IMG-20240505-WA0006

Seminar Perspektif Pemimpin Kristen di Era Digital 4.0, Tony: Sinergisitas dan Keseimbangan Teknologi Diperlukan

IMG-20240409-WA0076

Toba, TRIBRATA TV

Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Kabupaten Toba menggelar Seminar Perspektif Kepemimpinan Kristen di Era Digital 4.0 di pendopo kantor Bupati Toba, Senin (1/5/2023(.

IMG-20240227-124711

Guntur Hutajulu yang menjadi moderator membuka acara dengan pengenalan profil para narasumber sekaligus memperkenalkan Ketua Umum PIKI Dr. Badikineta Sitepu,SE,M.Si. Pentingnya membentuk pemimpin Kristen dikabupaten toba, menjadi salah satu topik utama.

Badikineta Sitepu yang juga anggota DPD RI mengatakan, PIKI sudah ada 35 provinsi, terbentuk melalui jalan yang panjang. “Ada stagnasi dibeberapa daerah, tentu menjadi salah satu tugas penting bagi kami,” katanya.

Ia juga menilai banyaknya denominasi gereja atau kelompok agama di Indonesia, juga di Sumatera Utara menuntut calon pemimpin kristen dimanapun berada untuk membentuk karakter dan inspiratif.

“Manfaatkan teknologi dengan semestinya dan berguna kepada masyarakat,” ucap Badikineta.

Dikatakannya PIKI hadir untuk menginspirasi dan kemampuan (ability) diterapkan kepada masyarakat. “Mari bersama PIKI bersinergi menjadikan pimpinan Kristen disetiap daerah khususnya Kabupaten Toba agar inspiratif dan mampu berbuat,” ajaknya.

Sementara Deni P. Lumbantoruan, yang tampil sebagai narasumber mengatakan pertama kita bahas rra perkembangan kemajuan teknologi. Ditahun 1800-an tehnik elektro muncul, tahun 1900-an muncul listrik, sekitar tahun 1960 era 3.0 muncul transistor, komputer dan teknologi lainnya.

“Sedangkan tahun 2000-an dikatakan 4.0, ini hanya baru kompinen-komponen saja,” ucap Deni.

Perspektif pemimpin Kristen di era 4.0 harus didukung seimbang dengan sumber daya digital yang ada sekarang. “Harapan kita dari seorang pemimpin Kristen memiliki pengetahuan, wisdom dan kebenaran. Memiliki Wisdom. Pertama berupa dikumpulkan data lalu diecxtract menjadi informasi,” kata Dosen IT Del ini.

Menurutnya menjadi pemimpin Kristen era digital harus seimbang dan bijak menggunakannya. Salah satu contoh sudah ada aplikasi Alkitab mobile dan aplikasi lainnya,” tambahnya.

Sedang narasumber lainny, Pdt Dr Halomoan Marpaung, yang juga Sekretaris Distrik IX HKBP Toba Hasundutan mengatakan, perspektif kepemimpinan kristen di era digital 4.0 harus seimbang dengan pemahaman rohani.

“Seorang pemimpin harus menguasai tekhnologi, jangan menjadi dikuasai teknologi. Saya mau kontribusi untuk Bonapasogit, melalui ilmu rohaniawan yang kita miliki. Kecerdasan spiritual, problem solving, teknologi harus seimbang menjalankannya. Perlu dipahami menjadi pemimpin Kristen memahami menjadi garam dan terang dunia,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, garam itu harus tumpah keluar agar cair dan memberikan rasa di lingkungannya dan menjadi terang di kegelapan. “Satu lagi menjadi pemimpin Kristen seperti terumbu karang, kuat dihantam ombak, rumah bagi mahluk hidup, pemandangan indah sekitar,” ucap pria lulusan Psikologi tersebut.

Ia berharap melalui acara PIKI kedepan bisa memunculkan calon pemimpin yang mumpuni baik rohani, menguasai teknologi dalam mengemban tugas, dan bisa siap di segala permasalahan.

“Saya bertugas di Bonapasogit hampir dua tahun, siap berbagi ilmu baik di kegiatan gereja, politik dan sosial,” ucap Halomoan.

Tonny Simanjuntak,SE Ketua PIKI Toba menambahkan, kehadiran PIKI akan menambah sinergisitas bersama masyarakat, Pemerintah Toba dan partnership di kelembagaan.

“Kami kedepan akan menjadikan pemimpin Kristen yang berkarakter, inspiratif dan implementasikan ke masyarakat, menjadi garam dan terang dunia,” ucapnya.

Turut hadir Lalo Simanjuntak mewakili Pemkab Toba, Ormas Gamki, Gmki, Penyuluh Depag, STT Bibelvrouw, Sekolah Minggu, dan tamu undangan lainnya. (Berlin Yebe)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *