IMG-20240501-WA0019

Alasan Gelombang Tinggi, Kapal Penumpang Lokal Dilarang Berlayar Oleh KSOP Ternate

IMG-20240409-WA0076

Manado, TRIBRATA TV

KM Uki Raya 04 belum diberangkatkan dari Pelabuhan Ahmad Yani Ternate menuju Sanana karena kendala cuaca.

IMG-20240227-124711

Hal itu disampaikan langsung Nahkoda KM Uki Raya 04 Kapten Fian Mahengkeng kepada media, Sabtu (08/04/2023).

“Berdasarkan data BMKG tinggi gelombang 2,5 – 4 meter dengan kecepatan angin sampai dengan 30 knot, ada 3 kapal yang ditahan tidak boleh berlayar, yakni KM Uki Raya 04 dari Ternate menuju Sanana, KM Permata Obi dari Jailolo menuju Manado dan KM. Geovani dari Ternate menuju Morotai, “katanya.

Namun Kapten Fian Mahengkeng kurang setuju atas penundaan keberangkatan berdasarkan surat edaran dari Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Ternate yang menunda izin keberangkatan sejumlah kapal dalam wilayah Maluku Utara karena buruknya kondisi cuaca.

“Biasanya tinggi gelombang 3-4 meteran itu masih aman-aman saja, berdasarkan pantauan saya di lapangan dari Manado saya sudah croscek Windy (aplikasi perkiraan cuaca) masih aman saja. Memang rekomendasinya info resmi dari BMKG, namun kebanyakan informasi dari BMKG kurang tepat, jangan-jangan ada permainan kalau seperti itu,”tuturnya.

Ia mengaku sedikit kebingungan karena kenapa Kapal Pelni bisa diberangkatkan sedangkan kapal penumpang lokal ditunda sementara keberangkatannya oleh Kantor Kesyahbandaran Kelas II Ternate.

“Katanya warning karena Kesyahbandaran Bitung keluarkan edaran ditunda keberangkatan untuk kapal penumpang, sedangkan Kapal Pelni bisa diberangkatkan padahal Kapal Feri berbeda dengan kapal yang begini, kapal Feri berlaku untuk penyeberangan danau misalnya bukan pelayaran luar,” ujarnya.

Menurut pantauannya di lapangan dalam pelayaran dari Manado menuju Ternate kondisi laut tidak sesuai surat edaran yang disebut tinggi gelombang mencapai 4 meter.

Mahengkeng menjelaskan karena penundaan itu KM Uki Raya 04 mengembalikan uang tiket penumpang 100 persen. Pengembalian uang tiket diberikan bagi penumpang yang membatalkan perjalanan mereka.

“Karena mendekati mudik lebaran Idul Fitri maka sudah banyak penumpang yang lalu lalang. Lantaran mereka ragu dengan kondisi cuaca seperti ini, ada yang membatalkan tiket dan naik ke Kapal Pelni, “tukasnya.

Sebelumnya, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Ternate, menunda izin keberangkatan sejumlah kapal dalam wilayah Maluku Utara karena buruknya kondisi cuaca.

Penundaan itu tercantum dalam Surat Pemberitahuan Nomor UM.003/5/24/ KSOP.TTE-2023 tertanggal 7 April 2023.

Kepala KSOP Kelas II Ternate Rusham Muhammad melalui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Kelas II Ternate, Miraza Polpoke saat dihubungi melalui telepon menyatakan, pihaknya menunda pelayaran kapal akibat cuaca buruk yang dikeluarkan oleh prakiraan cuaca dari BMKG Ternate. Menurutnya ketinggian gelombang mencapai empat meter di perairan antara Malut – Sulawesi Utara.

“Penundaan itu berdasarkan perkembangan cuaca dari BMKG Sultan Babullah Ternate makanya kami tindak lanjut, karena ketinggian ombak yang dikhawatirkan sampai 4 meter, “katanya.

Saat dikonfirmasi terkait Kapal Pelni yang diijinkan keberangkatannya, ia pun menjelaskan kalau Kapal Pelni berada dibawah ijin PT. ASDP Indonesia Ferry.

“Tapi bisa dipastikan kami KSOP Kelas II Ternate menunda keberangkatan kapal-kapal penumpang lokal/Ferry Perintis, Landing Craft Tank (LCT), SPOB, dan Kapal-Kapal Pelayaran Rakyat terutama rute Ternate dengan tujuan Loloda, Dama, Morotai, Sanana, Batang Dua, Bitung Dan Manado, “tuturnya.

Miraza menegaskan pihaknya tetap menjalankan aturan sesuai perintah dari pimpinan. Kalau dibawah tanggungjawab dari KSOP Kelas II Ternate tetap menjalankan arahan sesuai perintah pimpinan.

“Untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa dan harta benda di laut, maka kami menunda sementara keberangkatan kapal-kapal penumpang lokal/Ferry Perintis, Landing Craft Tank (LCT), SPOB, dan kapal-kapal pelayaran rakyat terutama rute Ternate tujuan Loloda, Dama, Morotai, Sanana, Batang Dua, Bitung dan Manado,” bunyi surat tersebut. (jemi lahutung)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *