Sibolga, TRIBRATA TV
Stadiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota Sibolga diduga mengangkangi Peraturan Presiden nomor 191 tahun 2014 tentang pedoman Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.
Pasalnya banyak kendaraan yang dilarang mengisi BBM di SPBU ini menurut Perpres terpantau masih aktif dalam antrian pengisian minyak.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat SEKOCI Sibolga Tapanuli Tengah Dominius Hasibuan saat dikonfirmasi Senin (5/6/2023) di Sibolga mengatakan adanya kendaraan tambang dan mobil yang memiliki tangki modifikasi tiap hari antri untuk pengisian BBM disalah satu SPBU di Kota Sibolga.
Lebih jauh disampaikannya hal itu berlangsung setiap hari dan tidak mengindahkan adanya ketentuan Hukum yang menjadi landasannya.
“Kita tak keberatan dengan semua ini, tapi hukum yang berlaku di negri ini melarang dan harus dihormati, makanya kita viralkan di media sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Sibolga melalui Kepala Bidang Perlindungan Konsumen A Situmorang saat dikonfirmasi di ruang kerjanya Senin (5/6/2023) menjelaskan, pihaknya telah memantau langsung ke SPBU yang viral di media sosial tersebut namun mereka tak menemui adanya dugaan pelanggaran.
Disinggung soal poto dan video yang sedang viral saat ini mengenai SPBU tersebut, Kabid ini mengharapkan adanya pengaduan langsung dari konsumen atau masyarakat agar bisa dikoordinasikan ke pihak Pertamina sebagai pihak yang menjadi pengawasan melekat.
Saat ditanya, apakah ada kesalahan dari pengisian BBM Solar bersubsidi ke mobil tambang mobil tangki modifikasi, Situmorang menjelaskan saat mereka turun langsung, pihak pengelola mengatakan selama ada barcode dari kendaraan itu harus dilayani.
Pantauan TRIBRATA TV di lapangan, memang benar dugaan terjadinya pengangkangan Peraturan Presiden nomor 191 tahun 2014, dari berbagai poto dokumentasi yang dimiliki. (nas)
