Labuhanbatu, TRIBRATA TV
Jalan perbatasan pembelah 2 Desa di Labuhanbatu, berbatas langsung dengan Jalan Lintas Propinsi Tanjung Sarang Elang – Labuhan Bilik – Sei Berombang, sudah sangat memprihatinkan. Sudah nyaris hampir tidak bisa terlewati.
Sementara, jalan tersebut hanya berkisar lebih kurang 400 meter. Sudah puluhan tahun terabaikan, jalan berlumpur dan lobang menganga dimana – mana. Terletak di Jalan perbatasan Desa Sei Sentosa – Desa Cinta Makmur Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara.
Jalan sejarah pembelah 2 Desa yang ada di Kecamatan Panai Hulu tepatnya diantara Desa Sei Sentosa yang berbatasan langsung dengan Desa Cinta Makmur, nyaris terlupakan. Saat ini sangat memprihatinkan, sudah hancur lebur dimana – mana.
Haji Mugi, salah satu warga sekitar, disela senggangnya mengatakan, dulu tahun enam puluhan di era masa kepemimpinan Soeharto, ini jalan pertama di Desa Cinta Makmur. “Salah satu perintis pertama, kalau tidak salah, Haji Tasimun,” katanya, Rabu (13/12/2023).
Dikatakan pada masa itu tranportasi, masih menggunakan jalur Sungai Berumun. “Itulah sejarahnya, kenapa pada masa itu, jalan tersebut, digelar Jalan Haji Tasimun,” katanya.
“Jalan bersejarah, yang seyogianya harus diperhatikan. Kini nyaris terlupakan. Tampak terlihat jalan berlumpur dan lobang menganga dimana – mana,” ujarnya lagi.
“Sementara, jalan tersebut merupakan pembatas Desa Sei Sentosa – Desa Cinta Makmur, yang setiap hari ramai dilintasi anak sekolah. Terlebih di sana juga ada berdiri SD Negeri 02 Panai Hulu, dan juga sudah ada Yayasan Pesantren, tempat menimba Ilmu Agama,” tambah warga lainnya, Syawaludin.
“Apalagi jalan tersebut, terhubung langsung, ke Jalan Lintas Propinsi Tanjung Sarang Elang – Labuhan Bilik. Untuk itu, diharapkan kepada penguasa, mohonlah kiranya jalan tersebut mendapat prioritas utama untuk segera diperhatikan perbaikannya,” ungkapnya dengan rada kesal. (K Saragih)
