IMG-20240501-WA0019

Demo ke Polres Asahan, Puluhan Mahasiswa Bentrok dengan Polisi

IMG-20240409-WA0076

Asahan, TRIBRATA TV
Sejumlah mahasiswa Universitas Asahan adu jotos dengan personil Polres Asahan, Selasa (23/7/2019) siang. Kericuhan berawal saat puluhan mahasiswa mengatasnamakan BEM UNA ini, mendatangi Mapolres Asahan untuk mempertanyakan proses penangkapan rekan mereka, M Syafii, semalam.

Akibat kejadian ini, 5 demonstran, atas nama M Fikri Hanif, M Seto Lubis, Faisal Farid Kaddafi, Adek Sartika dan Sunah mengalami luka ringan. Begitu juga 2 personil yang ikut mengamankan aksi, Bripda M Iqbal dan Bripda Timotius Lubis turut menjadi korban, mengalami luka.

IMG-20240227-124711

Amatan wartawan, awalnya kedatangan puluhan mahasiswa diterima Kabag Sumda Kompol Anderson SH MH, di depan ruang SPK Polres Asahan. Namun saat Anderson memberikan penjelasan, tiba-tiba terjadi aksi dorong dan kejar-kejaran hingga saling pukul antara demonstran dengan personil yang saat itu ada di lokasi.

“Aku sama 4 orang kawanku luka-luka bang. Berobat jalan,” ucap Seto, salah seorang demonstran pada wartawan, sekira pukul 17.00 WIB.

“Awalnya kami mempertanyakan penangkapan teman kami, jadi kami ingin berjumpa langsung dengan Bapak Kapolres. Karena nggak ada di tempat, katanya diganti sama Waka Polres, itu kata Kasat Sabhara. Ternyata pas jumpa Kabag Sumda, (Wakapolres) tidak ada juga, ya kami dibohongi. Jadi kami protes lah,” ucap Kordinator aksi sekaligus Presiden Mahasiswa UNA, M Nur Hidayat Manurung pada wartawan, usai aksi.

Diduga, peristiwa adu jotos tersebut terjadi karena saat itu seorang demonstran mengucapkan kata yang dianggap personil yang melakukan pengamanan aksi melebihi batas toleransi.

“Sebenarnya tadi cuma miskomunikasi. Karena saat Kabag Sumda beri penjelasan, ada salah satu adek mahasiswa memanggil pak Kasat Sabhara dengan Kau Kau penipu. Pak Kasat itu sudah bercucu loh. Saya rasa itu normal, bila kita melihat pimpinan kita, terlebih yang lebih tua dari kita dilakukan seperti itu pasti kita bertindak sama, tidak senang,” ujar Wakapolres Kompol Taufik didampingi Kabag Sumda Kompol Anderson SH MH.

Diakui Taufik, saat itu dirinya ada diperintahkan Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupul S.IK untuk menerima dan menemui para mahasiswa.

Namun bersamaan dengan kedatangan para mahasiswa, tim supervisi Mabes Polri, dipimpin seorang perwira berpangkat Brigjen sudah tiba di Kota Kisaran.

“Awalnya memang saya. Tapi mungkin pak Kasat Sabhara tidak tau kalau saya sudah berangkat menemui tim supervisi,” ujar Taufik.

Terkait penangkapan M Syafii, Taufik menjelaskan, proses penangkapan tersebut sudah berjalan dengan prosedur.

Dalam laporan ke pihaknya, masih dari Taufik, M Syafii menjadi terlapor terkait 4 laporan pihak PT Padasa Anam Utama Teluk Dalam.

“Sebenarnya dari bulan Januari sudah ada LP. Namun saat itu kita melalui bapak Kapolres langsung turun tangan melakukan mediasi ke pihak terlapor, PT Padasa. Tapi adek kita M Syafii ini masih juga melakukan hal serupa, melakukan pencurian buah sawit milik PT Padasa bulan Juli kemaren,” kata Taufik.

Adapun 4 LP terhadap M Syafii, masih dari Taufik, yakni menduduki lahan PT Padasa, mengambil buah sawit milik kebun Padasa, menghadang armada perusahaan PT Padasa dan menghambat kinerja kades dan merusak fasilitas kantor Desa Teluk Dalam.

“Perlu dicatat, M Syafii itu terlapor dan diamankan bukan atas nama mahasiswa, tapi atas nama Ormas. Dan proses penangkapannya sudah sesuai prosedur. Jadi sekali lagi kita luruskan, penangkapan M Syafii tidak ada terkait UU ITE atau lain, namun karena 4 laporan di atas. Begitupun bapak Kapolres sangat menyesalkan kejadian tadi. Karena selama ini hubungan kami dengan adek adek mahasiswa sudah berjalan baik,” akhir Taufik, dihadapan perwakilan mahasiswa dan sejumlah wartawan, di ruang breafing Mapolres Asahan, sekira pukul 17.20 WIB. (Gon)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *