Timor Tengah Selatan, TRIBRATA TV
Sejak pandemi Covid-19, seluruh objek wisata di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penurunan jumlah pengunjung.
“Namun akhir-akhir ini ada peningkatan sehingga bisa mencapai PAD,” kata Kadis Pariwisata, Robi Selan saat ditemui media ini, Jumat (17/0l9/2021) di obyek wisata Taman Bu’at.
Menurutnya, sejak virus covid-19, menyebar, pemasukan disetiap obyek wisata menurun drastis karena tidak ada pengunjung.
Ia mengaku obyek wisata yang dikelola Dinas Parawisata yang mendatangkan PAD hanya tiga lokasi, yaitu obyek wisata Fatumnasi berupa penginapan, sementara obyek wisata Oetune dan Raman Wisata Bu’at hanya dari jasa retribusi.
Dikatakannya Kabupaten TTS merupakan daerah wisata, sehingga saat ini pemerintah ingin mewujudkan misinya menjadikan daerah ini sebagai daerah tujuan wisata nasional.
Berbagai kegiatan dilakukan mulai penguatan kelembagaan, sosialisasi sadar wisata, kerja sama untuk membangun kuliner, dan yang paling utama adalah penguatan kelembagaan.
“Jika kelembagaannya mantap maka kita bisa berkreasi, sehingga ada kolaborasi antara kebijakan anggaran yang diberikan dengan implementasi di lapangan,” ujarnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD TTS, Yusuf Soru mengatakan objek wisata Fatumnasi harus didukung ikut ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021. “Jika wisata Fatumnasi juara maka kita pun ikut senang,” katanya.
Diakui Yusuf Soru salah satu sektor untuk meningkatkan perekonomian daerah adalah parawisata. “Kita harus bekerjasama untuk menghidupkan semua tempat wisata yang ada di Kabupaten TTS,” tandasnya.
Menurutnya, jika semua tempat wisata ditata dan dikelola dengan baik dan benar, maka otomatis PAD nya akan meningkat, dan lapangan kerja akan semakin banyak, sehingga akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
“Strategi yang harus kita pakai untuk membangun wisata adalah strategi kampanye yang masif dan berkualitas,” ujar Yusuf Soru.
Diketahui Kabupaten TTS memiliki pesona alam dan budaya yang mempesona. Hal ini menjadi modal bagi usaha kepariwisataan. (Yor Tefa)