Sitaro, TRIBRATA TV
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah melakukan pengundian dan penetapan nomor urut Calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan bertarung dalam Pemilu 2024, yang dilakukan di kantor KPU RI, Jakarta pada Selasa (14/11/2023) malam.
Dari pengundian, nomor urut 1 pasangan Anis Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar. Kemudian pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan terakhir pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat nomor urut 3.
Menyikapi hal ini, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Toni Supit mengungkapkan, kader partai dan seluruh konstituante sangat mengharapkan nomor urut tersebut (nomor urut tiga) akan muncul untuk pasangan Ganjar-Mahfud, yang oleh Partai PDI Perjuangan dan sejumlah parpol lainnya yang berkoalisi di dalamnya memiliki nilai filosofis tersendiri.
“Hasil cabut undi calon dari PDIP mendapat nomor urut tiga. Nomor ini sesuai dengan nomor partai kami di pemilihan umum,” kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Kepulauan Karangetang Mandolokang Kolo – Kolo saat dihubungi oleh media TRIBRATA TV, Kamis, (16/11/2023).
Mantan Bupati 2008 -2013 dan 2013 – 2018 dua periode yang disapa “Polo Dundang Kami’ ini menyebutkan,
makna nomor urut 3 bagi pasangan Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024 melambangkan persatuan dan perjuangan. Sesuai dengan sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Kedua, angka tiga juga sama dengan nomor urut PDIP pada Pemilu 2024 mendatang.
“Ini sangat luar biasa, karena nomor kita di pemilu nomor tiga. Nah, di pilpres pasangan kita mendapat nomor urut tiga lagi. Intinya nomor tiga selalu digunakan dan angka tiga ini merupakan tanda-tanda kemenangan,” ungkap Tonsu.
Tonsu juga berikhtiar dan selalu percaya bahwa angka tiga selalu menunjukan kemenangan, karena PDIP percaya ada Tuhan yang selalu menuntun dalam setiap derap langkah juang.
“Kami percaya angka tiga dalam Alkitab selalu memberikan semangat juang kami yaitu ada Allah Tritunggal disitu ada Putra Allah Yesus Kristus dan Roh kudus Allah Akan bekerja didalamnya,” yakin Polo Dundang.
Lebih lanjut, Supit menjelaskan PDIP memiliki sejarah selalu dizalimi, begitu juga dalam pemilu kali ini. Meski demikian, hal itu dinilainya memiliki makna tersendiri, yang mana mengantarkan PDIP menuju gerbang kemenangan.
“Saya sangat optimis PDIP menang, karena masyarakat sekarang ini bisa menilai dan tidak mudah dipengaruhi orang-orang yang memandang PDIP ini negatif,” tutup Tonsu bersemangat. (jemi lahutung)
