Merangin, TRIBRATA TV
Loding Ram kelapa sawit Gilang Mandiri yang beralamat di jalan Poros Desa Gading Jaya Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin disinyalir memonopoli pembelian TBS yang merupakan supplier PT. Sari Aditya Loka 1 (PT.SAL 1).
Diketahui Loding Gilang Mandiri ini membeli buah kelapa sawit di lapangan dengan harga Rp1.860 sedangkan PT SAL mengambil dengan harga Rp1.800.
Akibat banting harga yang dilakukan Gilang Mandiri, menimbulkan dampak bagi KUD Bina Karya yang dulunya merupakan rekanan PT. SAL 1 sejak berdirinya perusahaan tersebut.
KUD Bina Karya merupakan wadah bagi supplier dan tengkulak lokal yang didalamnya ada dana infrastruktur perbaikan jalan lahan plasma kebun petani.
Namun sejak berdirinya loading ram kelapa sawit Gilang Mandiri kurang lebih 10 bulan lalu, menyebabkan aktivitas KUD dan tengkulak lokal menjadi terancam.
“Harga buah kelapa sawit antara PT Sal dengan Loding Gilang Mandiri tidak berimbang, membuat salah satu KUD kami disini mati suri, karena kalau kami menjual buah sawit ke perusahaan jalan bagi pekebun plasma diperbaiki, sementara sekarang perusahaan mengambil harga dibawah Loding Gilang Mandiri” ujar salah satu tengkulak.
Sementara itu Pemilik Loding Gilang Mandiri ‘Mus ‘ saat dikonfirmasi, Senin (24/07/2023) menyatakan harga yang diterapkannya cuma harga formalitas kepada petani. Karena menurut Mus pembelian ada pemotongan 2,5 %,.
Uniknya menurut pengakuan Mus, ada harga spesial dari PT SAL 1 kepada Loding Gilang Mandiri.
“Gini buk, kalau masalah harga yang buk beritakan kemaren itu benar, tapi harga tersebut itu hanya formalitas, memang secara dipikir dengan logika awam memang saya merugi, tapi sebenarnya tidak, kan bisa ditutupi dari potongan dan marginenya, mana ada orang berbisnis mau rugi, tapi trik masing masing pembisnis itu berbeda beda buk. Tentang harga spesial dari PT SAL kepada loding saya itu ibarat anak sekolah yang rajin dengan yang tidak, yang jelas ada bonus dari perusahaan”, ujar Mus. (fitri)
