Labuhanbatu, TRIBRATA TV
Peristiwa penghentian truk tangki BBM Pertamina pada Rabu (17/3/2021) malam lalu di Dusun Sei Pinang Desa Teluk Sentosa Kecamatan Panai Hulu, Labuhanbatu, Sumatera Utara berbuntut panjang. Seorang wartawan mengaku dipukul sekelompok orang saat meliput.
Namun pengakuan itu dibantah Siraja Tuanku Olang, orang yang dituduh memukul. “Tiba-tiba dia datang entah darimana dengan bersuara lantang sambil mendorong-dorong warga,” kata Siraja, Senin (22/3/2021).
Menurutnya, Budi Hermansyah Saragih, wartawan tersebut datang tidak menunjukan identitas diri namun bertanya-tanya pada warga apa hak warga menghentikan truk tangki lewat dengan suara keras.
“Oknum wartawan itu dengan nada lantang mempertanyakan hak masyarakat dengan nada kasar dan berkata kenapa memberhentikan truk pengangkut BBM sembari mendorong dorong warga yang ramai dilokasi,” ujarnya.
Saat itu kata Siraja Tuanku Olang, oknum wartawan itu memijak kakinya. Merasa tidak senang, Siraja Tuanku Olang secara spontan langsung memukul Budi Hermansyah Saragih yang mengenai wajahnya.
“Saya tidak kenal dia kok langsung marah-marah, aku pulak sasarannya, konalpun tidak,” ucap Siraja Tuanku Olang.
Hal ini dibenarkan warga setempat,
Suheri Sas dan Batang Harisman yang pada saat itu berada dilokasi kejadian. Menurut mereka Budi mengeluarkan kata-kata kasar sehingga menimbulkan kemarahan warga
“Padahal sebelum dia datang, suasana kondusif, namun begitu datang dan mengucapkan kata-kata kasar menimbulkan kekisruhan,” kaya Suheri.
Ketika itu, Budi yang datang bersama temannya itu juga tidak menunjukan identitas sebagai wartawan. Bahkan perilakunya tidak menunjukan ia sedang melakukan peliputan. “Ia mengeluarkan bahasa-bahasa kasar,” tambahnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, malam itu masyarakat mencurigai dua truk tangki BBM tujuan Sei Berombang berjalan beriring melintas di jalan umum Dusun Sei Pinang Desa Teluk Sentosa Kecamatan Panai Hulu. Warga menduga BBM itu ilegal sehingga dihentikan.
Kecurigaan masyarakat terkait BBM ilegal ini sebelumnya juga telah diberitahukan kepada Polsek Panai Tengah.
Ketika truk pertama melintas, supir tidak dapat memperlihatkan dokumennya sehingga truk disuruh putar balik ke pos Polisi Ajamu.
Namun, saat truk hendak memutar, ban belakang sebelah kiri terjerembab di halaman rumah warga sehingga tidak bisa bergerak dengan posisi melintang di jalan dan mengakibatkan antrian panjang.
Saat itu sempat terjadi perdebatan antara masyarakat dengan sekelompok orang dari Sei Berombang yang mengaku pemilik BBM tersebut. Selang beberapa waktu kemudian, suasana kembali kondusif.
Setelah arus lalu lintas lancar dan suasana kembali kondusif, satu unit truk pengangkut BBM lain kembali melintas di jalan yang sama. Truk pengangkut BBM tersebut itupun disuruh putar balik ke Pos Polisi Ajamu. (Marhite Rajagukguk)
