Peduli HKBP, Sukur Nababan Berikan Solusi Sentralisasi Keuangan

IMG-20240409-WA0076

Tapanuli Utara, TRIBRATA TV

Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang merupakan gereja terbesar di Indonesia terus menggumuli panggilannya agar tetap relevan dalam melaksanakan tugas-tugas panggilannya di dunia, baik di bidang Koinonia, Marturia dan Diakonia. Sehingga dari waktu ke waktu HKBP bisa terus berkembang, berawal dari Bona Pasogit hingga menyebar ke seluruh nusantara dan luar negeri.

IMG-20240227-124711

Demikan halnya dalam Sinode Godang HKBP Ke-66 pada hari kedua yang digelar di Seminarium Sipoholon dari tanggal 24 Oktober kemarin hingga tanggal 27 Oktober besok dengan thema “Bertolong tolonglah menanggung bebanmu, demikian kamu memenuhi hukum Kristus” dalam melaksanakan organisasinya, HKBP dengan tata dasar dan tata laksana yang disebut dengan Aturan dan Peraturan AP HKBP merumuskan sejumlah hal seperti terkait Pembahasan dan Penetapan Sentralisasi Keuangan HKBP.

Sejak ditetapkan oleh Ephorus HKBP dengan SK No:541/L08/IV/2021 tertanggal 26 April 2021, Tim Kaji Sentraliasi Keuangan HKBP telah melakukan pengamatan, diskusi dan analisa tentang keadaan HKBP yang sekarang yang menganut sistem desentraliasi beserta dampak dampak yang ditimbulkannya.

Merujuk Sitem Desentralisasi,penggajian pelayanan yang melayani di jemaat di tentukan oleh jemaat setempat. Akibatnya terjadi ketimpangan kesejahteraan yang diterim oleh masing-masing pelayan karena kemampuan jemaat yang berbeda-beda. Ironinya perbedaan itu sangat kontras.Selain ketimpangan kesejahteraan ada juga ketimpangan pelayanan.

Terkait dengan hal tersebut dalam pemaparan pada hari kedua Sidang Sinode Godang HKBP Ke-66, dari kajian teologis tentang sentralisasi keuangan HKBP, sentraliasi menjadi sangat mungkin untuk dilakukan di HKBP.

Selain itu Komisi Teologi HKBP menegaskan selama ini ke-hatopan-an HKBP sudah terwujud hampir disegala bidang seperti liturgi,struktur dan berbagai teknis pelayanan. Namun pengelolaan keuangan belum bersifat hatopan. Sehingga berdasarkan prinsip ke-hatopan-an ini, mestinya sentralisasi menjadi sangat mungkin untuk dilakukan di HKBP.

Dengan pengelolaan keuangan yang tersentralisasi, uang dan pengelolaan keuangan adalah hal yang teologis dan alkitabiah.

Sebagai organisasi gereja terbesar Indonesia dimana hingga saat ini pelayanan tahbisan penuh waktu yang terdiri dari Pendeta sebanyak 2.109 orang, Guru Huria 276, Bibelvrouw 503, Diakones 358 orang dan Pegawai 227 orang ditambah lagi tenaga tenaga voluntir lainnya di Distrik,Resort dan di Huria masing masing masing yang menerima penetapan atau SK dari Pimpinan HKBP yang menerima gaji atau “balanjo” dari HKBP.

Menurut Konseptor & Desainer Tim Kaji Sentralisasi Keuangan HKBP,Ir.Sukur Nababan sebagai salah satu cara HKBP untuk memasuki babak baru transformasi gereja dimana pengelolaan keuangan yang tersentralisasi ini mensyaratkan sumber daya manusia yang kapabel dan berintegritas tinggi. Selain itu tentu saja dibarengi sustem keuangan modern, professional,akuntabel,transparan dan berkeadilan sehingga diharapkan visi HKBP menjadi berkat bagi dunia dapat diwujudkan.

Dalam hal ini, Sukur Nababan memaparkan bahwa Tim Kaji Sentralisasi Keuangan HKBP telah merancang sebuah Sistem Digital sebagai alat untuk mengelola data, selain itu website berbasis aplikasi tersebut dipersembahkan oleh keluarga Sukur Nababan sebagai wujud kepedulian terhadap HKBP.

Dalam Rancang Bangun Sistem Sentralisasi Keuangan tersebut disebutkan segala hal yang dibutuhkan dalam data Sentralisasi Keuangan HKBP telah dibuat zehingga pelaksanaan dan monitoring sesuai dengan tingkat atau level jabatan masing-masing menjadi mudah untuk dilakukan. System ini akan disediakan dalam aplikasi yang dapat diisi oleh huria.

Diharapkan apa yang disampikan oleh Tim Kaji Sentralisasi Keuangan HKBP tersebut, semua pelayanan,parhalado dan ruas dapat memahami Sentralisasi Keuangan HKBP sehinggga kedepannya, HKBP akan lebih maju dan lebih cepat mengembangkan pelayanan baik secara internal maupun eksternal.

Selain itu sentralisasi tersebut akan menjadi legacy bagi HKBP dalam menjawap permasalahan yang ada di HKBP melalui pengelolaan keuangan yang baik, transparan dan terukur sehingga diharapkan HKBP menjadi organisai yang membawa berkat bagi dunia,ujar Sukur Nababan ketika dikonfimasi TRIBRATA TV di sela-sela Sidang Sinode Godang HKBP Ke-66 hari kedua. (Harapan Sagala)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *