IMG-20240501-WA0019

Ketika Laku Landai Dikolaborasi dengan Simpel

IMG-20240409-WA0076

Tebing Tinggi, TRIBRATA

Pemerintah Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara meyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai), yang dikolaborasikan dengan Simpanan Pelajar (Simpel).

IMG-20240227-124711

FGD dipimpin Sekretaris Daerah Kota Tebing Tinggi, Muhammad Dimiyathi, di Gedung Hj. Sawiyah, Rabu (31/3/2021).

Turut hadir Kabag Perekonomian dan Sumber daya Alam, Zahidin, Kepala Bank Indonesia yang diwakili Siti Seronita Pritaningrum, Kepala OJK Regional V Sumbagut yang diwakili Kasubbag Kemitraan OJK Regional V Sumbagut, Reza Leonhard,Perwakilan Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Tebing Tinggi, Perwakilan Bank Sumut, Mandiri, BNI dan BRI, perwakilan OPD Kota Tebing Tinggi, perwakilan Sekolah SD, MI, SMP, MTs, SMA, MA, SMK se-Kota Tebing Tinggi.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Zahidin, menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan terobosan baru dalam hal mengakses keuangan.

“Tujuan FGD ini adalah untuk menciptakan terobosan baru yang sinergis antara Laku Pandai untuk mempermudah siswa-siswi kita yang ada di sekolah baik SD, MI, SMP, MTs, SMA ,MA dan SMK manakala nanti sekolah sudah dimulai dengan sistem tatap muka, maka anak-anak kita yang ingin menabung (Simpanan Pelajar) tidak perlu ke Perbankan karena sudah ada Laku Pandai di sekolah masing-masing,” ucap Zahidin.

Dalam paparannya Muhammad Dimiyathi mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari sektor kegiatan TPKAD yang berfokus untuk memberikan kemudahan kepada semua lapisan masyarakat dalam hal mengakses keuangan.

“TPAKD dibentuk agar akses keuangan bagi masyarakat di semua lapisan mendapatkan kemudahan, jadi bukan hanya Pemda dengan Bank atau dengan rekanan, tetapi semua lapisan masyarakat baik itu pelaku usaha, pelaku UMKM dan pada hari ini kita membuka akses itu kepada pelajar,” ucap Sekda.

Dengan kemudahan ini diharapkan sekolah dapat mengajarkan kebiasaan menabung kepada anak sejak usia dini. Dengan didukung sistem digitalisasi maka dapat menghilangkan resiko kesalahan dalam praktik menabung yang dilakukan di sekolah secara biasa (konvensional).

“Hal yang paling utama lagi adalah budaya menabung pada pelajar yang ingin ditumbuhkan dari kegiatan hari ini. Dan dengan metode dan didukung dengan sistem digitalisasi maka dapat menghilangkan kesalahan ataupun kecurangan yang dapat terjadi,” tutup Sekda.

Sedang Perwakilan Bank Indonesia mengatakan cara ini dapat membantu perbankan memperluas kegiatan usahanya dan dapat meningkatkan inklusi meuangan dan literasi perbankan di Indonesia.

“Bank Indonesia sangat menyambut baik kegiatan hari ini karena merupakan kolaborasi kita semua dari Perbankan, OJK dan Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Ini merupakan terobosan baru dimana kita mengenalkan sedini mungkin kepada anak-anak kita di sekolah (tentang) pengetahuan Perbankan, tentunya bagaimana menabung dan hal lain-lain, yang pasti mendorong peningkatan literasi (pemahaman) keuangan di Indonesia yang menurut data Literasi Keuangan di Indonesia hanya 38%. Untuk tingkat inklusi (penggunaan) keuangan di Indonesia sekitar 70-an %,” jelas Siti.

Perwakilan OJK Regional V Sumbagut Reza Leonhard menambahkan bahwa target inklusi keuangan yang ditetapkan Presiden sampai tahun 2024 sebesar 90% sehingga melalui kegiatan ini diharapkan dapat membantu mencapai target tersebut.

“Inklusi yang ditetapkan Bapak Presiden RI targetnya tahun 2024 sebesar 90%, sehingga langkah yang kita lakukan hari ini merupakan salah satu langkah untuk mempercepat peningkatan Inklusi tadi karena anak-anak sekolah sudah diajarkan menabung sejak usia dini yang nantinya akan menjadi modal bagi masa yang akan datang,” ucap Reza.(ibnu sihombing)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *