melalui dedaunan dan penutup badan lainnnya. Kita mulai menyadari bertutur kata sopan, maupun berbicara melalui akal budi yang implementasinya melalui kebiasaan adat istiadat,” tambahnya.

Di taman ini menjadi ruang untuk menggelar acara-acara adat budaya Batak. Siapa saja boleh memakainya.

Ketiga dinamai Taman Kaderisasi. Taman ini menurut penulis buku Laut, Masa Depan Indonesia ini, negara maju umumnya sudah memiliki sistem manajemen pemerintah yang baik dan rapi. “Beda dengan negara kita yang sedang berkembang, generasi milenial harus dikenali dengan teknologi agar bisa membawa negara ini semakin maju. Di taman inilah mereka bisa belajar,” tambah Bonar bersemangat.

Dikatakannya, sekarang sudah banyak keturunan Batak tinggal di Jakarta bahkan dunia. Menjadi generasi milenial perlu pemahaman yang baik,terarah dan beretika dimanapun ketika berorganisasi baik dimasyarakat maupun di pemerintahan.

Terakhir Taman Kebugaran. Saat merantau ke Jakarta pada tahun 1955, ia bertemu dengan orang Batak yang pada saat itu merupakan anugerah karena bisa saling menolong.

Perjuangan tahun 1946 SD di sekolah rakyat, hingga SMA di Setiabudi Jakarta mendidiknya sehingga bisa masuk militer saat itu. “Puji Tuhan saat masuk menjadi Angkatan Laut, kebugaran dan kesehatan tubuh menjadi sangat penting,” ujarnya.

Taman Gurgur dan Yayasan Pusat Kristiani Gurgur (YPKG), kata Bonar dibangunnya sebagai rasa terimakasih kepada Tuhan. Ia berharap taman ini dapat mendukung Kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) yang dicanangkan pemerintah Indonesia.

Sementara Elisabeth mengatakan Taman Gurgur merupakan taman doa bagi seluruh denominasi gereja, dan untuk memuliakan Tuhan, serta menghadirkan terang bagi Indonesia.

“Semoga menjadi saluran berkat karena tidak berbayar hanya seikhlasnya, kami sediakan berupa kotak amal YPKG,” kata Elisabeth.

Grace Augustine Doloksaribu, yang menjadi mitra di Taman Gurgur menambahkan, Taman Gurgur bisa dipakai semua kalangan untuk berkegiatan.

“Kita tidak ada memakai harga sewa. Aula kaderisasi berkapasitas hingga 100 orang, silahkan berkreasi. Disini juga ada resto dan cafe anak muda dan bagi semua kalangan, jadi tidak capek lagi mencari makanan-minuman. Kami harap Pemkab Toba bisa bersinergi melalui Dinas Pariwisata dalam pengembangan wisata ini,” ucap Grace.
(Berlin Yebe)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *