Hijau-dan-Kuning-Emas-Illustratif-Modern-Twibbon-Selamat-Hari-Raya-Idul-Fit-20240403-122004-0000

IMG-20240426-080646

Gerak Cepat, Pj. Bupati Sitaro Koordinasi Langkah Mitigasi Erupsi Gunung Ruang

IMG-20240409-WA0076

Sitaro, TRIBRATA TV

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang dilakukan Pos PGA Gunung Ruang dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Ruang, sehingga tingkat aktivitas dinaikkan dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada) terhitung mulai Selasa 16 April 2024 pukul 10.00 Wita.

IMG-20240227-124711

Dalam kurun waktu 6 jam berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan aktifitas Vulkanik Gunung Ruang semakin meningkat, sehingga tingkat aktivitas dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung mulai tanggal 16 April 2024 pukul 16.00 Wita.

Pemerintah Daerah pun berkoordinasi dengan semua pihak terkait langkah-langkah penanganan dampak erupsi Gunung Ruang yang telah naik ke Level III ini.

Hari ini pun, Rabu (17/04/24) Pj. Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Drs. Joi E. B. Oroh bersama Kepala Pelaksana BPBD Joickson Sagune, Kepala Dinas Kesehatan Evita Janis, Kepala Dinas Perhubungan Indra Purukan, Kepala Dinas Sosial Cosman Ambalao, Perwakilan PGA dan rombongan menuju ke Pulau Tagulandang untuk memantau kondisi Gunung Ruang pasca erupsi.

Pemantauan dilakukan untuk memastikan keamanan kondisi wilayah di Pulau Tagulandang yang terdampak dan pengecekan detail upaya penanganan lainnya.

Pj. Bupati Kepulauan Sitaro Joi Oroh mengatakan, dirinya ingin terus mengetahui perkembangan terkait kondisi Gunung Ruang.

Ia juga meminta BPBD bersama Pos Pengamatan Gunung Api untuk melakukan antisipasi secara teknis dan strategis sebagai dampak dari adanya bencana letusan Ruang saat ini.

“Saat ini masyarakat telah dievakuasi dari Pulau Ruang menuju lokasi pengungsian di Pulau Tagulandang menggunakan kapal KM. Lohoraung. Mitigasi risiko bencana harus dilakukan secara detail, “tukasnya.

Sementara itu Kepala BPBD Joickson Sagune menambahkan bahwa sudah dilakukan penanganan pengungsi di Pulau Tagulandang, turut juga bersama-sama dalam penanganan ini pihak PGA Gunung Karangetang dan PGA Gunung Ruang.

“Sudah dilakukan penanganan pengungsi dengan jumlah pengungsi 272 KK 828 jiwa yang terdiri dari Kampung Laingpatehi 166 KK (506 jiwa) Kampung Pumpente 106 KK (322 jiwa), adapun lokasi pengungsian di Gedung BPU Kecamatan Tagulandang 45 jiwa, sisanya mengungsi ke rumah kerabat/saudara yang ada di daratan Pulau tagulandang, “kata Kalak BPBD.

Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan semua pihak di lokasi, untuk mengambil langkah antisipasi jika letusan terjadi sewaktu-waktu.

Pemerintah setempat telah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tetap berkoordinasi dengan jajaran pemerintah daerah terkait aktifitas Erupsi Gunung Ruang.

Berdasarkan informasi sejak tadi pagi terjadi hujan abu vulkanik di wilayah Tagulandang, kembali dilakukan pengecekan warga di Pulau Ruang.

Basarnas Manado dengan personil 20 orang (ABK 15 orang, dan Rescuer 5 orang) juga sudah tiba di Tagulandang, Rabu (17/04/2024) dengan KM. Bimasena.

Rombongan Pemerintah Daerah yang memantau lokasi Gunung Api juga membawa bantuan logistik dan kebutuhan umum untuk para pengungsi.

Turut bersama juga Basarnas Provinsi Sulawesi Utara, Polres Sitaro, Polsek Tagulandang, Lantamal Tagulandang, Koramil Tagulandang, Seluruh Camat, Lurah dan Kapitalau se-wilayah Tagulandang.

IMG-20240310-WA0073