Pontianak, TRIBRATA TV
Proyek pembangunan jalan di Dusun Nipah Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya senilai Rp179.428.000 yang bersumber dari APBD Provinsi Kalimantan Barat diduga dikerjakan tidak sesuai dengan bestek (ketentuan). Akibatnya baru selesai dikerjakan sudah rusak.
Hal itu disampaikan I,seorang warga Desa Sungai Rengas, pada Selasa (6/12/2022) kemarin saat melihat hasil pembangunan jalan dengan lapen dan aspal sensit.
“Ada pengaspalan jalan namun kondisi lapennya dan aspal sensit diduga tidak sesuai dengan bestek, itu sangat memperihatinkan, dikhawatirkan bila dilintasi kendaraan roda dua akan cepat rusak,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa titik nol proyek yang dikerjakan CV Putra Timur ini awannya sudah salah letak.
“Yang lebih parahnya lagi pekerjaan aspal jalan tersebut ada yang sebagian dikerjakan secara manual yang seharusnya menggunakan Asphalt Mixing Plant (AMP),” terangnya.
Untuk itu ia minta agar pengawas Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) benar-benar mengawasi pekerjaan tersebut dan harus sesuai ketentuan.
Padahal proyek jalan dengan nomer kontrak 027/C.06.A-01/SPK-LP/PPK-WK.PSU/APBD 2022, Tanggal 17 Oktober 2022, tersebut baru saja selesai dikerjakan. “Terlihat tidak berfungsinya pengawas lapangan PUPR Provinsi Kalimantan Barat,sehingga proyek jalan tersebut seakan dikerjakan asal jadi saja,” tambahnya.
Ia juga minta kepada rekanan maupun pengawas pekerjaan pengaspalan jalan agar mengerjakan proyek-proyek tersebut sesuai dengan ketentuan.
Sementara Rasidi, mewakili pihak CV Putra Timur yang dikonfirmasi, Selasa (6/12/2022) oleh sejumlah awak media melalui pesan singkat Whatsapp menjawab, “Iya bos Habis kenak dam Mau di betolkan”.
Ia mengatakan “ini kerjaan punya Bos i it, saya bantu di lapangan jak Punya bos i itt. Aku hanya di lapangan jak bos. Untuk apa kite bohong Tak ada gunanya Karena die bos i it ada utang Sama bos saye kalau bagus angkat ketemu sama bos i it lah Saya bisa ketemukan Kalau punya saye gampang bos iya juga mengatakan iye di betulkan bos.
Namun hingga berita ini diterbitkan, instansi terkait belum dapat dihubungi. (tim)
