Labuhanbatu, TRIBRATA TV
Jalan lintas propinsi penghubung Ajamu – Labuhan Bilik – Sei Berombang sampai Sei Pinang, sudah sangat meresahkan pengguna jalan.
Jalan Pekan Ajamu yang merupakan juga salah satu jalan Propinsi di Sumatera Utara tersebut, sungguh sangat memprihatinkan.
Hal ini tampak terlihat terlebih bila curah hujan cukup tinggi. Dalam hitungan jam, sudah tampak menggenangi jalan yang berlubang menganga lebar, layaknya seperti kolam.
Tentu saja hal tersebut sangat mengganggu pengguna jalan. Baik kendaraan berat, roda 6, roda 4 dan kendaraan lainnya.
Salah satu warga yang juga ikut tergabung, Tim Sukses Pemenangan Edy Rahmayadi (ERAMAS), yang tidak mau disebut namanya kebetulan sedang melintas, dikonfirmasi awak media TRIBRATA TV terkait jalan rusak Pekan Ajamu, Senin (10/7/2023) mengatakan, “Ya Mas, muak pun sudah dengan kondisi jalan rusak parah seperti ini. Sudah tidak ada lagi yang bisa dipilih mau dari mana lewat. Semua berlumpur dan hancur. Persis seperti lagu, ” ikan dalam kolam”.
Dikatakan, sebut saja Andre, ia kecewa dengan kinerja Gubernur Sumatera Utara saat ini. Terkhusus Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu.
“Sampai saat ini tidak tersentuh, dan malah semakin parah,” katanya.
Ketua Divisi Intelijen Komunikasi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dewan Pemantau Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia (PEPANRI) Propinsi Sumatera Utara, Nur Azman Nasution, didampingi Pengurus Bidang Investigasi Kabupaten Labuhanbatu, M Budiamin Batu Bara juga sangat kecewa atas kinerja Gubernur Sumatera Utara.
“Dari awal sampai di penghujung hingga hampir berakhir kepemimpinan beliau 2024 sudah diambang pintu, namun jalan lintas Propinsi di Pekan Ajamu Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu sekitar lebih kurang 5 km sama sekali belum pernah tersentuh yang namanya aspal hot mix,” katanya.
Bahkan sepanjang Jalan Aek Nabara – Negeri Lama – Tanjung Sarang Elang – Ajamu sudah kupak – kapik dan banyak lobang yang menganga. Terlebih tampak jelas terlihat Lobang yang menganga lebar di Simpang Sidodadi Tanjung Haloban Kecamatan Bilah Hilir sudah lama dibiarkan begitu saja.
Hanya ditopang beberapa potongan batang kelapa hasil swadaya masyarakat sekitar. Sehingga dikhawatirkan akan memicu terjadinya pungli dilokasi tersebut.
Untuk itu, kepada Dinas terkait, agar segera secepatnya merespon hal tersebut, sebut Ketua Divisi Intelijen KPK PEPANRI Sumut, Nur Azman Nasution, dengan nada geram. (Kholik)