Agar Tidak Terulang Seperti Tahun-Tahun Sebelumnya, Panitia Mandi Belimau Diminta Profesional

Ilustrasi
IMG-20240409-WA0076

Pelalawan, TRIBRATA TV

Acara Mandi Belimau Sultan di Kelurahan Pelalawan adalah acara yang ditunggu tunggu masyarakat. Selain digelar setahun sekali juga terdapat nilai adat istiadat yang kental di dalamnya.

IMG-20240227-124711

Para tokoh besar akan hadir di acara itu baik tokoh adat maupun tokoh pemerintah Kabupaten Pelalawan dan tentu suksesnya acara tergantung pada panitianya terlebih panitia tingkat Kelurahan Pelalawan.

Sebagai tuan rumah panitia tingkat bawah harus memperhatikan betul persiapan dan penempatan bidang serta orang orang yang bergabung di kepanitiaan itu.

Acara Mandi Balimau biasa dilaksanakan ketika hendak memasuki bulan suci Ramadhan.

Begitu juga pada tahun ini tahun 1445 H/2024 M, rangkaian acara Mandi Belimau dibalut dengan tabligh akbar ceramah agama pada malam menjelang hari H. Biasa pada tahun sebelumnya diselingi penampilan seni dan besoknya ada ziarah makam, tahlil behanyut dan siang sampai sorenya adalah prosesi mandinya.

BACA JUGA  IAKN Kupang Wisuda194 Mahasiswa

Prosesi adat akan dibuka oleh tuan Sultan Pelalawan Assyaidis Syarif Kamaruddin Haroen, Tengku Besar Pelalawan.

Sayangnya sudah bertahun tahun acara Belimau Sultan di Kelurahan Pelalawan terkesan negatif akibat kepanitiaan yang dinilai sangat tidak profesional. Pasalnya ada dugaan uang habis namun hasilnya tak memuaskan.

Panitia dinilai tidak terbuka terkait anggaran yang didapat dari proposal pada perusahaan-perusahaan sekitar.

BACA JUGA  Kapolsek Sako Pimpin Razia Rutin Malam Minggu

Menurut, T Masvendi, seorang warga, orang-orang yang terlibat dalam kepanitiaan setiap tahunnya selalu sama dan dalam pengerjaannya dianggap hanya menguntungkan sekelompok orang saja.

“Contoh kecil pekerjaan seperti membersihkan pekarangan sekitar anjungan tepian Sungai Kampar dan persiapan lainnya seperti bambu untuk umbul umbul yang dianggap perlu tidak ada keterbukaan, hanya menguntungkan sekelompok orang saja,” katanya, Senin (4/3/2024).

Ia menilai seharusnya acara bisa mewah namun karena orang yang dipilih adalah kelompok yang haus dengan duit akhirnya acara memeriahkan seperti tahlil behayut bahkan makan minum terkesan tidak diperhitungkan.

“Ada banyak pengalaman para tetamu yang hadir tak dapat makan siang. Saya harap Camat Pelalawan bisa mengontrol ketua panitia memperhatikan kelemahan-kelemahan di panitia, jangan hanya mau nama saja tapi di bawah di otak atik oleh sekelompok orang,” tegasnya.

BACA JUGA  Awal 2023, DPRD Sitaro Gelar Beberapa Agenda

Dikatakannya, Mandi Belimau Sultan adalah simbol dan marwah Kelurahan Pelalawan sehingga seharusnya semua orang yang bisa bekerjasama dilibatkan melalui rapat.

Sementara itu Camat Pelalawan Yusman Efendi yang dikonfirmasi soal anggaran kegiatan ini tidak menjawab.

Sedang Sekcam Theofandu mengaku kalau soal kepanitiaan memang ditunjuk tanpa musyawarah dengan dalih karena waktu yang singkat. “Semua diberikan kepada Tuk Penghulu,” jawabnya singkat.

IMG-20240310-WA0073
IKLANKAN-PRODUK-ANDA-DISINI-20240504-132349-0000