Labuhanbatu, TRIBRATA TV
Mantan Kades Sidomulyo menyampaikan kekecewaannya atas perbuatan seorang guru SMAN 2 Bilah Hilir yang diduga melakukan pelecehan seksual pada siswinya.
“Saya kecewa dan kesal mengetahui peristiwa itu,” kata Sukri, mantan Kepala Desa Sidomulyo Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, Jumat (3/12/2021).
Ia mengaku semakin kecewa mendengar informasi oknum guru yang melecehkan siswinya itu kemudian membawa segerombolan orang ke sekolah.
Akibatnya sempat terjadi keributan, bahkan satpam sekolah tersebut juga dicekik oleh orang-orang yang dibawa oknum guru itu.
“Sebagai mantan kepala desa disana dan yang menghibahkan tanah untuk pembangunan sekolah itu, tentu saya kecewa dengan perilaku oknum guru itu. Guru harusnya menjadi teladan,” tandasnya.
Ia berharap oknum guru pengajar tidak tetap (GTT) itu dikeluarkan dari sekolah.
“Pihak terkait harusnya mencopot dan jangan mempertahankannya mengajar di SMAN 2 Bilah Hilir,” tegasnya.
Dikatakannya, ia menghibahkan tanah pribadinya seluas 1 hektar untuk SMAN 2 Bilah Hilir dengan tujuan agar anak-anak Desa Sidomulyo tidak jauh bersekolah dan mendapat pendidikan yang baik.
Diketahui kasus pelecehan itu terjadi pada November lalu. Seorang siswi kelas 12 berinisial Cr dilecehkan oleh seorang oknum guru dengan meraba payudaranya.
Peristiwa itu terjadi saat Cr mau masuk ke dalam kelas untuk melanjutkan pelajaran. Tiba-tiba oknum guru itu meraba didepan para siswa lain.
Oknum guru itu bahkan mengeluarkan kalimat yang tidak pantas. “Kalau saya memegang tetekmu kau kegelian, kalau cowokmu, kau diam saja,” ucap oknum guru itu. (mr)
Seketika akhlak pak guru musnah, Sebagai pendidik harus bisa mendidik diri sendiri lalu anak-anak bangsa, pintar ilmu pengetahuan harus juga pinta karakter. terimakasih 🙏🙏