IMG-20240501-WA0019

Warga Desa Jelatang Merangin Keluhkan Abu Boiler PKS PT KDA

IMG-20240409-WA0076

Merangin, TRIBRATA TV

Masyarakat Desa Jelatang Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin yang hidup berdampingan dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT. Kresna Duta Agroindo (KDA) sudah tidak nyaman lagi dengan aktivitas pabrik yang beroperasi siang dan malam.

IMG-20240227-124711

Masyarakat mengeluhkan pencemaran udara dari abu Boiler yang berasal dari limbah pabrik PT. KDA tersebut yang berakibat fatal terhadap kesehatan masyarakat di lingkungan dan juga komplek karyawan pabrik itu.

Bukan hanya itu, bau menyengat yang tak sedap selalu dihirup masyarakat setempat, ditambah lagi dengan banyaknya lalat yang beterbangan dan suara bising mesin pabrik, 24 jam menggangu ketenangan warga yang hendak beristirahat.

Perusahaan yang berjarak kurang lebih 100 meter dari pemukiman masyarakat, sudah barang tentu mengancam keselamatan hidup masyarakat yang terdampak oleh polusi abu Boiler PKS PT. KDA itu.

Masyarakat menilai pihak perusahaan sawit tersebut mengabaikan keselamatan dan kesehatan warga setempat, yang bisa mengakibatkan warga terserang penyakit ISPA.

Hal ini dikeluhkan oleh warga dalam media sosial melalui akun Facebook milik salah satu warga Desa Jelatang yang berprofesi sebagai tenaga didik di salah satu TK dekat dengan PT. KDA. Dia menyampaikan bahwa abu Boiler milik PT. KDA yang perlu menjadi perhatian pemerintah.

“Poto dihari yang berbeda. Kurang lebih udah 1 bulan abu Boiler merajalela, kesalahan siapakah ini ??” tulis pemilik akun Facebook tersebut.

Dikatakan guru TK itu, ” nyapu jam 7 pagi, jam 10 udah penuh lagi abunya”, tambah akun tersebut.

Selain abu Boiler yang mencemari udara, juga kerumunan lalat sangat menjijikkan menjadi keluhan masyarakat Desa Jelatang ini.

Atas keluhan, masyarakat tersebut masyarakat minta perhatian khusus terhadap dampak lingkungan oleh pencemaran dari PT. KDA itu.

“Kalo malam berisik nian bunyi mesin pabrik nyo bang Rumah aku dekat sini kami dak dapat apo-apo kadang bau pulo limbahnyo, lalat banyak siko, jadi pemerintah di mintah prihatin lah dengan kehidupan kami disini,” ujar Hasbi berharap. (Fitri/Azan Firdaus)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *