Nias Selatan, TRIBRATA TV
Ketua Bhayangkari Cabang Nias Selatan NY.Mita Arke Furman Ambat menyerahkan buku Pesona Baju Adat Pengantin Indonesia kepada Ketua Dekranasda sekaligus sebagai TP. PKK Kabupaten Nias Selatan Ny. Yustina Hilarius Duha, Kamis (31/12/2020) di Rumah Dinas Bupati Nias Selatan.
Buku Pesona Adat Pengantin Indonesia ini diberikan Ketua Umum Bhayangkari Ny. Fitri Idham Azis kepada Ketua Daerah Bhayangkari Sumatera Utara Ny. Risma Martuani Sormin untuk disampaikan kepada Ketua Dekranasda Kabupaten Nias Selatan melalui Ketua Bhayangkari Cabang Nias Selatan.
Buku ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas kepada masyarakat terutama masyarakat Kabupaten Nias Selatan tentang jumlah dan jenis baju-baju adat dari setiap suku dan etnis yang ada di Indonesia, tutur Ny. Mita Arke Furman Ambat.
“Bukan tentang baju-baju adat saja, tetapi didalam buku ini juga menjelaskan pengetahuan tentang aksesoris-aksesoris dari baju adat tersebut dan bagaimana tata cara penggunaannya,” katanya.
Ia juga mengatakan dengan Buku Pesona Adat Pengantin Indonesia adalah salah satu cara penting bagaimana menyelamatkan dan melestarikan sejarah dan budaya adat di Indonesia khususnya tentang baju adat. “Ini merupakan hal penting yang dapat kita wariskan kepada anak cucu generasi penerus bangsa Indonesia,” tandasnya.
Sementara Ny. Yustina Hilarius Duha mengucapkan terima kasih yang kepada Ketua Umum Bhayangkari Ny. Fitri Idham Azis yang telah memberikan buku ini kepada Dekranasda. “Buku ini akan kami simpan di Aula gedung Dekranasda Kabupaten Nias Selatan sehingga dapat dibaca masyarakat untuk dapat diketahui dan disebarkan sebagai ilmu pengetahuan yang penting,” kata Ny Yustina.
Menurutnya buku ini sangat banyak manfaatnya, selain bisa mengenal baju adat pengantin yang ada di Indonesia sekaligus tahu betapa kayanya bangsa Indonesia akan budaya.
Ia berpesan dan penuh harap, agar dengan adanya buku pesona adat pengantin ini, masyarakat Kabupaten Nias Selatan dapat mengenal tentang baju adat pengantin yang ada di Indonesia serta dapat melestarikan dan menjaga aset kekayaan budaya sebagai bangsa yang besar.
(Sn.Telaumbanua)
