Hijau-dan-Kuning-Emas-Illustratif-Modern-Twibbon-Selamat-Hari-Raya-Idul-Fit-20240403-122004-0000

IMG-20240426-080646

Sewindu Meliput Drs. Nikson Nababan, M.Si Memimpin Kabupaten Tapanuli Utara

IMG-20240409-WA0076

Tidak terasa waktu berlalu, Kabupaten Tapanuli Utara sudah delapan tahun atau Sewindu dipimpin oleh Drs.Nikson Nababan, M.Si.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dibawah kepemimpinan Drs. Nikson Nababan, M.Si periode pertama bersama Drs. Mauliate Simorangkir pada 2014-2019 memiliki visi Mewujudkan Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung SDM yang berkualitas serta Daerah Wisata . Kemudian diperiode kedua bersama Sarlandy Hutabarat, Nikson Nababan melanjutkan visinya membangun Kabupaten Tapanuli Utara dengan visi Mewujudkan Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung SDM yang berkualitas serta Daerah tujuan Wisata.

IMG-20240227-124711

Berbagai program pembangunan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dimasa kepemimpinan Nikson selama Sewindu lebih untuk mewujudkan visi ini dalam mewujudkan masyarakat Tapanuli Utara yang sejahtera melalui upaya menjadikan Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan, Lumbung SDM yang berkualitas serta Daerah Wisata bukanlah hal mudah untuk cepat langsung dilakukan dan direalisasikan secara menyeluruh.

Demikian halnya dalam karya tulis ini diharapkan mampu menyampaikan kepada masyarakat berbagai program pembangunan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dibawah kepemimpinan Drs. Nikson Nababan, M.Si.

Walau memang pekerjaan ini belum sempurna dan memerlukan terobosan dan kinerja kepemimpinan yang akan berkesinambungan kedepannya yang tentu diharapkan oleh semua pihak selaras dengan semangat dan niat tulus seperti yang sudah dilakukan oleh Nikson Nababan sebelumnya.

Menang dalam perhelatan dua putaran Pemilukada di periode pertama yang digelar pada hari Kamis, 10 Oktober 2013 dan Kamis, 6 Maret 2014, Nikson Nababan selaku Calon Bupati beserta wakilnya, Mauliate Simorangkir, akhirnya secara resmi dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Utara periode 2014-2019 pada Rabu, 16 April 2014.

Mengingat kondisi banyaknya daerah yang masih terisolir, infrastruktur yang masih sangat jauh dari memadai bukan perkara mudah mewujudkan visi ini, namun dengan upaya dan terobosan hingga ke pemerintah pusat serta berbagai masukan dari masyarakat dan akademisi untuk program pembangunan yang lebih baik lagi, sehingga perubahan itu benar-benar akan dirasakan oleh masyarakat.

Berbagai program pembangunan telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dibawah Kepemimpinan Drs. Nikson Nababan, M.Si. Program yang langsung menyentuh seluruh lapisan masyarakat walau memang pekerjaan ini belum sempurna.

Melalui beberapa misi, yakni meningkatkan akses pendidikan dan menyiapkan pendidikan yang berkualitas, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan gratis khususnya di puskesmas, menjadikan Taput sebagai industri pertanian, menjamin ketersediaan bibit unggul dan pupuk bersubsidi dengan system bayar pasca panen, meningkatkan kuantitas dan memperluas pertumbuhan ekonomi dengan penguatan integrasi wilayah dan interkoneksi dengan kawasan pembangunan disekitarnya, menjadikan desa sebagai pusat percepatan pembangunan, membangun pemerintah yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan public (good and clean governance) dengan system e-government dan membangun minat bakat generasi muda dibidang seni budaya dan olahraga yang dilakukan oleh Nikson tentu tidak segampang membalikkan tangan.

Tapanuli Utara memiliki wilayah yang luas, terdiri dari 15 Kecamatan, 241 Desa dan 11 Kelurahan. Wilayah Tapanuli Utara masih memiliki 44.000 hektar lahan tidur yang subur. Hal tersebut tentu menjadi dasar bagi Nikson Nababan untuk menetapkan visi pembangunan Kabupaten Tapanuli Utara yang salah satunya “Mewujudkan Tapanuli Utara menjadi Lumbung Pangan” sehingga kekayaan potensi tersebut sangat efektif untuk diberdayakan dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menggerakkan masyarakat untuk menggarap lahan tidur menjadi lahan produktif.

Dalam hal ini Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan, M.Si berpikir keras bahwa kondisi ini harus dimulai dengan bekerja tepat dan langkah cerdas. Salah satu upaya dilakukanya adalah menyakinkan Pemerintah Pusat untuk mengalokasikan dana pembangunan yang lebih besar ke Kabupaten Tapanuli Utara berlandaskan progress pembangunan yang akan dilaksanakan. Hal ini terbukti dengan kenaikan besaran APBD dari tahun 2014 pada tahun pertama dimasa kepemimpinannya.

Di periode pertamanya ini, Nikson Nababan pada sektor pertanian menjadikannya zalah satu upaya dalam mempercepat pertumbuhan perekonomian desa. Membangun desa sebagai pusat percepatan pembangunan terus dilanjutkan di periode kedua kepemimpinannya dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan untuk memperluas pertumbuhan ekonomi, penguatan integritas wilayah dan interkoneksi dengan kawasan pembangunan sekitarnya.

Karenanya pembukaan jalan sentra pertanian menjadi salah satu akses interkoneksi menjadi prioritas utama.  
Dengan memulai program pembangunannya sejak periode awal kepemimpinannya dengan langsung turun ke desa-desa untuk mengajak warga membuka lahan tidur. “Kenapa masyarakat tidak mengelola lahan tidur itu untuk menjadi lahan pertanian. Ternyata kebentur dana yang begitu besar, karena harus menurunkan alat berat,” tuturnya. 

Awalnya hal tersebut dikerjakan supaya  ditenderkan untuk membuka jalan sentra pertanian itu. Setelah dihitung, ternyata tidak jadi karena menelan biaya yang begitu besar dan uang Pemkab tidak ada.  Akhirnya tahun 2015 Nikson membeli alat berat excavator sebanyak 4 unit yang peruntukkannya membuka lahan tidur dan akses jalan pertanian di desa.

Dalam mendukung pengolahan lahan tidur ini, dimana sebelumnya petani ataupun masyarakat kesulitan dalam pengolahan lahan-lahan tidur, dengan alat berat traktor besar sebanyak 4 unit. Untuk tahun 2015 dan sebanyak 6 unit dianggarkan kembali untuk pengadaan tahun 2017.

Sehingga digarap secara gratis lahan tidur milik masyarakat seluas 250 ha, tahun 2016 seluas 700 ha. Selain itu ditargetkan pada tahun 2017 dapat mencapai 1.000 ha. Untuk menunjang optimalisasi pemanfaatan lahan tidur yang telah digarap ini, Pemda memberikan bantuan bibit kepada masyarakat seperti bibit padi, jagung, kakao, karet, kemenyan dan alpukat.

Untuk tahun 2017 ini, selain bibit juga diberikan bantuan pengembangan variter tanaman pertanian kepada masyarakat ataupun Kelompok Tani.

Demikian halnya dengan Alat mesin pertanian (Alsintan) diberikan kepada masyarakat sebagai kebutuhan masyarakat dalam mendukung sejtor pertanian. Untuk tahun 2016 Pemkab telah memberikan bantuan Alsintan kepada masyarakat berupa traktor kecil 3 unit, handtraktor sebanyak 150 unit, Combain Harvester (alat panen padi) sebanyak 13 buah, Combain Harvester Jagung 1 unit, Rice Transplanteratau mesin tanam bibit padi sebanyak 25 buah, pompa air 40 buah, Power Treaser, mesin kompos dan juga mesin penggiling kopi.

Juga untuk menunjang produksi pertanian ini, Bupati Tapanuli Utara menyalurkan pupuk bersubsidi bayar pasca panen untuk memudahkan petani dan menghindarkan masyarakat dari jeratan tengkulak.

Tahun berikutnya pemda taput membeli satu unit buldozer, satu unit grader dan satu unit excavator mini. 

Semua alat berat itu bekerja untuk merealisasikan permohonan warga membuka akses jalan ke sentra pertanian. 

Alat berat milik Pemkab Taput sangat membantu kehidupan masyarakat desa di Tapanuli Utara. Masyarakat desa sudah merdeka karena lahan tidur yang dulunya terbiarkan, kini sudah dikelola menjadi lahan pertanian.

Jalan interkoneksi desa dan jalan pertanian sudah terbuka. Yang dulunya masyarakat desa berjalan kaki dengan memikul beban berat,  kini sudah merdeka karena akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan roda maupun mobil.
Untuk mendukung pengolahan lahan tidur ini dan meningkatkan produksi pertanian, Bupati Tapanuli Utara menganggarkan pengadaan alat berat di Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang).

Saat ini Dinas PUPR memiliki beberapa alat berat, seperti Exavatar 5 unit, Buldozer 1 unit, Exacavator Mini 1 Unit, Loader 1 Unit dan Greder 1 Unit yang selalu standby apabila dibutuhkan masyarakat untuk pembukaan jalan usaha tani, pembukaan jalan interkoneksi antar Desa, antar Dusun dan antar Kecamatan. Untuk interkoneksi antar Dusun, antar Desa dan antar Kecamatan.

Sejak tahun 2014, Bupati Tapanuli Utara melalui Dinas PUPR telah membuka jalan interkoneksi dan jalan usaha tani sepanjang 108 km dan pembangunan jalan hotmix sepanjang 125 km. Untuk percepatan kolam ikan, selama tiga tahun Nikson Nababan juga sudah mencetak puluhan kolam ikan dan juga dengan memberikan bibit ikan secara gratis kepada peternak ikan.

Dengan program yang memiliki motto tidak kenal lelah, tanpa memikirkan untung rugi dan para Operator harus siap selama 24 jam kapanpun dibutuhkan dan apabila ada tanah longsor dan jalan putus, Bupati langsung hadir dan alat berat langsung turun.

Melihat terobosan demi terobosan dan perhatian Bupati Nikson Nababan ke sektor pertanian sungguh luar biasa, tidak ada lagi alasan masyarakat untuk malas bertani, asal ada kemauan semua tersedia. Apa lagi tahun 2017 Bupati Nikson Nababan sudah merencanakan jaminan harga untuk 3 jenis produk pertanian, cabe merah, padi dan bawang merah. Ini akan mempermudah untuk mewujudkan Tapanuli Utara menjadi Lumbung Pangan.

Pertanian, Pendidikan & Kesehatan
Pada sektor Pendidikan, Bupati Tapanuli Utara memberikan perhatian yang sangat besar agar masyarakat untuk seluruh lapisan mampu mengecap pendidikan tanpa memikirkan biaya. Bupati Tapanuli Utara memutuskan pendidikan gratis mulai tingkat SD hingga tingkat SMA/SMK, tidak boleh ada pungutan sepeser pun. Sekolah menuju unggulan dan system pendidikan yang nyaman serta dengan kemampuan para tenaga didik maka lingkungan sekolah harus memiliki taman yang nyaman, bersih dan menyenangkan bagi anak didik.

Selain itu untuk lebih memotifasi dan meningkatkan prestasi bagi pelajar tingkat SD hingga tingkat SMA/SMK serta bagai para Mahasiswa/I berprestasi melalui kebijakan pemerintahan Nikson Nababan mengalokasikan sebagaian dari dana CSR dari pihak-pihak swasta seperti dari PT.BANK SUMUT dan pihak sawasta lain menyalurkan dana CSR untuk diberikan sebagai Beasiswa.

Demikian halnya para Guru Honor dan Petugas honor tenaga medis lainnya diberikan honor yang terus mengalami peningkatan. Besaran honor tenaga Guru yang tadinya hanya tiga ratus ribu rupiah perbulan dari dana komite, Bupati Tapanuli Utara akhirnya menampung dalam APBD hingga besaran delapan ratus ribuan.

Demikian pada bidang kesehatan, Bupati Nikson Nababan juga membuat berbagai terobosan. Dari tahun ke tahun Nikson Nababan terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, salah satunya melalui peningkatan kepesertaan BPJS Jamkesda yang dibiayai oleh APBD Kabupaten sebanyak 20.000 jiwa dan total masyarakat yang memiliki kartu BPJS hingga tahun 2016 sebanyak 65,25%. (PBI Pusat).

Disamping itu, Bupati Tapanuli Utara selalu menegaskan kepada para tenaga medis untuk memberikan pelayanan yang prima agar seluruh masyarakat segala lapisan memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dan hak untuk hidup sehat. Seperti halnya pada Dinas Kesehatan, Program 35 (Senyum Sapa Salam) plus Sentuh menjadi hal yang mutlak dalam melayani masyarakat yang diimplementasikan pada program kesehatan, dimana hal ini menitik beratkan pelayanan prima, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menurunkan angka kesakitan dan promosi kesehatan.

Selanjutnya Bupati Tapanuli Utara juga merencanakan program antar dan jemput pasien dengan layanan Quick Respon melalui PSC 119 selama 24 jam, program ketuk pintu dengan sasaran home visit ke setiap rumah penduduk.

Kepedulian Nikson Nababan pada pelayanan kesehatan dilengkapi dengan peningkatan kesejahteraan tenaga medis berupa insentif untuk dokter, dokter gigi dan Bidan desa yang ada di Desa terpencil dan sangat terpencil dengan besaran 100-150 persen dari gaji pokok per bulannya.

Juga pemberian insentif bagi tenaga sukarela (TKS)medis, rumah singgah untuk pasien gangguan jiwa di tahun 2017 dan direncanakan adanya deklarasi bebas pasung di Kabupaten Tapanuli Utara. Peningkatan pelayanan kesehatan juga dimaksimalkan di Rumah Sakit Umum Tarutung.

Tahun 2017 Rumah Sakit ini telah lengkap dokter spesialis dengan insentif besar sehingga pasien yang berobat di Rumah Sakit Umum Tarutung mendapat penanganan yang maksimal dari dokter spesialis. Tenaga medis lainnya juga diperlengkapi dengan pelayanan prima dengan slogan 3S dan mengutamakan keselamatan pasien.

Di samping itu, pada setiap kunjungan Bupati ke desa-desa terpencil bersama dengan perangkat daerah meninjau langsung warga di desa, terkait ketersediaan pelayanan kesehatan gratis yang langsung hadir di tengah-tengah penduduk, pelayanan surat-surat kependudukan, seperti KTP, KK dan surat lainnya, penyuluhan pertanian dan bantuan sosial lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat menjadi hal utama dan perhatiannya dengan menyerap langsung aspirasi dari warganya.

Hal ini dilakukan sebagai salah satu acuan pada program pembangunan tahun berikutnya.

Selama kurun waktu lima tahun itu, penulis melihat tidak ada kata menyerah bagi Nikson Nababan melaju terus membangun Tapanuli Utara walau dengan permasalahan yang kompleks yang harus sesegera mungkin dituntaskan.

Tidak ada kata menunggu, Nikson Nababan terus turun dan melihat apa yang dialami masyarakat dan apa yang dibutuhkan dengan keyakinan hati “lima sampai sepuluh tahun kedepan masyarakat Tapanuli Utara mulai dapat mandiri dan meraih kehidupan yang lebih baik, hal ini dikatakannya dan menjadi penyemangat dalam program pembangunannya.

Terobosan demi terobosan tidak pernah terhenti, Bupati Nikson Nababan terus mengasah otak apa yang harus dilakukan untuk mempermudah petani. Pasar lelang menjadi sebuah terobosan yang sangat digandrungi dan juga sangat menjanjikan bagi Petani.

Pasar lelang yang telah digelar Bupati Nikson Nababan di Pasar Siborongborong dan pasar Tarutung sejak tahun 2016 telah melelang cabai merah sekitar 139 ton dengan penjualan sebesar Rp5,5 miliar. Dalam hal ini hasil produksi pertanian pun meningkat karena mobilitas pendistribusian barang hasil pertanian ke pusat kecamatan dan kabupaten sudah lancar.

Cita cita Bupati Nikson Nababan untuk membangun Tapanuli Utara dari pinggiran desa ini, diakuinya merupakan wujud nyata dari cita -cita Presiden Jokowi membangun Indonesia dimulai dari desa. 
Tidak hanya pembangunan fisik, tetapi Nikson Nababan juga tetap melakukan penataan birokrasi, percepatan pelayanan kepada masyarakat, seperti perizinan, penata usahaan keuangan sehingga dapat memperoleh penilaian pertanggung jawaban kewenangan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara dengan predikat WTP (Wajar tanpa Pengecualian) hingga berturut turut.

Upaya demi upaya telah dilakukan Nikson Nababan hingga saat ini , dari pintu ke pintu Nikson Nababan jalani dari satu kementerian ke Kementerian lainnya, hingga langsung kepada Bapak Presiden Joko Widodo.

Bupati Tapanuli Utara mengharapkan doa seluruh masyarakat Tapanuli Utara agar cita-cita ini segera terwujud karena tidak ada kekuatan yang bisa melawan kekuatan doa, semoga ini segera terwujud.

Upaya dan terobosan perwujudan Bandara Internasional Silangit untuk
mendukung sektor pariwisata

Selama periode pertama tahun Kepemimpinan Nikson Nababan sebagai Bupati di Tapanuli Utara telah menorehkan banyak terobosan dan langkah-langkah pembangunan Tapanuli Utara. Kepedulian dan pengabdian tiada batas bukan ungkapan semata.

Tidak mengenal lelah, pantang menyerah, ngotot dalam memperjuangkan kue pembangunan dari pusat untuk masyarakat Tapanuli Utara, sedih dan tidak tahan melihat kesusahan rakyatnya, selalu ingin segera menuntaskan satu masalah tanpa ingin menunda sejenak dan selalu semangat dan memiliki motto “Bagi Tuhan Tiada yang Mustahil”.

Utulah ciri Kepemimpinan Nikson Nababan. Dulunya Bandar Udara Silangit yang kini telah menjadi Bandara Internasioanal Sisingamangaraja ke XII dibangun pada masa penjajahan Jepang dan pernah dilakukan pembangunan kembali pada Tahun 1995 dengan menambah landas pacu sepanjang 900 meter sehingga menjadi 2.250 meter.

Sejak tanggal 9 Maret 2005 telah beroperasi dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia untuk penerbangan sipil. Selanjutnya, tanggal 14 Desember 2012 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memberikan peralihan kewenangan kepada PT. Angkasa Pura II (Persero) untuk pengelolaan Bandara Udara Silangit.

Saat ini Bandara Silangit adalah satu-satunya Bandara Kelas IV yang memiliki fasilitas dan kemampuan setara Bandara kelas II di Indonesia.

Lokasi Bandara Udara Silangit ini terletak di Jalan Simpang Muara Pariksabungan, Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara dengan jarak kurang lebih 7 KM dari pusat kota.

Awal Kepemimpinan Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan, M. Si, dilakukan berbagai upaya agar Bandara ini menjadi pusat perhatian. Upaya mempertahankan keberadaan Bandara ini memberikan hasil yang menggembirakan dimana penanganan Bandara Silangit ini tetap ditangani oleh Angkasa Pura II.

Hal ini terlihat dengan dilaksanakannya penanda tanganan kesepakatan (MoU) antara pihak Angkasa Pura II dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara pada tanggal 15 Februari 2015 di Hotel Pulmon Jakarta.

Dalam perjanjian kerjasama tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menyerahkan lahan seluas 136 Ha untuk pengembangan Bandara Silangit. Penyerahan lahan ini sangat penting untuk kepastian Pengembangan Bandara. Dalam acara ini pihak Angkasa Pura II mengucurkan dana untuk pengembangan Bandara sehingga bandara ini dapat didarati pesawat berbadan lebar seperti ATR dan Bombandir.

Kemajuan ini sempat mendapat hambatan, dimana tiba-tiba pengelolaannya dikembalikan lagi ke pihak Kementerian Perhubungan. Kembali Bupati Tapanuli Utara Tidak puas hingga disini, Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan, M. Si terus mengupayakan peningkatan status Bandara Silangit.

Bandara yang berdomisili di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara menjadi Bandara yang sangat diminati. Penumpang dari semua Kabupaten Kota sekitar Danau Toba dan minat serta kepentingan masyarakat berkunjung ke Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Dengan begitu, wisatawan tidak harus transit terlebih dulu untuk bisa mencapai objek wisata Danau Toba.

Seperti halnya guna memenuhi syarat menjadi Bandara Internasional telah dipenuhi berbagai syarat. Perpanjangan landasan pacu dan terminal intersional akan selesai. Runway yang tadinya 2.200 meter sekarang menjadi 2.650 m & lebar yang tadinya 30 meter menjadi 45 meter. Ini menjadikan Bandara Silangit jadi memungkinkan didarati pesawat-pesawat besar seperti pesawat tipe 737-800 atau sekelas Airbus 320.

Demikian juga ketika penerbangan uji coba dari Bandara Changi Singapura menuju Bandara Silangit akhirnya telah dilakukan langsung oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Panjaitan beserta rombongan tanggal 8 September 2017 yang lalu dengan menggunakan pesawat jet pribadi dengan waktu tempuh 52 menit.

Mimpi itu telah menjadi kenyataan
Jumat tanggal 24 November 2017, Drs. Nikson Nababan, M.Si gerah dan menempuh upaya agar kembali ditangani Angkasa Pura II dan akhirnya membuahkan hasil. Bandara Silangit akhirnya mendapat perhatian khusus dari Presiden Jokowi dan kembali dikelola Angkasa Pura II.

Dengan ditetapkannya Kawasan Danau Toba menjadi salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), hal ini diwujudkan dengan kehadiran Bapak Presiden Joko Widodo ke Tapanuli Utara melalui Bandara Silangit.

Dalam kunjungannya Bapak Presiden pada tanggal 1 Maret 2016 ke Sumatera Utara dan kawasan Danau Toba memerintahkan supaya maskapai penerbangan Garuda membuka rute dari dan ke Bandara Silangit. Hal ini bertujuan supaya wisatawan bisa memiliki akses cepat ke Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata.

Untuk melaksanakan amanat Presiden tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara bersama dengan pihak Angkasa Pura II dan manajemen maskapai penerbangan PT. Garuda Indonesia tetap berkoordinasi untuk mewujudkan terlaksananya penerbangan Garuda ini ke Bandara Silangit.

Perjuangan demi perjuangan untuk Bandara Silangit tetap di tempuh Nikson Nababan, hingga penandatanganan (MoU) dan PKS juga mengalami perjuangan yang sangat panjang dan melelahkan, dimana Garuda Indonesia memberikan syarat “lock seat” agar tidak merugi apabila akan mengambil rute Bandara Silangit.

Walau harus berupaya menyakinkan pihak legislative dengan a lot, Nikson Nababan tidak menyerah. Dengan bermodalkan kepercayaan, niat baik yang tulus, serta keberanian untuk memajukan Tapanuli Utara di bidang angkutan udara Bupati Tapanuli Utara terus berjuang hingga kerjasama ini terwujud.

Kabupaten Tapanuli Utara sebagai pintu masuk kawasan wisata Danau Toba dengan Bandara Udara Silangit, dalam program pembangunan daerah wisata telah banyak melakukan tindakan berupa kebijakan kebijakan dalam rangka mengembangkan objek wisata daerah kabupaten Tapanuli Utara dalam mendukung misi “ Kabupaten Tapanuli Utara menjadi Objek Wisata” dan menjadi sebuah destinasi Wisata penting dan favorit.

Melalui berbagai upaya promosi wisata daerah serta penggalian potensi wisata, produk UMKM dan mengikuti serta menggelar berbagai event/festival hingga pada akhirnya pada tahun 2016 Kabupaten Tapanuli Utara dihunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Festival Danau Toba, dimana festifal ini hingga saat ini merupakan event tahunan dan merupakan event yang cukup bergengsi dalam kalender pariwisata nasional.

Mencermati berbagai program pembangunan telah direncanakan dan dilaksanakan guna mewujudkan visi ini. Melalui beberapa misi, dalam catatan penulis sejumlah capaian kinerja periode pertamanya selaku Bupati Tapanuli Utara telah diraihnya pada masa jabatan periode 2014 – 2019. Bupati Nikson menjelaskan, salah satu indicator keberhasilan pembangunan adalah berkurangnya angka kemiskinan. Dimana pada tahun 2014 angka kemisikinan di Taput sebesar 11,06 persen menjadi 9,75 pada tahun 2018. Berbagai program pembangunan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dibawah Kepemimpinan Drs. Nikson Nababan, M.Si. Program yang langsung menyentuh seluruh lapisan masyarakat walau memang pekerjaan ini belum sempurna, namun dengan harapan adanya terobosan dan kinerja kepemimpinan yang berkesinambungan kedepannya masih sangat diharapkan oleh semua pihak yang selaras dengan semangat dan niat tulus seperti yang sudah dilakukan oleh Nikson Nababan sebelumnya.

Kinerja pembangunan manusia juga dapat terlihat dari capaian nilai Indeks pembangunan Manusia (IPM) yang mengalami peningkatan dengan baik. Pada tahun 2014 nilai IPM Taput 70,70 menjadi 72,38 pada tahun 2018 atau mengalami peningkatan sebesar 1.68 poin dalam empat tahun terakhir pada saat itu.

Peningkatan IPM Taput saat itu berada di atas IPM nasional yang hanya sebesar 70,81. Berbagai keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setiap tahunnya. Dimana pada tahun 2014, APBD Taput Rp843.112.578.518,09, bertambah pada tahun 2015 menjadi Rp1.117.190.183.201,86.

Pada tahun 2016 bertambah menjadi sebesar Rp1.197.874.974.979,45. Di tahun 2017, APBD Taput juga bertambah menjadi Rp1.114.677.331.781,04. Kemudian di tahun 2018, APBD Taput menjadi Rp1.290.353.459.949,31. 

Jika dihitung, APBD Taput dari tahun 2014 ke tahun 2018 mengalami peningkatan hingga Rp.447.240.881.431. Sementara itu APBD Taput tahun 2019 ditargetkan sebesar Rp1.334.096.896.133,78.

Dalam hal ini dengan peningkatan anggaran maka banyak program yang telah dilaksanakan Pemkab Taput. Seperti pelayanan di bidang kesehatan yang berfokus pada peningkatan pelayanan seperti layanan ambulance, pelayanan puskesmas 24 jam, rawat inap di enam puskesmas.

Bahkan saat itu empat puskesmas telah terakreditasi madya dan enam puskesmas terakreditasi dasar. Selain itu, RSU Tarutung juga mendapat akreditasi paripurna bintang lima pada tahun 2017 dan rumah sehat jiwa bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Demikian halnya juga dengan penekan angka prevalensi penanganan Stunting di Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2022 berada di angka 23,46.

Demikian dengan peningkatan bidang infrastruktur jalan mulai tahun 2014 hingga pada tahun 2021 pemda taput telah melakukan pembangunan infrastrukur jalan Hotmix sepanjang 324,53 KM.

Dengan pembelian alat berat telah berhasil melakukan pelebaran jalan dengan gotong royong sepanjang 664,04 KM pembukaan jalan pertanian dan pembukaan jalan desa.

Selain itu terjadi peningkatan kualitas jalan dari Lapen menjadi aspal Hotmix sepanjang 331,03 kilometer. Secara keseluruhan kondisi jalan di Taput sepanjang 674,485 Kilometer, dengan 72 persen diantaranya dengan kondisi baik.

Di bidang pertanian dalam kurun waktu 7 tahun lebih juga dinilai cukup berhasil. Jumlah komoditi produksi Padi Sawah meningkat dari 112.293,63 kilogram pada tahun 2014 menjadi 118,258,98 pada tahun 2021. 

Hal itu ditunjang dengan diberlakukannya pengolahan lahan gratis bagi kelompok tani dan penerapan indeks penanaman padi dua kali setahun serta bantuan alat mesin pertanian. 

Disamping itu Pemkab Taput juga melakukan perlindungan terhadap harga hasil pertanian jenis cabe dan bawang sehingga petani tidak rugi akibat permainan tengkulak.

Pernah menggeluti profesi sebagai wartawan berbekal pengetahuan yang didapat di bangku kuliah, Nikson pun pernah menggeluti dunia jurnalis. “Kita harus selalu berkaca dan mensyukuri apa yang kita punya. Hidup ini seperti roda. Kesempatan itu tidak selalu datang,” ucapnya.

Kata Nikson, menjadi wartawan itu, enak. Sebagai wartawan, dia ditempa untuk memiliki integritas, kreatifitas serta berwawasan.

“Dari mulai kecil, saya sepertinya sudah terbiasa menjadi pendengar yang baik. Saya banyak mendengar, melihat dan melakukan apa yang terbaik saya lakukan dan ternyata, saya mampu bertahan cukup lama di dunia kewartawanan,”sebut mantan Pewarta Media Indonesia itu.

Berbagai program pembangunan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dibawah kepemimpinan Drs. Nikson Nababan, M.Si.

Program pada periode pertama yang langsung menyentuh seluruh lapisan masyarakat walau memang harus diakui pekerjaan itu belum tuntas, namun dengan harapan adanya terobosan dan kinerja kepemimpinan yang berkesinambungan, kedepannya masih sangat diharapkan oleh semua pihak yang selaras dengan semangat dan niat tulus seperti yang sudah dilakukan oleh Nikson Nababan sebelumnya.

Nikson Membangun Taput
Bupati Tapanuli Utara (Taput)
Nikson Nababan menegaskan bahwa setiap desa di daerah itu wajib memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dijelaskannya, sejauh ini, dari 241 desa, 80 persen desa telah membentuk BUMDes-nya.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 disebutkan, tujuan pembentukan BUMDes diantaranya meningkatkan usaha masyarakat desa dalam pengelolaan potensi ekonomi desa, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan asli desa.

Sedangkan modal pembentukan unit usaha BUMDes bersumber dari penyertaan modal dana desa atau modal dari masyarakat desa. Dalam membangun Desa, Kabupaten Tapanuli Utara juga memiliki konsep Data Desa Presisi, yakni informasi di desa akan menjadi informasi yang akurat sehingga dapat menentukan. Keberhasilan pembangunan di desa, serta menentukan ketepatan perencanaan dan implementasi dalam pembangunan desa. 

Melalui instansi terkait Nikson lebih memetakan desa di Tapanuli Utara yang akan dibuat percontohan Data Desa Presisi.  Selain itu, juga membuat pelatihan terhadap pemerintah desa agar konsep Data Desa Presisi ini dapat diterapkan di Tapanuli Utara. 

Menurut Nikson, program Data Presisi Desa sangat penting sebagai acuan pengembangan dan penyusunan program di desa.  Ia minta masing- masing desa akan mempunyai berbagai data strategis yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan termasuk data sustainable development goals (SDGs) desa. 

Data Desa Presisi merupakan inovasi metodologi yang tidak hanya bersifat numerik atau angka, namun juga data spasial. Karena itu data desa presisi memiliki tingkat akurasi yang tinggi untuk memberikan gambaran yang aktual dan sesungguhnya.

“Ketika awal saya memimpin, tahun pertama 2014 saya sudah menggulirkan dana Rp60 juta untuk (pembangunan) setiap desa. Akhirnya tahun 2015 ditambah dengan dukungan dana desa oleh Presiden Jokowi,” ungkap Nikson Nababan saat itu.

Selain itu program pembangunan dan terobosan yang telah menyentuh seluruh masyarakat Tapanuli Utara secara adil telah digerakkan pada periode pertama dan akan terus berkelanjutan hingga mencapai sebuah Kabupaten yang mandiri belum usai, belum sempurna, belum tuntas, perlahan tapi pasti, melalui kerja keras dan kerja cerdas dan sebuah keyakinan serta mottonya,yakni “Bagi Tuhan tiada yang mustahil” Nikson Nababan berkeyakinan akan mewujudkan impian dan cita-citanya serta menorehkan sejarah di Kabupaten Tapanuli Utara dengan membawa masyarakat Tapanuli Utara pada hidup yang lebih baik dan sejahtera.

Politisi PDI Perjuangan ini pada periode pertamanya dengan berbagai program pembangunan sesuai visi misi serta terobosannya dengan dukungan seluruh lapisan masyarakat, terbukti sudah membuahkan hasil dan saat itu sangat diharapkan masyarakat akan berkesinambungan hingga tercapai masyarakat Tapanuli Utara yang sejahtera dan mandiri dan salah satu teroboson yang dilakukan Nikson Nababan diicetuskannya hingga kini yakni adanya pendirian Universitas Negeri di Tapanuli Utara.

Nikson Nababan yang kemudian menang dalam perhelatan Pemilukada di periode Kedua bersama wakilnya Sarlandy Hutabarat tahun 2019-2024, mengatakan bahwa masih ada utang dari periode yang lalu. Utang tersebut meliputi pembenahan infrastruktur daerah dan pemaksimalan berbagai potensi yang ada di daerah tersebut.

Termasuk didalamnya pembukaan akses dan pengembangan sektor pertanian juga pasar agro yang baik. Pada periode kedua pemerintahannya Nikson akan melanjutkan program –programnya di periode yang lalu dengan berharap dapat maksimal dan menyelesaikan seluruh program tersebut.

Dalam hal ini juga Nikson menerangkan bahwa Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, terletak di wilayah dataran tinggi Sumatera Utara dengan luas wilayah 3.800,31 Km² dengan jumlah penduduk berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2019 sebanyak 317.036 jiwa yang tersebar di 15 Kecamatan, 241 Desa dan 11 Kelurahan.

Penduduk di kawasan ini dan secara umum di kawasan Tapanuli Raya terkenal gigih untuk menyekolahkan putra putri mereka hingga ke jenjang pendidikan tinggi.

Salah satu indikatornya adalah tingginya angka Partisipasi Murni Sekolah Menengah Atas (APM SMA) sederajat Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2019 yaitu 78,23 dibandingkan dengan APM SMA sederajat tingkat Provinsi Sumatera Utara (67,53) dan Indonesia (60.84).

Kaitannya dengan hal diatas, menurutnya selaras dengan salah satu visi Bupati Tapanuli Utara untuk menjadikan Tapanuli Utara sebagai lumbung sumber daya manusia, maka keberadaan universitas negeri di wilayah Tapanuli menjadi hal yang sangat dibutuhkan.

Kondisi yang ada saat ini adalah universitas favorit baik negeri maupun swasta terletak di luar Tapanuli, bahkan di luar Provinsi Sumatera Utara. Konsekuensinya adalah putra-putri dari wilayah Tapanuli harus keluar menuju Kota Medan bahkan harus ke Jawa.

Sebuah universitas menjadi sebuah impian dan cita-citanya untuk hadir di Tapanuli Utara di samping seluruh visi dan misi yang dicanangkan.

Dalam sejumlah pertemuan ataupun saat bersama dengan para jurnalis ketika mengunjungi fesa-desa, menurut Nikson banyak orang yang menganggap sukses itu adalah ketika dia bisa mengumpulkan kekayaan, atau saat dia mencapai kejayaan, atau juga ketika hal duniawi lainnya mampu didapatkan olehnya meski hal tersebut tidak berguna bagi orang lain.

Bagi Nikson itu bukan namanya sukses. Menurut dia kesempatan yang baik telah menghantarkannya dipercaya rakyat menjadi Bupati adalah amanah yang harus diemban dengan baik.

Dengan melihat jumlah penduduk dan cita-cita luhur orang Batak ‘Anakkonki do Hamoraon di au’. Dimana pendidikan menjadi segala-galanya, Nikson Nababan melihat universitas menjadi sebuah solusi percepatan pembangunan di Tapanuli Utara yang menempuh pendidikan di luar kota seharusnya menjadi kekayaan yang memberikan hasil bagi masyarakat Tapanuli Utara itu sendiri.

Akibatnya adalah mengalirnya uang dari wilayah Tapanuli dan terjadinya brain drain,yakni migrasi orang-orang pintar keluar Tapanuli dan remigrasi orang-orang Batak yang gagal merantau, lalu kemudian kembali ke kawasan Tapanuli.

Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yang digagasi oleh Nikson Nababan adalah mendirikan universitas negeri di wilayah/kawasan Tapanuli.
Makin ketatnya persaingan di era globalisasi saat ini, secara tidak langsung berakibat pada organisasi untuk senangtiasa berusaha mempertahankan keberadannya di tengah-tengah masyarakat.

Dewasa ini kehadiran sebuah perguruan tinggi di sebuah kawasan selalu mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap perkembangan sebuah kota, baik secara fisik.

Dalam kesibukannya saat ini, dirinya mengakui bahwa pencarian cara untuk mendapatkan peluang yang ada demi kesejahteraan masyarakat selalu dilakukannya. Soal perhitungan resiko, Nikson menilai jika seorang pemimpin harus berani mengambil resiko, sejauh hal tersebut demi kepentingan umum, maka, harus dikedepankan.

“Saya berharap untuk 1 tahun, 5 tahun, bahkan 10 tahun, atau untuk 20 tahun lagi ke depan. Saya ingin mencatatkan sejarah, melakukan hal hal yang luar biasa yang bernilai positif bagi kehidupan orang banyak,” tukasnya.

Membangkitkan Ekonomi dan Pembangunan Taput di Masa Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 sejak bulan Maret 2020 lalu menyisakan banyak carut marut perekonomian di Tapanuli Utara yang hingga kini belum usai.

Kita tersadar, kesehatan dan perekonomian ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Di satu sisi kesehatan sangat penting, tetapi di sisi lain tidak makan juga tidak akan sehat, tidak sehat tidak bisa bekerja. Pemerintah menekankan pentingnya realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya mengatasi dampak pandemi Covid-19. 

Refocusing anggaran dari Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Tahun Anggaran (TA) 2021 merupakan salah satu upaya yang telah diwujudkan secara konkret melalui penggunaan Dana Bagi Hasil (DBH) yang dioptimalkan untuk mendukung penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi serta penggunaan minimal sebesar 8% dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk vaksinasi Covid-19 dan insentif tenaga kesehatan daerah (Inakesda).

Pemerintah Daerah (Pemda) diharapkan dapat mempercepat penyerapan anggaran guna memanfaatkan APBD dalam membantu masyarakat, Usaha Kecil Menengah (UKM), dan penanganan Covid-19. Hal ini dapat diimplementasikan melalui anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sesuai kewenangan masing-masing Pemda, ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara Economic Talk yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam dengan tajuk “Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Inovasi Pemerintah Daerah dalam Penanganan Pandemi Covid-19” secara virtual, Selasa (31/8).

Dalam penanganan Pandemi Covid-19 yang melanda pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dengan cepat untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi penderita Covid-19 sebagai rumah sakit rujukan dengan maksimal.

“Ruang isolasi saya bangun dengan cepat, alat Test dan alat kesehatan lainnya sesuai Protokol Kesehatan segera saya penuhi. Masyarakat Tapanuli Raya yang terkonfirmasi Covid-19 terlayani dengan baik dan hampir keseluruhan sembuh. Di sisi lain, dampak besar terhadap perekonomian harus cepat dilakukan,” kata Nikson.

Dan hal ini dilakukan oleh Bupati Taput dengan merefocushing, rasionalisasi dan realokasi anggaran yang harus saya prioritaskan dan selesaikan dengan cepat. Hingga Dana dana rutin kepada Instansi terpaksa harus di potong demi teratasinya pelayanan kesehatandi masa pandemic kala itu.

Demikian halnya untuk mengatasi perekonomian, berbagi program dianggarkan untuk program ketahanan pangan dengan lebih menggalakkan pencetakan kolam dan pengadaan benih ikan, pengadaan ternak, bibit jagung, pohon berbuah dan program pertanian lainnya. Mengingat Tapanuli Utara mayoritas hidup dari sektor pertanian lebih meminimalir penyebaran Covid-19 dibanding Kota besar dengan mata pencaharian mayoritas di bidang jasa lebih cepat penyebarannya. Pemulihan ekonomi kita akan lebih cepat bila kita bersama sama bergerak di sektor pertanian ini.

Dalam hal ini menurut Nikson sektor pertanian juga tidak akan berhasil tanpa infrastruktur yang memadai. “Sejak tahun 2014, saya sudah fokus untuk pembenahan infrastruktur, mulai dari pembukaan jalan interkoneksi antar dusun, antar desa, antar kecamatan dan bahkan antar kabupaten secara berkesinambunga tetapi di tahun 2020 akibat pandemi ini, anggaran infrastruktur banyak kita refocushing untuk sektor kesehatan dan bantuan kepada masyarakat. Pembangunan seakan terhenti,” ujarnya.

Hingga akhirnya Pemerintah Pusat dalam menyelamatkan perekonomian daerah yang terkena dampak Covid-19 memunculkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diluncurkan sebagai stimulus untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap stabil.

Ini sebuah asa yang harus segera di tangkap. Pembangunan infrastruktur bisa berlanjut tanpa membebani Pemkab Taput dan masyarakat. Usulan PEN Taput segera dibuat dan yang mendapatkan sangat terbatas. Kabupaten Tapanuli Utara salah satu Kabupaten dari 15 daerah untuk seluruh Indonesia.

Usulan pinjaman PEN Daerah Kabupaten Tapanuli Utara kepada PT SMI ditujukan untuk memenuhi kepentingan penanganan ekonomi daerah, dimana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tapanuli Utara mengalami realokasi sehingga pemerintah harus melakukan refocusing anggaran pada pembangunan infrastruktur prioritas, seperti infrastruktur jalan, pendidikan, sumber dayaair, irigasi, lingkungan, pariwisata, serta alokasi dana untuk revitalisasi pasar dan Puskesmas.

Perjanjian antara PT SMI dengan Pemkab Tapanuli Utara merupakan bentuk upaya Pemerintah Pusat dalam menyelamatkan perekonomian daerah yang terkena dampak Covid-19. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diluncurkan sebagai stimulus untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap stabil.

“Kita tetap berjalan, pembangunan infrastruktur tetap berkelanjutan termasuk pembenahan fasilitas kesehatan. Masyarakat sehat dengan penerapan protokol kesehatan. Perekonomian mulai berputar dan meningkat. Untaian asa untuk Taput maju tetap ada,” tegas Nikson.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah, Luhut Aritonang membenarkan besaran persentase laju pertumbuhan ekonomi tersebut. Berdasarkan Angka itu dari rilis Badan Pusat Statistik tahun 2022, angka persentase dua kali dari tahun sebelumya 1,5 persen menjadi 3,54 persen pada Jumat (4/3/2022) untuk wilayah Kawasan Danau Toba yakni Humbang Hasundutan, Toba, Samosir, Dairi dan Karo hanya Simalungun diatas Taput yakni 3,97 persen.

“Hanya Kabupaten Simalungun diatas Taput, itupun karena mereka punya perkebunan dan kita tahu saat ini harga CPO Sawit harganya melonjak. Bahkan untuk Provinsi Sumatera Utara dirilis 2,61 persen masih dibawah Taput, untuk basional 3,69 persen, Taput hanya beda desimalnya saja,”ungkapnya.

Luhut memaparkan indikator yang jadi pemicu naiknya pertumbuan ekonomi yakni sektor pertanian, persentasenya sebesar 43,91 persen. Terlebih saat pandemi, Bupati Taput melakukan refocusing anggaran penguatan ketahanan pangan secara langsung berdampak kepada masyarakat. “Pengolahan lahan tidur gratis, pembuatan kolam ikan, bantuan bibit pertanian, ternak gratis dan bantuan pupuk. Bantuan itu sangat berdampak menopang perekonomian masyarakat kita,”paparnya.

Mengacu pada rilis BPS tersebut, sektor pertanian penyangga Taput ekonominya bertumbuh, disamping itu juga masih ada sektor lain yang naik turun, secara gambaran umum pertumbuhan ekonomi menjadi acuan secara nasional. Sehingga apa yang dilakukan Bupati membangun infrastruktur dan memfokuskan anggaran pada sektor pertanian sangatlah tepat saat pandemic, dimana anggaran banyak dipotong dan harus dilakukan refocusing dan beliau menitik beratkan anggaran ke penguatan ketahan pangan.

Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan mengatakan pandemi Covid-19 belum berakhir membuat refocusing untuk pencegahan dan penanganan dampak Covid-19 masih tetap dilakukan.

Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharapkan menggunakan anggaran untuk kegiatan yang sangat prioritas.
Seperti halnya pada Forum Perangkat Daerah dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2022 dan Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun 2022 di Sopo Partungkoan Tarutung, Selasa (30/3/2021), Bupati menyampaikan agar instansi senantiasa program, berapa dananya, apa goalnya harus jelas sejak awal.

Pimpinan OPD harus memahami bahwa saat ini fokusnya masih penanganan Covid-19, sehingga masih tetap ada refocushing. Kita buat prioritas pembangunan lebih spesifik dan sangat dibutuhkan, seperti infrastruktur jalan dan jembatan di sektor pertanian dan interkoneksi.

Bupati Nikson menyampaikan, bahwa mokegiatan prioritas selanjutnya adalah pembenahan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, kita harus gerakkan UMKM yang ada diseluruh masyarakat Taput. “Pemerintah harus fasilitasi itu, baik dalam hal promosi dan penjualan secara online,” ujarnya.

Atas kepercayaan Pemerintah Pusat memberikan Pinjaman PEN kepada Pemkab Taput di tengah Pandemi Covid-19, dana tersebut sangat membantu dalam situasi saat itu yang digunakan untuk meningkatkan infrastruktur dan khususnya di desa terpencil sebagai lanjutan dari pembangunan yang telah ada dilakukan oleh Pemda Taput saat itu.

Penandatanganan Perjanjian Pemberian Pinjaman ini dalam rangka Pembiayaan Daerah untuk penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi di Pemkab Tapanuli Utara antara PT SMI dengan Pemkab Tapanuli Utara atas dasar surat permohonan Bupati kepada PT SMI atas Pinjaman Daerah dalam rangka mendukung Program PEN Tahun 2021 dan PT SMI menindaklanjuti sektor yang menjadi prioritas.

Membaiknya kondisi Pandemi Covid yang terjadi sejak bulan Maret 2019 membuat aktifitas masyarakat perlahan mulai bangkit dimana hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang meningkat disbanding tahun 2020. Dimana ekonomi kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2021 tumbuh sebesar 3,54 %.

Selain itu hal tersebut juga terdampak dari adanya kebijakan fiscal pada masa pandemic covid 19 tahun 2020 dan 2021 dimana pemda taput mengambil suat kebijakan untuk melakukan peminjaman dan pembangunan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional(PEN) sebesar Rp326.670.000.000.

Pada tahun 2020 dan tahun 2021 sebesar Rp73.330.000.000 yang dipergunakan untuk melaksanakan pembangunan dalam upaya pemulihan ekonomi daerah akibat dampak Covid-19.

Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan, M. Si saat memimpin Rapat Musyarawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2019-2024 didampingi Wakil Ketua DPRD Fatima Hutabarat dan Pj. Sekda Parsaoran Hutagalung, bertempat di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan, Tarutung (Rabu, 25/09) kepada jajarannya meminta untuk fokus pada Visi dan Misi.

Kebijakan yang diputuskan harus melalui kajian sehingga pekerjaan tersebut lebih maksimal dan dapat dipertanggung-jawabkan. Semua harus saling memberikan masukan dan sinergitas sehingga akan menjadikan suatu tim yang kuat.

Dalam arahannya, Bupati kembali menekankan agar setiap OPD harus punya 1 program unggulan yang mengacu pada Visi dan khusus bagi OPD yang terkait dengan pertanian, perkebunan dan peternakan harus memiliki 3 program unggulan sehingga 5 tahun kedepan Tapanuli Utara akan dikenal sebagai daerah lumbung pangan.

“Kita juga tetap fokus pada pembangunan infrastruktur jalan sebagai konektifitas antar kecamatan, ke pemukiman warga dan juga lokasi sentra pertanian. Ketentuan dan peraturan yang mengatur tata ruang wilayah harus dibenahi dan dituntaskan. Terkait kondisi sekolah yang kekurangan guru dapat diselesaikan dengan 2 langkah. Pertama, segera melakukan pemetaan tenaga pengajar terutama pada SD sehingga dapat diusulkan penambahan guru PNS, kedua pemerataan guru dengan melakukan mutasi tanpa menimbulkan perasaan dizolimi,” lanjut Bupati.

Bupati juga menambahkan beberapa point permasalahan yang perlu segera diselesaikan, seperti penyelesaian lahan RSUD Tarutung dan Bandara Silangit, penataan pasar lama SBB menjadi wisata kuliner, pendirian BUMDes dengan pengurus yang berkompeten melalui pelatihan SDM, pengawasan penggunaan Dana Des serta agar para camat harus mendata usaha yang ada di daerah masing-masing.

Dalam pembahasan rencana pelaksanaan program kerja tahun 2021, Bupati menjelaskan kondisi arah pembangunan jangka pendek serta strategi pencapaian target-target pada setiap Perangkat Daerah sesuai dengan skala prioritas, dikatakannya akan selalu melakukan analisis jabatan. Saya akan selalu melakukan analisis jabatan sehingga nantinya kita akan menon-aktifkan pejabat yang tidak memahami akan tugas dan tanggung-jawab karena dianggap tidak layak.

Pada sektor pendidikan, Bupati menyoroti tentang administrasi pembayaran honorer, pemerataan tenaga pengajar, keindahan dan kenyamanan sekolah. Dinas teknis terkait harus kembangkan UMKM lokal melalui pelatihan, turut membantu pemasaran produk, memberikan bantuan dalam pengurusan ijin, melakukan studi-tiru terutama dalam pengembangan tenun ulos. Lakukan terobosan dalam meningkatkan kualitas SDM. Kita juga akan melakukan pengembangan petani dan peternak sehingga kita tidak selalu membantu bibit, petani dan peternak diharapkan mampu mengembangkan usaha mereka termasuk sebagai menangkar bibit.

“Karena pada tahun 2023 ditargetkan kita sudah berhenti membeli bibit pertanian maupun peternakan dan perikanan dari luar daerah. Dalam pelaksanaan bedah rumah perlu dibuat parameter yang jelas sehingga tepat sasaran sesuai kondisi bukan karena faktor suka atau tidak suka para aparat di desa,” jelas Bupati.

Sebagai bagian dari mewujudkan Taput terang yang dicita-citakan Bupati Nikson Nababan sejak awal memimpin Tapanuli Utara, sebab dia paham, listrik adalah salah satu pembuka kemajuan selain infrastruktur jalan di daerah yang dia pimpin yaitu Tapanuli Utara yang diawal kepemimpinannya masih banyak daerah yang tertinggal.

Listrik dan jalan belum terpenuhi saat itu. Kini satu persatu, daerah-daerah tertinggal itu sudah dibenahi, jalan dibuka, listrik dimasuki. inilah yang beliau pahami membangun dari pinggiran.

Di awal kepemimpinan, Nikson berpikir bahwa tanpa listrik, kita akan sulit maju. Dengan bersinergi dengan PLN berupaya keras listrik harus tuntas ke seluruh dusun dan desa pada kepemimpinan terus dilakukannya.Dengan menelusuri jalan Desa melewati hutan-hutan, Bupati Tapanuli Utara, Drs Nikson Nababan MSi aktif turun ke desa-desa terpencil untuk melihat dan mendengar langsung keluhan warganya.

Meski jalanan menuju desa itu, saat itu aksesnya belum bisa dilalui kenderaan roda empat. Bupati Nikson Nababan tak sungkan naik trail dan menginap di desa itu bersama kepala-kepala dinas Taput. Dan hasilnya sudah banyak jalan-jalan baru di buka. Listrik desa juga sudah masuk ke dusun-dusun yang belum teraliri listrik.

Guna memenuhi janjinya kepada masyarakat khususnya di desa terpencil yang infrastruktur jalan dan irigasi butuh sentuhan. Bahkan permohonan itu kerap disampaikan masyarakat saat Bupati Taput Nikson Nababan dan rombongan bermalam di desa terpencil dan komitmentnya saat menyerap aspirasi masyarakat dalam kunjungan kerjanya prioritaskan dusun dusun terpencil untuk pembangunan pembangunan selanjutnya.

Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan untuk PAPBD (Penambahan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2022 fokus  pembangunan infrastruktur jalan dan Irigasi.Selain itu, juga Bupati Nikson Nababan sebut Dalan  tetap tidak meninggalkan program unggulannya peningkatan kualitas jalan dengan membangun jalan hotmix serta pembangunan saluran irigasi mendukung lahan pertanian dan mempercepat penuntasan interkoneksi antar wilayah yang menghubungkan Parmonangan Barat dengan Parmonangan Timur,  Luat Pahae  dengan Pangaribuan melalui Pantis-Soporaru-Sigotom, Simangumban dengan Muara Tolang.Korelasi dalam pembangunan, Dengan terbangunnya jalan maka hubungan antar desa ke kota akan lancar. Jika Desa kuat maka Kota akan maju.

Berbagai program pembangunan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara di bawah Kepemimpinan Drs. Nikson Nababan, M.Si. Program yang langsung menyentuh seluruh lapisan masyarakat walau memang pekerjaan ini belum sempurna ,namun dengan harapan adanya terobosan dan kinerja kepemimpinan yang berkesinambungan kedepannya masih sangat diharapkan oleh semua pihak yang selaras dengan semangat dan niat tulus seperti yang sudah di lakukan oleh Nikson Nababan sebelumnya.

Usulan pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya, menurut Nikson bahwa salah satu tolak ukur kemajuan suatu daerah dapat dilihat dengan banyaknya uang yang beredar. Masyarakat harus satu irama mendukung hal ini demi masa depan anak cucu a, harus ada yang mengalah untuk kemajuan bersama. Kelak kita akan merasakan multi efek yang luar biasa pada sektor pariwisata, peningkatan kualitas sumberdaya manusia termasuk melalui transfer knowledge,” akhir sambutan Bupati.
Pembangunan sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan manusia Indonesia yang maju dan mandiri sehingga mampu berdaya saing dalam era globalisasi. Di samping itu, penataan persebaran dan mobilitas penduduk diarahkan menuju persebaran penduduk yang lebih seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan melalui pemerataan pembangunan ekonomi dan wilayah dengan memerhatikan keragaman etnis dan budaya serta pembangunan berkelanjutan.
Kaitannnya dengan hal ditas ,menurutnya selaras dengan salah satu visi Bupati Tapanuli Utara untuk menjadikan Tapanuli Utara sebagai Lumbung sumber daya manusia, maka keberadaan Universitas negeri di wilayah Tapanuli menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Kondisi yang ada saat ini adalah universitas favorit baik negeri maupun swasta terletak di luar Tapanuli, bahkan di luar Provinsi Sumatera Utara. Konsekuensinya adalah putra-putri dari wilayah Tapanuli harus keluar menuju Kota Medan bahkan harus ke Jawa. Sebuah Universitas menjadi sebuah impian dan cita-citanya untuk hadir di Tapanuli Utara di samping seluruh visi dan misi yang dicanangkan.

Demikian halnya pembangunan pendidikan dan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga penting perannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Pembangunan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia dan menghargai pembangunan sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan manusia Indonesia yang maju dan mandiri sehingga mampu berdaya saing dalam era globalisasi.

Saran dan Kesimpulan
Mencermati Berbagai program Selama Sewindu yang telah terus dilakukan oleh Nikson Nababan Melalui beberapa misi, Dalam catatan penulis sejumlah capaian kinerja periode pertamanya dan di periode kedua telah ditorehkan Nikson Nababan selaku Bupati Tapanuli Utara. Selain itu berbagai prestasi telah diraihnya pada masa jabatan periode pertama dan di periode kedua yakni Mewujudkan Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung SDM yang berkualitas serta Daerah Wisata, kemudian diperiode kedua bersama Sarlandy Hutabarat, Nikson Nababan melanjutkan visinya membangun Kabupaten Tapanuli Utara untuk Mewujudkan Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung SDM yang berkualitas serta Daerah tujuan Wisata masih belum tuntas sepenuhnya, namun berbagai capain telah diwujudkan.
Salah satu indicator keberhasilan pembangunannya yang secara jelas dapat terlihat adalah meningkatnya infrastruktur kebutuhan dasar masyarakat seperti jalan kabupaten melalui pembukaan jalan menembus dusun atau desa terisolir, listrik, sarana pendidikan & akses kesehatan yang dibuka oleh pemerintah daerah. Selain itu semakin meningkatnya sejumlah Kawasan pertanian padi sawah dengan metode IP 2 yang menjadi sentra utama sector pertanian menopang Taput menjadi Lumbung Pangan.

Pembangunan sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan manusia Indonesia yang maju dan mandiri sehingga mampu berdaya saing dalam era globalisasi demikian juga halnya di Tapanuli Utara.

Selain itu disarankan kepada Pemerintah Daerah dalam penataan persebaran dan mobilitas penduduk agar kiranya lebih diarahkan menuju persebaran penduduk yang lebih seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan dan potensi lokasi melalui pemerataan pembangunan ekonomi dan wilayah. Selain itu dengan memerhatikan keragaman etnis dan budaya serta pembangunan berkelanjutan, maka pembangunan kepariwisataan termasuk pelaku usaha kepariwisataan semakin lebih optimal.

Demikian juga Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia perannya sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Pembanguan pendidikan agar semakin dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia tidak hanya dominan kepada pembangunan fisik saja namun harus seimbang dengan pembangunan karakter sumber daya.
Pemerintah Daerah merupakan pihak yang menjalankan roda perekonomian, pembangunan, dan pelayanan masyarakat maka dituntut untuk dapat melaksanakan pemerintahan secara transparan dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan agar tercipta pemerintahan yang bersih. Mengingat Otonomi daerah dilaksanakan dengan maksud agar daerah dapat menangani urusan pemerintahan didasarkan tugas, wewenang dan kewajiban –kewajipan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, menegaskan bahwa pengelolaan keuangan daerah harus dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memerhatikan asas keadilan dan kepatuhan.

Diharapkan Pemerintah daerah harus mampu mengurus daerahnya sesuai dengan aspirasi dan kepentingan masyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan tatanan hukum nasional dan kepentingan umum. Selain itu pemerintah daerah harus memperhatikan kepentingan nasional, sehingga akan tercipta keseimbangan antara kepentingan pusat dan daerah yang merata kepada masyarakat.

Menginjak usia yang ke 77 tahun seperti halnya dengan berbagai program pembangunan yang telah dilaksanakan pada pemerintah kabupaten Tapanuli Utara di bawah kepemimpinan Drs. Nikson Nababan, M.Si, bahwa adanya terobosan dan kinerja kepemimpinan yang berkarya dan berkesinambungan kedepannya masih sangat diharapkan oleh semua pihak selaras dengan semangat dan niat tulus seperti yang sudah dilakukan oleh Nikson Nababan sebelumnya dalam membangun Kabupaten Tapanuli Utara.

Karya tulis ini diperlombakan pada Lomba Karya Tulis yang diselenggarakan Dinas Kominfo Taput Tahun 2022

(Penulis adalah Jurnalis TRIBRATA TV)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *