PETI di Gunung Botak Buru Diduga Sarang Mafia Pemasok Cyanida dan Costik

IMG-20240409-WA0076

Buru, TRIBRATA TV

Pertambangan emas tanpa ijin (PETI) di Gunung Botak Kabupaten Buru Provinsi Maluku diduga menjadi sarang mafia pemasok bahan beracun dan berbahaya (B3) yang digunakan untuk bahan pengolahan material emas tong dan perendaman.

IMG-20240227-124711

Sarang pemasokan obat tersebut terdapat di berbagai titik di sejumlah tempat pengoperasian perendaman material emas dan tong pengolahan limbah meterial emas di kawasan pertambangan emas Gunung Botak (GB).

Sumber terpercaya mengatakan masuknya obat terlarang B3 itu berada dibeberapa tempat perendaman diantaranya, Rawa Bebe, Alur Janda, Gunung Kapur, Tanah Merah, Jalur H, Wasboli, Anahoni dan Alur Pisang dengan donatornya sejumlah bos rendaman.

“Sedangkan di beberapa tempat lainnya yang biasa dilakukan pengolahan limbah material emas mengunakan tong bertempat di wilayah Desa Dafa, Desa Debowae, Desa Grandeng dan Desa Wabloi yang didonator para bos tong”, kata sumber.

Pemasokan obat beracun Cyanida itu, menurut sumber sepertinya mempunyai jaringan khusus yang terstruktur sehingga para bos donatur tong dan bos rendaman serta kroni-kroninya bebas memasukan bahan B3 tanpa terciduk hukum, padahal sudah jelas-jelas ada aktifitas rendaman dan tong yang dilakukan.

Terkait obat B3 Cyanida dan Costik ini, salah seorang donatur rendaman berinisial H menjelaskan obat Cyanida dibeli dari inisial N dengan harga persatu drum kecil Rp11 juta untuk dipakai perendaman pengolahan material emas di lokasi tambang emas Gunung Botak

“Kalau obat Cyanida saya ambil terus dari N, mau yang CN drum kecil atau Costik semuanya ada, harga persatu drum kecil Rp11 juta, N biasa mendrop obat Cyanida dan obat Cyanida yang saya beli itu, dipakai buat rendaman, obat yang dipakai tergantung bak rendaman paling tinggi 20 Kg Cyanida (Cn) per bak rendaman,” ujarnya kemarin.

Untuk mencari kebenaran sumber informasi yang diperoleh dari inisial H wartawan TRIBRATA TV menelusuri penyebutan nama N menyangkut penjualan bahan B3 Cyanida dan Costi.

N yang ditemui dikediamannya mengelak, saat ditanya soal penjualan Cyanida. Tetapi kembali dipertanyakan lagi tentang obat B3 tersebut, N kemudian menjawab kalau benar bagaimana?. N kemudian mengaku obat Cyanida (Cn) dan Costik itu berasal dari tempat gudang H.Komar.

“Kalau untuk Cyanida dan Costik terkecuali ada orang yang mau beli baru saya telpon Hj.Komar ambil disana di tempat gudangnya. Saya cuma mengarahkan kalau ada yang beli sana dan kalau ada yang cari baru saya suruh bilang di H.Komar “, beber N. (Malik)

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *