IMG-20240501-WA0019

Ria Telambanua: Pemprovsu Akan Rehabilitasi Situs Megalitik Tundrumbaho

IMG-20240409-WA0076

Nisel, TRIBRATA TV

“Tidak bisa dipungkiri, hatiku ada disini sejak pertama kali datang kemari. Aku yakin orang Nias pertama berasal dari sini, seperti kisah yang menjadi legenda”.

IMG-20240227-124711

Demikian pernyataan Ria Telambanua, Kadis Pariwisata Provinsi Sumut saat mengunjungi objek wisata megalitik Tundrumbaho, Lahusa Kecamatan Idanotae, Nias Selatan (Nisel) pada Senin (31/5/2021).

Menurutnya, bukan karena lokasi ini adalah kampung marga Telaumbanua, tetapi ada sesuatu disini yang serasa seperti kisah yang tersimpan dalam batu-batu megalith yang diperkirakan berusia ratusan tahun bahkan ribuan tahun.

Hasil penelitian Balai Arkeologi Medan melalui analisis metode carbon dating, situs ini diperkirakan dibuat antara 460-220 tahun yang lalu. Karenanya situs ini ditetapkan sebagai cagar budaya nasional oleh Kementrian Kebudayaan melalui SK. PM.90/PW.OO7/MKP/2011, Tanggal 17 Oktober 2011.

Penetapan sebagai Cagar Budaya Nasional sesuai No.Regnas: CB.342, dengan sebutan : Megalitik Tundrumbaho nomor inv. MGL/0001/TB/B/2010, berada di Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Nias Selatan.

Dikisahkan Ria Telaumbanua bahwa disini awal peradaban manusia terjadi. Berada dipuncak bukit yang tidak mudah didaki, dan hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki dengan bukit yang terjal, dikelilingi hutan dan alam yang mempesona yang memperlihatkan aura kesepian yang mendalam.

Dikatakannya, banyak patung yang berserakan dengan kondisi terpenggal, ada yang tergeletak ditanah. Ia menyakini beberapa megalith sudah berpindah tempat karena dicuri dan dijual ilegal kepada kolektor-kolektor batu megalith.

“Sungguh memprihatinkan dan tidak manusiawi, sebab dengan memindahkan patung bersejarah itu, bisa mengaburkan nilai sejarahnya,” tutur Ria.

Kedatangan Ria yang ketiga kalinya ketempat ini, karena tahun ini Provinsi Sumut melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menganggarkan rehabilitasi situs tahap pertama. Selain itu pemerintah pusat melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Olahraga Nias Selatan juga akan membangun destinasi wisata disekitar lokasi.

“Hal ini kita perjuangkan
agar wisatawan yang berkunjung di lokasi bersejarah ini, menikmati kenyamanan udara yang masih asri dengan panorama hutan yang sangat menakjubkan,” kata Ria Telaumbanua.

Semoga megalith ini tidak kesepian lagi, mereka tidak sendiri lagi untuk memperlihatkan pesona peradaban manusia dijaman batu ke seantero jagat raya. Sudah saatnya Pemkab Nias Selatan melalui Dinas Binamarga dan Dinas PUPR membantu mengalokasikan anggaran pembangunan jalan menuju lokasi ini.

Ia mengajak untuk bersama secara terpadu mengembangkan situs ini mulai dari tingkat provinsi hingga desa. “Sehingga perekonomian rakyat di wilayah Gomo dapat meningkat dari sektor pariwisata budaya,” ujarnya lagi.

Dalam kunjungannya, Ria Telaumbanua didampingi Kadisbudparpora Nisel, Camat Idanotae, Kades dan aparat Desa Lahusa Idanotae.

Camat Idanotae dan Kades Lahusa Idanotae, mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Nias Selatan yang akan mengembangkan dan mempromosikan situs budaya ini sehingga bisa meningkatkan ekonomi warga sekitar. (Sn.Telaumbanua)

IMG-20240310-WA0073

Respon (1)

  1. LUAR BIASA SEMOGA MIMPI JADI KENYATAAN, KARENA SELAMA BEBERAPA TAHUN TERAKHIR SITUS INI SEAKAN TERABAIKAN BAHKAN DIANAKTIRIKAN OLEH PIHAK YANG BERWEWENANG.
    SEMOGA KEDATANGAN BELIAU MEMBAWA ANGIN SEGAR BAGI CAGAR BUDAYA SITUS BATU MEGALITH TUNDRUMBAHO 🙏🙏🙏

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *