IMG-20240501-WA0019

Buka Musda MUI, Wabup Belu Minta Agar Tetap Jaga Toleransi

IMG-20240409-WA0076

Belu, TRIBRATA TV

Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Belu, NTT ke VIII dibuka Wakil Bupati Belu Aloysius Haleserens ditandai dengan pemukulan gong dan disaksikan oleh Forkopimda Belu.

IMG-20240227-124711

Musda ini mengusung tema “Sinergitas Ulama dan Pemerintah Menyukseskan Pembangunan di Rai Belu tercinta” berlangsung di aula gedung Betelalenok Atambua, Sabtu (11/02/2023).

Sekertaris MUI Provinsi NTT H. Drs. Anwar Huzein mengatakan berbicara tentang MUI berarti membicarakan orang-orang yang mempunyai integritas dan memiliki beberapa persyaratan kualitas untuk menduduki puncak kepemimpinan.

“Di beberapa forum sering saya sampaikan untuk masuk dan menjadi Majelis Ulama itu tidak sembarang orang, paling tidak terverifikasi persyaratan-persyaratannya yakni yang bergelar sarjana agama, bergelar kiai, bergelar ustadz dan memiliki kompetensi untuk menakhodai organisasi ini,” katanya.

Menurutnya salah satu fungsi penting Majelis Ulama adalah tempat berkumpulnya para ulama, para cendekiawan, untuk merumuskan dan bersama-sama memikirkan langkah-langkah bagaimana mewujudkan seluruh program itu.

“MUI adalah rumah besar umat Islam, yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan umat juga menjaga toleransi antar umat beragama, MUI juga sebagai wadah musyawarah para ulama memutuskan berbagai persoalan umat, agar umat hidup rukun dan damai, sebagai wadah konsultasi dan solutif dan memperkuat peranan dan fungsi dalam kehidupan beragama,” tegasnya.

Kabupaten Belu adalah salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste oleh karena itu dengan kehadiran MUI akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah dan mewaspadai adanya kelompok intoleran yang akan merusak persaudaraan yang sudah terjalin.

“Apalagi di tahun menuju gejolak politik, MUI hadir untuk menjaga keutuhan umat beragama, meningkatkan peran dalam lembaga masyarakat, serta bekerja sama dengan pemerintah untuk mendukung program-program kerja pemerintah,” ucapnya.

Sementara Wakil Bupati Belu, Dr.Drs. Aloysius Haleserens, MM berharap Musyawarah Daerah ini dapat menghasilkan ide atau gagasan yang baik, bersinergi untuk membangun dan mendukung program-program pemerintah kabupaten Belu kedepan untuk lebih baik.

“Musyawarah Daerah MUI yang ke delapan ini akan memilih kepengurusan untuk lima tahun kedepan, banyak tamu dan undangan yang hadir, juga seluruh pejabat fungsional dan sturuktural tingkat Kabupaten Belu hadir ” ungkap Wakil Bupati.

Ia minta musyawarah daerah ini menghasilkan ide atau gagasan yang produktif dalam rangka membangun sinergitas MUI dengan Pemerintah Kabupaten Belu untuk menyukseskan program pemerintah yakni menuju masyarakat Belu yang sehat berkarakter dan kompetitif.

“Kita semua tentu berharap hasil musyawarah daerah ini memberikan nilai tambah dalam pembangunan kabupaten Belu kedepan kedepanya, dan kita juga bersyukur kepada Tuhan, Pemerintah kabupaten Belu melingkupi masyarakatnya yang beragam karena itu kita juga mewanti-wanti agar seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat serta seluruh stekholder yang ada di kabupaten Belu turut menjaga stabilitas keamanan agar tercipta suasana yang aman nyaman dan damai dalam suasana cinta kasih,” pintanya.

Sebentar lagi masyarakat Belu akan melaksanakan dua kegiatan keagamaan penting yakni saudara-saudari kita beragama Muslim akan masuk dalam bulan Ramadhan, dan saudara-saudari kita beragama Kristiani akan masuk dalam bulan puasa kiranya kita semua membawa kedamaian, kemaslahatan bagi seluruh masyarakat kabupaten Belu ” pungkasnya.

Diketahui Musyawarah daerah MUI Kabupaten Belu ini akan berlangsung selama dua hari yang yakni dari tanggal 11-12 February 2023. (Hengky)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *