IMG-20240501-WA0019

Pesan Perdamaian dari Kajari untuk Walikota dan DPRD Tanjungpinang

IMG-20240409-WA0076

Tanjungpinang, TRIBRATA TV

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Joko Yuhono menyampaikan pesan-pesan “perdamaian” melalui sebuah baliho raksasa.

IMG-20240227-124711

Pesan itu berbentuk puisi yang menyuarakan agar semua pihak bersatu padu membangun Kota Tanjungpinang.

Sangat terasa baliho yang terpasang di Jalan Ahmad Yani ini berisi ajakan agar segera menghentikan perseteruan antara Walikota Tanjungpinang dan DPRD.

Berikut puisi karya Kajari Tanjungpinang Joko Yuhono:

Kita Adalah Satu

Walikota kita Satu
Ketua Dewan kita Satu
Sekda kita Satu
Anggaran kita Satu
Rakyat kita Satu

Tapi mengapa kita selalu Berseteru
Mengapa kita tidak dapat Bersatu
Bukankah diwaktu bulan madu Pemilu
Kita bersatu padu Berseru
Kota Tanjungpinang Maju

Wahai para pemimpinku
Hapuslah laraku
Hilangkan deritaku
Damaikan tanah Melayuku
Sejahterakan Bumi Gurindamku

Diketahui, hampir setahun ini terakhir ini terjadi perseteruan Walikota Tanjungpinang, Rahma dengan wakil rakyat di DPRD Tanjungpinang.

Perseteruan itu berawal dari munculnya interpelasi anggota dewan atas Peraturan Walikota No 56 Tahun 2019. Semua fraksi menolak Perwako itu karena dinilai tidak melalui proses legislasi.

Namun setiap kali sidang agenda mendengarkan jawaban Walikota, Walikota Rahma selalu mangkir.

Puncaknya pada sidang paripurna Jumat 29 Oktober 2021 lalu. Setelah beberapa kali Walikota tidak hadir memberikan jawaban atas interpelasi, Ketua DPRD, Yuniarni Pustako Weni menyinggung pemakzulan Walikota saat memimpin sidang.

“DPRD Tanjungpinang dengan segala kerendahan hati, memang harus memakzulkan wali kota,” kata Weni dalam sidang paripurna dengan agenda mendengar jawaban Walikota Tanjungpinang terkait pandangan fraksi-fraksi DPRD terhadap pidato jawaban walikota tentang hak interpelasi DPRD atas Perwako Nomor 56 Tahun 2019.

Akibatnya hubungan legislatif dan yudikatif di kota ini terganggu. Bahkan hingga kini Perda APBD Perubahan 2021 Kota Tanjungpinang belum diketok.

Perseteruan yang terbuka ini tentu saja menghambat kinerja dan pembangunan Tanjungpinang. Hubungan Walikota dengan dewan tidak lagi harmonis.

Hal ini mungkin yang mendasari Kajari Tanjungpinang memasang spanduk besar mengajak semua pihak, khususnya yang berseteru untuk berdamai demi pembangunan kota ini.

Menanggapi isi baliho itu, Dian seorang warga menilai ajakan itu sangat baik agar pembangunan dan pelayanan bagi masyarakat tidak terganggu.

“Sudah beberapa hari ini saya lihat baliho itu terpasang,” akunya. (M.HOLUL)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *