Hijau-dan-Kuning-Emas-Illustratif-Modern-Twibbon-Selamat-Hari-Raya-Idul-Fit-20240403-122004-0000

IMG-20240426-080646

Ribuan Ekor Ikan Mati Akibat Limbah PT ASL Sanggau

IMG-20240409-WA0076

KOLAM limbah PT Agri Sentral Lestari (PT ASL), terletak di Dusun Danau Teluk, Desa Cempedak. Rusak lingkungan sungai

Sanggau, TRIBRATA TV

IMG-20240227-124711

Ribuan ekor ikan di Sungai Kuala Tebang Kabupaten Sanggau, Kalbar tampak mati terapung akibat limbah PT Agri Sentral Lestari yang terletak di Dusun Danau Teluk, Desa Cempedak, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau.

Limbah itu masuk ke sungai akibat kolam limbah perusahaan tersebut jebol sejak Minggu (23/4/2023). Namun, dampaknya baru “tercium” pada Selasa (25/4/2023), setelah warga menemukan ribuan ikan mati mengapung pada sejumlah anak sungai.

Dampak dari limbah ini, terindikasi telah mencemari Sungai Batang Tebang dan Kuala Tebang. Hal ini mengancam mata pencaharian warga yang berprofesi sebagai nelayan pada wilayah tersebut.

Berdasarkan hasil rekaman video dan foto-foto yang diambil oleh warga, terlihat warga kesal melihat ikan mati, baik dalam keramba maupun yang sudah mereka bawa naik ke darat.

Bahkan, dalam video berdurasi 2,50 menit terlihat warga menyusuri anak sungai, sembari menunjukan banyaknya ikan-ikan yang mengampung mati.

“Ini kami sedang menyusuri sungai, banyak sekali ikan mati, akibat jebolnya kolam limbah PT ASL,” sebut si pengambil video tersebut.

60 KK Warga Kuala Tebang Terdampak
Kepala Desa Melugai, Gusti Zakaria membenarkan jebolnya kolam limbah tersebut. Akibatnya warga yang berada pada Dusun Kuala Tebang sebanyak 60 kepala keluarga (KK) terdiri 2 RT mengalami dampak yang cukup parah.

“Untuk warga RT I selain terganggu mata pencaharian sebagai nelayan karena ikan dalam keramba mereka mati, mereka juga terancam krisis air bersih. Karena limbah tersebut mengalir pada Sungai Kuala Tebang,” bebernya.

Sementara kata Gusti Zakaria, untuk warga RT 2 mata pencaharian yang terganggu. Bayangkan saja, akibat limbah itu ribuan ikan yang berada pada dasar sungai mati terapung.

TONTON VIDEONYA:

“Nah, untuk warga RT 2 mata pencaharian mereka yang terancam. Bayangkan, ribuan ikan mati itu. Kita tidak tahu kapan baru bisa normal kembali stock ikan serta habitat lain di Sungai Kuala Tebang itu,” ungkapnya.

Menurut Gusti Zakaria, warga Dusun Kuala Tebang telah melayangkan tuntutan ke manajemen PT ASL terkait dampak yang timbul karena limbah tersebut.

“Sudah, warga Dusun Kuala Tebang buat tuntutan ke manajemen perusahaan. Bagaimanapun mesti bertanggungjawab,” ujarnya.

Sementara Camat Tayan Hilir, Poheng Gew mengatakan belum mendapatkan laporan secara resmi dari pihak manapun terkait jebolnya kolam limbah PT ASL.

Namun, begitu ada informasi, dirinya berinisiatif mengirimkan Kasi Trantib dan Kasi Ekbang untuk mengecek ke lokasi.

“Secara resmi Kecamatan tidak mendapatkan laporan. Namun, begitu saya tahu ada informasi itu hari Jumat, pas saya dalam perjalanan ke luar. Nah, saya perintahkan Kasi Ekbang dan Kasi Trantib cek ke lokasi. Ternyata ada pertemuan antara warga dan perusahaan,” tulisnya via WA.

Sementara, saat media berusaha mengkonfirmasi kepada Kepala Asisten pabrik PT ASL, Purwanto, pada nomor 08136628xxx tidak memberikan respon. Pesan via WA yang dikirim, hanya dibaca tanpa memberikan balasan. (asmun)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *