Labuhanbatu,TRIBRATA TV
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Universitas Alwasliyah (Univa) Labuhanbatu berunjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Negeri Labuhanbatu. Mereka minta kejaksaan mengusut dugaan korupsi beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) di lingkungan Univa, Selasa (14/3/2023).
yang beralamat di jalan Sempurna, Kelurahan Bakaran Batu, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, sumut.
Heri Faisal Hasibuan, koordinator aksi mengatakan pihaknya meminta kepada Kejari Labuhanbatu agar mengusut tuntas dugaan tindak pidana korupsi pada penyaluran dana beasiswa KIP di lingkungan Univa Labuhanbatu.
“Di Univa Labuhanbatu ada sebanyak 247 mahasiswa penerima bantuan beasiswa KIP dari pemerintah, setiap orangnya akan mendapatkan biaya kuliah Rp2,4 juta dan biaya kehidupan sebesar Rp4,8 juta. Tetapi nyatanya dalam penyaluran dana beasiswa tersebut khususnya biaya kehidupan hanya mendapatkan Rp1,7 juta saja, berarti ada sekitar Rp3,1 juta yang dipotong kampus”,ucapnya.
Sementara, Tarmiji salah satu mahasiswa penerima beasiswa KIP menyampaikan, ia dan beberapa temannya diminta sejumlah uang yang katanya sebagai bentuk terimakasih kepada pihak kampus karena sudah mendapatkan dana beasiawa Kartu Indonesia Pintar.
“Awal mulanya saya dan 10 orang lainnya dikumpulkan diruang kelas oleh bapak Mifta lalu kami diberitahukan kami disuruh bayar uang terimakasih sebesar Rp3,1 juta perorang dan semua uangnya dikumpulkan pada saya. Kemudian setelah selesai saya disuruh mengantarkan uang tersebut ke Warkop Netral. Disana ada pak Miftah dan juga Rektor Univa Basyarul Ulya Nasution dan Pak Rusli”, ucapnya.
“Kami juga diminta uang sebesar Rp1.025.000 perorang yang katanya untuk bayar administrasi seperti almamater, uang pembangunan, kaos, dan KTM yang langsung dibayarkan ke Bank Sumut di Sigambal, setelahnya kami juga ada membayar uang daftar ulang dari semester 1 dan 2 sebesar Rp25 ribu perorang”, tambahnya.
Tidak menunggu lama massa aksi langsung dipersilahkan masuk dan diterima oleh Kepala Seksi Intelijen, Firman H Simorangkir.
“Kasus ini kan sedang berjalan jadi kita tinggal mengkawal dan menunggu hasilnya saja mohon bersabar”, ucapnya.(Doni Syahputra)