Labuhanbatu, TRIBRATA TV
Sejumlah warga Desa Meranti Paham Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu belakangan mengaku mereka dikutip Rp15 ribu saat menerima bantuan sembako Covid-19 dari Pemprov Sumut pada Mei 2020.
Pengutipan itu dilakukan oleh Kepala Dusun I, Ahmad Suheli dengan alasan sebagai uang transport pengantaran bantuan itu. Kutipan itu juga dikatakan merupakan hasil putusan musyawarah desa.
“Kami tidak pernah diajak musyawarah,” kata Rojali Nasution, salah satu penerima bansos paket sembako, warga Dusun II Desa Meranti Paham, Minggu (11/4/2021).
Ia bahkan bertanya kapan diadakan musyawarah untuk memutuskan kutipan tersebut.
Hal senada juga diungkapkan Misron, warga Dusun II Desa Meranti Paham yang juga penerima bansos paket sembako. Ia juga merasa heran pemerintah desa mengatakan telah melakukan musyawarah atas pengutipan itu.
Bersama puluhan warga lain, Rojali Nasution dan Misron membuat surat pernyataan adanya pengutipan uang Rp15 ribu bagi penerima bansos sekaligus menyatakata tidak pernah mengetahui adanya musyawarah terkait kutipan itu.
Sementara Kepala Dusun (Kadus) II Desa Meranti Paham Kecamatan Panai Hulu, Pajarudin saat ditemui, Minggu (11/4/2021) di kediamannya mengaku, sebelum pengutipan uang atas penerimaan Bbnsos paket sembako terlebih dulu dilakukan musyawarah dengan masyarakat.
“Tapi aku lupa hari apa juga tanggal berapa musyawarah tersebut. Musyawarah itu hanya dihadiri perwakilan dari masyarakat saja,” dalihnya.
Sedangkan Ahmad Suheli Harahap, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Meranti Paham, Minggu (11/4/2021) mengaku justru tidak mengetahui terkait musyawarah pengutipan uang penerimaan Bansos paket sembakot tersebut.
“Kalau tentang musyawarah itu tanya aja langsung ke Ketua BPD pak,” sebutnya.
Kepala Desa Meranti Paham, Sugeng Haryanto saat dihubungi, Minggu (11/4/2021) belum bersedia memberikan penjelasan.
“Kalau mau klarifikasi jumpai saya langsung. Saya tunggu kapan mau datang,” jawabnya melalui pesan whatsApp.(tim)
