Hijau-dan-Kuning-Emas-Illustratif-Modern-Twibbon-Selamat-Hari-Raya-Idul-Fit-20240403-122004-0000

IMG-20240426-080646

Terkait Batu Bara Tumpah, DPRD Bengkayang Nilai PLTU Lamban Mediasi dengan Nelayan

IMG-20240409-WA0076

Bengkayang, TRIBRATA TV

Tumpahnya batubara yang diangkut kapal tongkang TB APN 88/B6.APN di pesisir pantai Kabupaten Bengkayang, Kalbar dikeluhkan nelayan pukat tradisional Dusun Sungai Soga Desa Karimunting Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Bengkayang.

IMG-20240227-124711

“Lambannya proses penyelesaian tumpahnya batubara itu sangat merugikan nelayan pesisir,” kata Farman, Sekretaris Komisi II DPRD Bengkayang, Selasa (28/12/2021).

Menurut Farman, dari informasi yang didapatnya mediasi antara nelayan dengan pihak PLTU Kalbar I sebagai pemasok batubara belum membuahkan kesepakatan.

“Tentu saja batu bara yang tumpah di wilayah tangkap para nelayan sangat merugikan nelayan. Hasil tangkapan nelayan tidak seperti biasanya, bahkan ada yang cuma dapat bongkahan batu bara,” ujarnya.

Karenanya, Komisi II akan segera memanggil pihak-pihak terkait untuk mempertanyakan hal ini.

Mengacu pada UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air, peristiwa tumpahnya batu bara itu menyebabkan terganggunya ekosistem perairan konservasi Kabupaten Bengkayang.

Sebelumnya beberapa waktu lalu, Gakum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menginvestigasi peristiwa itu. Pertama pada 20 November 2021 dan dilanjutkan investigasi kedua 2 Desember 2021.

Akan tetapi sampai saat ini para nelayan belum mengetahui informasi hasil laboratorium yang dijanjikan KLHK.

Kardi, seorang nelayan setempat minta Kementerian LHK untuk serius dan cepat menyelesikan permasalahan tumpahnya batu bara agar nelayan bisa tahu kebenaran yang terjadi.

“Sampai saat ini nelayan belum mengetahui  hasil laboratorium KLHK,” kata Kardi di pangkalan nelayan Sungai Soga, Senin (27/12/2021). (Rinto Andreas)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *