Merangin, TRIBRATA TV
Loding Ram kelapa sawit Gilang Mandiri yang beralamat di Jalan Poros Desa Gading Jaya Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin, Jambi disinyalir memonopoli pembelian TBS yang merupakan supplier PT. Sari Aditya Loka 1 (PT.SAL 1)
Diketahui Loding Gilang Mandiri tersebut membeli buah kelapa sawit di lapangan dengan harga Rp1.860 sedangkan PT SAL sendiri mengambil dengan harga Rp1.800. Dengan tidak berimbangnya antara pembelian Loding yang banting harga tersebut menimbulkan dampak bagi KUD Bina Karya yang dulunya merupakan rekanan PT. SAL 1 sejak perusahaan tersebut berdiri.
KUD Bina Karya merupakan wadah bagi supplier dan tengkulak lokal yang didalambya terdapat dana infrastruktur perbaikan jalan lahan plasma kebun petani.
Namun sejak berdirinya Loding Ram kelapa sawit Gilang Mandiri kurang lebih 10 bulan lalu menyebabkan aktivitas KUD dan tengkulak lokal menjadi terancam.
“Harga buah kelapa sawit antara PT Sal dengan Loding Gilang Mandiri tidak berimbang membuat salah satu KUD kami disini mati suri, karena kalau kami menjual buah sawit ke perusahaan jalan bagi pekebun plasma di perbaiki, sementara sekarang perusahaan mengambil harga di bawah Loding Gilang Mandiri” ujar salah satu tengkulak.
Di tambahkan oleh tengkulak ini, kelangsungan usahanya dan dana infrastruktur sudah tidak ada lagi akibat adanya dugaan monopoli usaha Loading Ram yang diindikasikan menggunakan dana saham oknum yang tidak bertanggung jawab.
Tengkulak dan masyarakat sudah melakukan demonstrasi dan pemblokiran jalan tapi belum juga mendapatkan tanggapan yang positif. Hal ini harus ditindak lanjuti secepatnya untuk menyelamatkan usaha dan kepentingan masyarakat dari dugaan monopoli sepihak oleh golongan tertentu karena menguntungkan sepihak tanpa berpihak pada nasyarakat Kecamatan Tabir Selatan.
Sampai berita ini diterbitkan Humas PT SAL 1 dan Manager RAM Gilang Mandiri belum bisa dihubungi untyk mendengar hak jawab bagi yang bersangkutan. (Fitri)
